Wednesday, December 9, 2020

Pilkada Kota Semarang 9 Desember 2020

Fokus mulai dari 20 Oktober 2020 dengan visi-misi ingin punya bisnis dengan produk sendiri seperti buku-katalog (media cetak) dengan pendekatan kronologis dari penyusunan databasenya. Kedepan dari data online yang berisi daftar informasi disertai kisah sejarah unik dari tiap toko maupun owner sebagai narasumber maka juga terbentuk network atau jaringan kerja yang mampu menghubungkan serta menguntungkan semua pihak.

Data yang kami publikasi dan terbitkan pun harapannya bukan hanya sekedar menjadi data content advertorial atau materi katalog online akan tetapi sama seperti bisnis pendahulu yang sudah ada sebelumnya contoh seperti Yellow-Pages, semua data yang ada dan telah terkumpulkan bisa dicetak dalam bentuk buku yang informatif dan inspiratif. Semoga seiring dengan makin gencarnya strategi pemasaran Anda maka omset penjualan dan profit/ keuntungan bisnis Anda ikut naik pula.

HISTORIMEDIA juga sering terlibat dan ikut mendukung aktivitas jurnalistik, sehingga apapun informasi dan berita yang ingin anda sampaikan, kami akan turut melakukan sosialisasinya. Seupa dengan konsep advertorial, cara ini akan efektif dan efisien dalam strategi penjualan-pemasaran. Figur perorangan hingga perusahaan dalam interaksinya memerlukan upaya untuk membangun citra personal brand atau image perusahaan sebagai bagian dari kegiatan berkomunikasi.

Dalam kesempatan kali ini dalam Pemilihan Kepala Daerah (pilkada) 9 Desember 2020, kami dari team historimedia.com mendukung Hendrar Prihadi melanjutkan kepemimpinannya sebagai Walikota Semarang. Semoga di kota ini, tempat kami bertumbuh, mengalami proses, dan merintis upaya dari perorangan menjadi komunitas hingga berharap menjadi organisasi yang besar ikut optimis dalam kepemimpinan beliau.


Siapapun boleh berkontribusi advertorial, berita, informasi, ulasan/ review sekaligus promosi produk, kami akan membantu publikasi materi yang sudah ada tersebut (copas). Kalau data tersebut disampaikan dengan kisah yang kronologis (storytelling) maka akan lebih lama tersimpan di memori costumer, dan kalau sesuai dengan visi-misi kami kelak mungkin dari online (softcopy) akan diterbitkan dalam media cetak (hardcopy) berupa buku, semoga bermanfaat.

Wednesday, November 25, 2020

Selamat Hari Guru Nasional 2020

 

Hari Guru Nasional (HGN) kembali diperingati pada 25 November 2020. Penetapan HGN sendiri berkaitan dengan riwayat berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Melansir laman PGRI, organisasi PGRI berawal dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang telah berdiri sejak 1912. Organisasi perjuangan guru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri pada tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Sejalan dengan itu, di samping PGHB berkembang pula organisasi guru baru. Pada tahun 1932, dengan penuh kesadaran, 32 organisasi guru yang berbeda-beda latar belakang, paham dan golongan sepakat bersatu mengubah nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).

Saat zaman kependudukan Jepang, PGI dilarang melakukan berbagai aktivitas karena segala jenis organisasi dilarang di waktu itu. Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Dalam kongres tersebut, dibentuklah organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia. Puluhan tahun kemudian, pemerintah RI pun menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994. Keppres tersebut menetapkan berdirinya PGRI sekaligus sebagai Hari Guru Nasional.

Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menegaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Di masa pandemi, guru-guru Indonesia tetap giat dan aktif mencari solusi terbaik demi berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Suatu profesi yang mulia sehingga ada yang sudah melakukan pembelajaran daring.

Ada guru yang membuat anak-anak menjadi kelompok kecil dan didatangi secara bergiliran. Ada yang masuk ke sekolah dengan menggunakan jadwal bergilir dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Ada yang mendatangi rumah siswa dan berdiskusi dengan orang tua siswa untuk membantu proses belajar mengajar di rumah. Ada yang mencari sinyal di seberang sungai, dan sebagainya. Sayangnya ada pula oknum-oknum yang insidennya viral menjadi trend twitter hari ini dengan kata kunci "dosen" jadi populer serta menghasilkan 15rb kicauan, belum termasuk retweet atau cuitan ulang.

Dari kasus ini lalu muncul pertanyaan, kenapa ada hari guru tapi tak ada hari dosen? Jawabnya karena guru bisa meluluskan satu angkatan tapi dosen belum tentu. Seperti padi makin berisi maka makin menunduk, seperti itu pula harusnya akhlak/ karakter (attitude) seseorang, yang makin tinggi ilmunya makin rendah hati pula serta makin bijaksana menjani peran dan profesinya. Apalagi ibunda penulis sendiri adalah seorang guru sekolah dasar yang kini telah satu tahun pensiun. Semoga semua guru diberkati dan mendapat tempat yang terbaik di dunia maupun akhirat sebagai pejuang di jalan Tuhan.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Guru Nasional, Kemendikbud: Peran Guru dalam Sejarah Bangsa Sungguh Besar", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2020/11/25/083838571/hari-guru-nasional-kemendikbud-peran-guru-dalam-sejarah-bangsa-sungguh-besar?page=all.
Penulis : Ayunda Pininta Kasih
Editor : Ayunda Pininta Kasih

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Promosi Tanpa Iklan ala Katalog Online Historimedia

 

Katalog historimedia disusun berdasarkan informasi dari ukm/umkm, perusahaan, yayasan, dan perorangan yang sadar bahwa sudut pandang sejarah itu penting. Disini kami berusaha merintis dan merilis informasi untuk membantu promosi-sosialisasi apapun yang berdampak bagi lingkungan sekitar, terutama bila memiliki nilai yang unik serta manfaat sekaligus berdampak pada perubahan orang lain atau setidaknya diri Anda sendiri.

Fokus mulai dari 20 Oktober 2020 dengan visi-misi ingin punya bisnis dengan produk sendiri seperti buku-katalog (media cetak) dengan pendekatan kronologis dari penyusunan databasenya. Kedepan dari data online yang berisi daftar informasi disertai kisah sejarah unik dari tiap toko maupun owner sebagai narasumber maka juga terbentuk network atau jaringan kerja yang mampu menghubungkan serta menguntungkan semua pihak.

Data yang kami publikasi dan terbitkan pun harapannya bukan hanya sekedar menjadi data content-advertorial atau materi katalog online akan tetapi sama seperti bisnis pendahulu yang sudah ada sebelumnya contoh seperti Yellow-Pages, semua data yang ada dan telah terkumpulkan bisa dicetak dalam bentuk buku yang informatif dan inspiratif. Semoga seiring dengan makin gencarnya strategi pemasaran Anda maka omset penjualan dan profit/ keuntungan bisnis Anda ikut naik pula.

Lalu bisakah kita berpromosi tanpa iklan sama sekali? Pertanyaan ini tentu akan banyak versi jawaban, tetapi seni yang ingin kami sampaikan adalah makna dibalik tujuan sales-marketing (penjualan dan pemasaran). Tiap bisnis pasti butuh omset agar ada sirkulasi dana hingga akhirnya menghasilkan keuntungan. Tetapi memasarkan tidak selalu harus menjual, artinya disini terkait dengan proses.

Kita bisa promosi tanpa iklan sehingga transaksi terjadi seperti air yang mengalir. Caranya hanya dengan berkomunikasi atau menyampaikan informasi tanpa bertujuan untuk transaksi. Penjual hanya memberi solusi dan kebutuhan pembeli akan terbentuk dengan sendirinya. Momentum ini bisa terbentuk tanpa perlu dipaksakan sebab niat yang tulus adalah mata uang yang berlaku dimana pun.

Jadi kita tak perlu meniru cara gerai lain beriklan, dan kita juga tak perlu membandingkan soal harga dengan kompetitor lain sebab seorang penjual dan pemasar adalah pribadi unik yang memiliki keistimewaan produknya sendiri. Lakukan aktivitas sebagai perorangan atau mewakili perusahaan tetapi bertawakal, milikilah iman yang kuat kepada Tuhan bahwa profit/ keuntungan datang dari pelanggan, gaji mungkin bersumber dari perusahaan, akan tetapi rezeki asalnya dari Tuhan

Wednesday, November 4, 2020

Solidaritas Burger King

 

Burger King internasional di UK mengambil langkah mengejutkan yang mengundang ratusan ribu respons lewat unggahan di media sosial Twitter pada Senin (02/11/2020). Brand fast food tersebut meminta konsumen mereka untuk mendukung outlet fast food lokal selama pandemi COVID-19. Tidak terbatas pada Burger King saja tetapi juga berbagai merek lainnya seperti McD, KFC, Subway, Domino's Pizza, Pizza Hut, Five Guys, Greggs, Taco Bell, Papa John's, Leon, dst gerai makanan lain yang tentu masih banyak lagi untuk disebutkan satu per satu.

Langkah dan himbauan yang sama pun juga datang dari pusat kebijakan Burger King di Indonesia. Bahkan ajakan untuk tetap membeli makanan dari gerai lokal yang memiliki karyawan sangat membutuhkan pertolongan agar tetap dapat bertahan di masa sulit akibat pandemi covid 19. Kondisi sulit makin terasa karena pembatasan sosial berskala besar hingga lockdown akan membatasi pengunjung untuk datang. Beberapa tempat justru menutup tokonya sementara waktu dan jelas hal ini akan berimbas pula pada karyawan beserta keluarganya di rumah.

Solidaritas Burger King adalah momentum sekaligus pelajaran berharga sebab banyak tempat publik seperti Hotel, Bioskop, dan Mall yang sempat terhenti aktivitasnya. Bisa jadi ada PHK atau penghentian sementara bagi karyawan yang masih terikat kontrak yang berimbas pada gaji. Apabila tulang punggung keluarga terkena dampaknya mungkin bisnis yang dapat mereka lakukan adalah menjual makanan dan sehingga Burger King membuat himbauan semacam ini sesuai bidangnya.

Jadi ini adalah suatu dobrakan bahwa mereka memang membantu mempromosikan gerai lain tetapi secara tak langsung nama mereka justru bertambah harum. Kontribusi mereka merupakan perbuatan baik yang ditabur malah akan kembali pada diri mereka sendiri. Terbukti dari tren twitter hingga media massa besar ikut memberitakan cara yang tak biasa ini sebagai sesuatu yang luar biasa.

Intinya adalah solidaritas bahwa di masa sulit ini bukan saatnya bicara soal kompetisi tetapi juga intropeksi bahwa kita semua harus bertahan menghadapi masa sulit dengan tidak saling menjatuhkan justru harus saling menguatkan, sebab semua bakal terkena imbasnya.


Perjuangan Bisnis Era Pandemi ala Pizza Hut dkk

 

Pandemi Covid 19 tampaknya turut mengubah cara bisnis di tahun 2020. Adanya protokol kesehatan yang harus dipatuhi membuat restoran terpaksa menghilangkan opsi dine in untuk layanan mereka. Dan, selama ini diberlakukan, restoran-restoran hanya diizinkan melayani pesan-antar dan take out. Ini menjadi pukulan berat yang kembali harus dihadapi bisnis kuliner yang baru saja pulih dari pembatasan sosial berskala besar. Artinya akan ada pengurangan omset sekaligus pemasukan dan keuntungan yang ikut terpangkas.

Dampak selanjutnya tentu juga akan dirasakan oleh karyawan sehingga muncul pula kebijakan pemilik brand papan atas yang satu per satu sudah mulai turun gunung. Bila tadinya karyawan bekerja di tempat elite seperti supermall dan pusat keramaian maka banyak pula yang ditugaskan di pinggir jalan berlokasi strategis. Seperti yang pernah terlihat aktif dengan perubahan pola kerja ini adalah Pizza Hut di Kota Semarang. 

Selain perubahan pola dan tempat kerja, brand papan atas ini pun juga gencar memberikan harga promo bila dulu IDR 100K adalah harga untuk 4 loyang Pizza Hut maka hari ini yang terlihat harga diskon per loyang mulai dari Rp 16.500,- Ini menandakan mereka mulai berdarah-darah diatas sana dan mulai turun mencari pegangan, mereka yakin pasar bawah masih bisa untuk bertahan menyambung nadi kehidupan bisnis mereka yang porak poranda.

Badai pasti berlalu dan ibarat bermain bola untuk bisa memantul ke atas ia perlu didorong ke bawah bukan untuk menjatuhkannya tetapi agar ia semakin kuat dan termotivasi untuk mencapai puncak.

Monday, October 19, 2020

Kontroversi Omnibus Law

 

Kontroversi dari pemerintahan saat ini kembali muncul saat RUU Cipta Lapangan Kerja atau Omnibus Law melalui proses persetujuan parlementer DPR RI. Jadwal semula Sidang Paripurna yang direncanakan pada tanggal 8 Oktober 2020 diselenggarakan lebih awal jadi tanggal 5 Oktober 2020. Agenda sidang yang berlangsung masih diwarnai pro-kontra dan terkesan mendadak sehingga pandangan semua fraksi pun tidak tersampaikan secara optimal, termasuk insiden microfon yang beberapa kali mati hingga walk out nya anggota dewan tersebut.

Semua insiden penolakan tersebut sebelum sidang pembahasan RUU berlangsung sudah datang dari berbagai elemen masyarakat. Kalangan serikat buruh, akademisi, lsm, ormas, dan berbagai pihak meminta agar draft RUU tersebut ditinjau kembali karena berimbas pada UU lain yang sudah ada sebelumnya. Sehingga pasca persetujuan RUU tersebut untuk disahkan menjadi UU maka gelombang penolakan meluas menjadi gerakan demonstrasi. Klaim pemerintah bahwa UU cipta lapangan kerja ini bermanfaat bagi masyarakat dan dapat diterima semua kalangan sesuai Pasal 96 UU No 12/2011 sebagaimana telah diubah dengan UU No 15/2019" tenyata tak terbukti.

Bahkan muncul surat dari Kemendikbud Dirjen Dikti bernomor 1035/E/KM/2020 yang menghimbau mahasiswa/i untuk tidak turut serta dalam kegiatan demonstrasi/ unjuk rasa/ penyampaian aspirasi dan justru harus membantu mensosialisasikan isi UU Cipta kerja. Ditambah kemudian wacana dari pihak kepolisian bahwa pelajar dan mahasiswa yang ikut demonstrasi omnibus law terancam sulit mendapat pekerjaan di masa depan karena meskipun telah lulus akan sulit memperoleh SKCK atau mendapat catatan kriminal didalamnya. Upaya semacam ini memperkuat statement Menteri Kominfo yang menyebutkan: "kalau pemerintah bilang hoax ya hoax.."

Indonesia adalah negara demokrasi Pancasila dengan UUD 1945 pasal 28 yang memuat kemerdekaan mengeluarkan pendapat bagi warga negaranya. Jelas semua tindakan pemerintah dan para wakil rakyat seputar proses Omnibus Law patut dipertanyakan dan diminta pertanggungjawabannya sebab negara ini dibangun untuk kepentingan bersama tiap elemen masyarakat dan warga negaranya dan tidak boleh ada klaim sepihak sebagai pembenaran atas suatu tindakan yang mengatasnamakan rakyat tapi kenyataannya berbicara lain atau faktanya justru menimbulkan kontroversi dan polemik berkepanjangan.



Friday, August 21, 2020

Prediksi Ekonomi Indonesia 2020


Pandemi Virus Corona atau Covid-19 sudah berimbas ke banyak bidang di Indonesia terutama pada sektor ekonomi. Akibatnya pertumbuhan ekonomi yang tadinya diprediksi akan meroket justru nyungsep. Pertumbuhan ekonomi nasional menyentuh level terburuk dalam dua dekade terakhir. Pada kuartal kedua 2020, angkanya merosot hingga minus 5,32%. Seolah masalah belum cukup sampai disitu, manajemen penanganan Covid 19 malah memperlihatkan banyaknya masalah di birokrasi yang sebelumnya sudah tidak tertangani dengan baik hingga berimbas pada tingginya hutang LN.

Wajar bila banyak pihak menilai, saat ini negara memang punya seorang presiden tapi belum tentu memiliki pemimpin. Ban Bland lewat tulisannya dalam buku "Man of Contradictions..." buruknya manajemen pemerintahan saat ini sudah terjadi jauh sebelum virus Covid-19 jadi pandemi wabah.

Kembali pada sikon perekonomian Indonesia yang mulai memasuki masa sulit, sebaiknya pemerintah harus mulai melakukan evaluasi sebab investasi dikejar tetapi hutang tak terbayar justru makin besar. Jargon revolusi mental dan kerja nyata seharusnya sesuai dengan implementasinya, jangan malah seperti sekarang program Kemenag kontra dengan MUI, Kemenkes kontra dengan IDI, hingga Kemendikbud kontra pula dengan PGRI, bahkan Kominfo bertanya pada stafnya yang siapa yang gaji kamu lalu malah akrab dengan para buzzer sosial media yang anggarannya era ini luar binasa.

Pemerintah jelas berbeda dengan perusahaan yang siap dengan anggaran untuk belanja iklan sebab tujuannya adalah mencari laba/ keuntungan, sebaliknya pemerintah adalah lembaga negara yang anggarannya (baca; uang rakyat) bersifat pengabdian untuk masyarakat dan warga negaranya. Jadi bila slogan/ semboyan HUT RI Ke 70 "Ayo Kerja", HUT RI ke 71 "Indonesia Kerja Nyata", HUT RI ke 72 "Indonesia Kerja Bersama", HUT RI ke 73 "Kerja Kita Prestasi Bangsa", HUT RI ke 74 "Menuju Indonesia Unggul", HUT RI ke 75 "Indonesia Maju", maka sudah seharusnya bila hal itu cermin dari upaya dan tindakan yang berkelanjutan. Bukan malah seperti sekarang yang serba kontradiktif, yakin ekonomi bakal meroket ternyata malah nyungsep.



Monday, November 25, 2019

Selamat Hari Guru buat Ibunda



Selamat Hari Guru bagi semua pahlawan tanpa tanda jasa di seluruh Indonesia, artikel ini dibuat bagi kalian yang mendedikasikan dirinya melalui profesi pendidikan, terutama buat Ibunda penulis sendiri yang telah mengabdi dan berkarya selama hampir 40th sebagai seorang guru. Semoga apa yang selama ini dikerjakan menjadi amal ibadah yang dicatat oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Aamiin YRA







Beliau telah memulai pendidikannya sebagai seorang guru pada tahun 1980 setelah lulus dari Sekolah Pendidikan guru (SPG) serta menjadi guru di Jambi dan awal bulan Oktober 2019 telah menerima SK untuk pensiun di Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang.

Saturday, August 17, 2019

MERDEKA, Dirgahayu Indonesiaku

DIRGAHAYU INDONESIA MERDEKA

Makna kata merdeka kalau dari sudut pandang bangsa dan bernegara adalah saat negeri tersebut bebas dari belenggu penjajahan sekaligus berdaulat atas nasibnya sendiri. Demikian pula bila kata merdeka ditinjau dari persepsi pribadi penulis sendiri sebagai manusia individu dan sosial, akan merasa telah merdeka bila sudah mampu mandiri dan berdikari. Artinya bebas menentukan sikap serta tujuan untuk melangkah lewat keputusan sendiri termasuk dalam tindakan untuk mencapai tujuan.

Merdeka dalam segala aspek baik mental, moral hingga spiritual sebab pertanggungjawabannya adalah bukan antara saya dan mereka yang disekitar kita, atau antara anda dan saya tetapi sudah mencakup hubungan antara saya dan Tuhan. Untuk bisa memutuskan serta melakukan tindakan dalam menggapai tujuan tersebut pun peran pribadi lebih utama artinya bukan hanya mau tetapi juga telah mampu melakukan semuanya sendiri.

Contoh kasus dalam masalah bisnis, saat kita dalam posisi sebagai karyawan maka kemerdekaan itu relatif dari sudut pandang siapa boss nya. Kalau masih ikut orang maka konotasi kata merdeka bisa dikatakan belum sepenuhnya jadi milik anda sebab anda menukar kebebasan waktu serta finansial anda kepada atasan dan perusahaan lewat skema perhitungan gaji. Jadi dalam bisnis, anda bisa dikatakan merdeka bila anda adalah business owner atau pemilik bisnis tersebut kalau perlu malah andalah investor keseluruhan baik dari saham perusahaan hingga karyawan dan aset terkait (SDM-SDA) termasuk stakeholder kebutuhan costumer atas produk bisnis anda.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana merasa merdeka karena proses untuk menggapainya begitu kompleks, rumit, dan dengan proses yang bisa dikatakan tidaklah singkat. Maka jawabannya secara sederhana adalah mengubah mindset atau pola pikir anda. Jangan terbelenggu oleh penjara dan penjajahan yang justru datang dari dalam diri anda sendiri yaitu pikiran.


Thursday, February 14, 2019

Koran Suara Merdeka HUT ke-69


Dalam satu minggu ini banyak moment penting untuk kembali diulang, seperti perayaan hari jadi koran Suara Merdeka "Perekat Komunitas Jawa Tengah" sebagai korannya orang Jawa Tengah. Media yang sejak awal merupakan tempat bagi saya memperoleh data dan fakta terpercaya sekitar tahun 2000 saat dimana sumber online di internet masih sulit diakses baik karena keterbatasan hardware serta software yang saat itu gadget masih barang langka dan mahal.

Skripsi saya yang tentang sejarah sepakbola di Semarang hampir sebagian besar datanya berasal dari arsip koran Suara Merdeka, jadi sejauh ini secara emosional ada keterikatan yang teramat sangat erat baik secara pribadi maupun institusional. Penjelasan mungkin akan terlalu panjang, tapi intinya saya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun Suara Merdeka ke-69 dan teriring doa semoga koran ini akan tetap ada minimal hingga genap di usia ke 100 tahun nanti meskipun mungkin berat langkah menuju kesana.



Masalahnya saat kita miskin, bukan orang yang populer dan belum sukses; kata-kata bijaksana sekalipun disertai rencana dan harapan idealis sekaligus realistis terkadang tak cukup hingga cuma dianggap kentut. Jadi upaya menuju usia satu abad amatlah sulit untuk dicapai bila tak ada inovasi untuk mendobrak cara media konvensional ditengah kompetisi modern dan global berbasis digital.

Sementara ini yang bisa saya lakukan adalah berharap seperti ucapan Bapak Walikota Semarang Hendrar Prihadi kepada Suara Merdeka; "Semakin Tua, kertasnya mungkin bisa musnah, tapi catatannya tetap jadi sejarah." Dengan semangat tersebut semoga Suara Merdeka tetap dapat bertahan dan terus berjuang demi eksistensinya yang dilandasi idealisme kemerdekaan saat pertama kali terbit, Aamiin YRA.


Sunday, January 13, 2019

Prediksi Investasi dan Ekonomi Awal Tahun Ini (2019)

Event Seminar Ekonomi Suara Merdeka Semarang, Central Java Indonesia, 12 Desember 2018
Jawa Tengah punya sudut pandang dan persepsi yang sexy bagi ranah investasi menurut Sri Mulyani menteri bidang ekonomi saat bertandang ke Semarang dan memberikan materi sebagai pembicara utama dalam outlook 2019 prospek bisnis dan investasi di Provinsi Jawa Tengah termasuk di Kota Semarang.

Thursday, December 13, 2018

Congrat;s Suara Merdeka Semarang, Outlook Central Java 2019

SELAMAT & SUKSES
SEMINAR EKONOMI SUARA MERDEKA
Prospek Bisnis dan Investasi di Jawa Tengah OUTLOOK 2019
Bertempat di Aston Hotel and Convention Centre Semarang pada tanggal 12 Desember 2018

Media partner dan satu solusi bagi penjualan atau pemasaran, serta informasi lebih lanjut hubungi Joki 082322232268 (Congratulation for Event by Suara Merdeka Semarang, Outlook Central Java 2019)

Berbagi Informasi Seminar Ekonomi Suara Merdeka 2018

PROSPEK BISNIS & INVESTASI JAWA TENGAH
OUTLOOK 2019
Selalu ada kesempatan dibalik kesempitan, sebagai pelaku bisnis waspada dalam mengambil keputusan dan punya strategi dalam mengelola resiko adalah modal penting, selalu siap dan update informasi adalah apa yang tersirat dari apa yang tersurat dalam materi prospek bisnis dan investasi tak hanya pada saat acara di hari H maupun beberapa waktu sebelumnya yang disampaikan oleh para narasumber lewat pemberitaan koran Suara Merdeka. Informasi mengenai arsip seminar harap menghubungi admin 0823 2223 2268

Follow Up Sponsorship Outlook 2019 Suara Merdeka

Pasca Seminar Ekonomi Suara Merdeka di Aston Semarang kemarin Rabu, tanggal 12 Desember mengenai prospek bisnis dan investasi di Jawa Tengah pada tahun 2019 maka hari ini tajuk utama koran "Perekat Komunitas Jawa Tengah" tersebut adalah berita mengenai materi, sekaligus reportase acara yang telah berjalan lancar dengan sukses dan sesuai ekspektasi baik dari pihak penyelenggara, peserta, dan para sponsor yang turut mendukung keberlangsungan acara ini.

Keberhasilan acara ini tentunya tak luput dari peran serta panitia khususnya kerjasama sponsorship yang menjembatani semua pihak terkait. Pihak Suara Merdeka sebagai penyelenggara acara mampu menjalankan tugasnya dengan baik sehingga menghubungkan seluruh stakeholder dalam satu visi-misi bersama dalam rangkaian informasi yang sarat pengetahuan agar para pelaku ekonomi baik lokal dan nasional siap menghadapi tahun depan lewat Jalan Terang menuju 2019.
Selaku partisipan yang mengikuti jalannya acara sejak masih berupa gagasan, ucapan terimakasih turut saya sampaikan karena kedekatan hubungan emosional kepada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, BUMN yang memang Hadir bagi Negeri serta BPR. Restu Artha Makmur, Solusi dan Sahabat buat Rakyat.

Tuesday, October 23, 2018

Sejarawan Perekat Komunitas Sejarah

Semarang adalah kota sejarah yang penuh anugerah di Jawa Tengah, mulai dari tradisi budaya hingga bangunan cagar budaya yang termasuk dalam kawasan kota lama sebagai nominasi dari World Heritage Site Program (Kota Pusaka Warisan Dunia Internasional). Artinya warga dunia boleh merasa ikut memiliki dan berkewajiban menjaga serta melestarikan sejarahnya agar diketahui oleh generasi berikutnya di masa depan. Program PBB World Heritage UNESCO memang ditujukan untuk mempertahankan situs warisan budaya dan alam di berbagai belahan dunia dari kerusakan demi pengetahuan.



Kota Pusaka Warisan Dunia ini merupakan suatu program yang telah digagas melalui perjanjian internasional sejak 1972 sebagai upaya perlindungan terhadap hasil kebudayaan dunia yang dianggap penting. Indonesia pun secara aktif ikut mendukung program tersebut dan merespon secara tak langsung gagasan itu dengan ikut merumuskan Undang-Undang tentang pelestarian cagar budaya di tahun 1992 yang kemudian disempurnakan lewat revisi UU Cagar Budaya 2010.

Peran sejarawan sekaligus Orang Semarang yang sayang pada tiap jengkal halamannya ini adalah dengan menyampaikan fakta/ data lewat suatu kisah dan cerita dengan alur yang kronologis. Tujuannya agar wisatawan yang hendak atau pernah datang ke Semarang Central Java City mudah ingat serta selalu terkenang dengan kota yang diibaratkan sebagai Little Netherland (Outstadt) di Asia

Kesempatan bagi komunitas pemerhati sejarah serta sejarawan untuk ikut aktif berperan serta mempertahankan keragaman budaya kota Semarang makin terbuka dalam peluang kerjasama, ketika perusahaan media Suara Merdeka ikut menyampaikan informasi sebagai perekat komunitas Jawa Tengah. Berdasarkan pengalaman sendiri selama ini, informasi jadi sesuatu yang penting dan modal spirit untuk memperjuangkan nilai-nilai sejarah. Apalagi hingga menyampaikan data/ fakta lewat historiografi






Friday, September 28, 2018

Sejarawan Cinta

Kita berawal karena cinta maka biarlah cinta yang akan mengakhirinya pula.

Friday, August 31, 2018

Bank Mandiri: "BUMN yang Hadir untuk Negeri"



Gerakan sejarah memerlukan perjuangan yang akarnya berlandaskan semangat idealisme tetapi tindakan berikutnya tetap mengedepankan pelaksanaan yang realistis di semua lini. Jadi bukan lagi hanya sekedar slogan tanpa makna tanpa ada pertambahan nilai. Dari visi berkembang menjadi misi dengan suatu tujuan, kemudian dikerjakan secara sistimatis dengan urutan waktu yang kronologis. Dengan demikian tiap tahapan dapat berjalan secara terukur. Inilah kekuatan sejarah yang mampu memadukan unsur keilmuan secara akademis sekaligus memasukkan faktor seni serta unsur sastra sebagai filosofinya sehingga ia mampu menghidupkan suatu gerakan dengan gelora semangatnya.

Sejak diluncurkan pada perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 pada 2015, Kementerian Badan Usaha Milik Negara memperkenalkan slogan BUMN Hadir untuk Negeri. Sedangkan jauh sebelumnya entitas BUMN yaitu Bank Mandiri sudah lama menorehkan sejarahnya lewat pelestarian bangunan lama di kawasan kota tua Jakarta berupa Museum Bank Mandiri.

Museum Bank Mandiri merupakan bangunan cagar budaya yang tiang pancangnya mulai dibeton sejak Juli 1929 oleh biro konstuksi NV Nedam (Nederlandse Aanneming Maatshappij) dengan gaya arsitektur Neiuw-Zakelijk dan kelar dibangun pada tahun 1932 yang peruntukan pertamanya digunakan untuk kantor Nederlandsche Handel Maatschappij NV di Batavia serta secara formal diresmikan pada tanggal 14 Januari 1933 oleh Cornelis Johannes Karel van Aalst, Presiden NHM ke-10 saat itu.

Sejalan dengan perkembangan politik-ekonomi selanjutnya, NHM yang merupakan bank asing milik Belanda dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 5 Desember 1960 yang kemudian dilebur ke dalam Bank Koperasi Tani & Nelayan (BKTN). Riwayat gedung ini pun berubah menjadi Kantor BKTN Urusan Exim.

Pada era Bank Tunggal atau dikenal dengan masa “Bank Berjuang”, gedung ini pun menjadi bagian dari Kantor Pusat Bank Negara Indonesia (BNI) Unit II bidang Exim sejak 17 Agustus 1965 sampai lahirnya Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) tanggal 31 Desember 1968. Penggunaan gedung ini sebagai Kantor Pusat Bank Exim berlangsung sampai tahun 1995 atau setelah Bank Exim pindah ke gedung Kantor Pusat yang baru di Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta Selatan.

Dengan lahirnya Bank Mandiri tanggal 2 Oktober 1998 dan bergabungnya empat bank pemerintah, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim) dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) ke dalam Bank Mandiri. Maka gedung warisan sejarah ini pun beralih menjadi salah satu aset Bank Mandiri dengan berbagai koleksi perbankan diantaranya perlengkapan operasional bank, surat berharga, numismatik, buku besar, mesin hitung uang, brankas, dan lain-lain. Semua koleksi tersebut terdapat di ruang tata pamer yang didesain menarik sehingga tetap terasa nuansa perbankan tempo dulu yang meskipun kuno tetap terawat hinggakini.


Bila Jakarta dengan kawasan kota tua sudah memperoleh dukungan revitalisasi salahsatu bangunannya oleh Bank Mandiri. Semoga Semarang pun dapat berharap hal yang sama terhadap kota lama peninggalan kolonial di negeri ini. Dukungan organisasi yang besar dari entitas BUMN seperti Bank Mandiri terhadap sejarah bangsa tentu dapat disebut sebagai suatu kehadiran tersendiri bagi negeri, bukan sekedar slogan tetapi sebuah tindakan yang idealis sekaligus realistis. Suatu gebrakan dari Kepala Kantor Wilayah VII Jawa 2, Bapak Mazwar Purnama beserta jajarannya yang berkantor di sekitar kawasan kota lama Semarang dan dekat dengan ikon kota ini Lawang Sewu.

Followers