Restorasi Meiji adalah perubahan Meiji dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa Barat.
A. Latar Belakang Jepang Menguasai Indonesia
a. Modernisasi Jepang
Jepang awalnya merupakan Negara yang menganut sistem isolasi yaitu sistem dimana negara tersebut menutup diri dari pengaruh bangsa/ negara lain di luar negaranya. Baru pada tahun 1854, ketika Komodor Matthew Perry (orang Amerika Serikat) datang ke Jepang dengan tujuan untuk membuka kota pelabuhan Jepang maka Jepang terbuka bagi negara lain. Terjalin hubungan antara Jepang dan Amerika Serikat melalui perjanjian SHIMODA sehingga sejak itu pelabuhan di Jepang terbuka bagi perdagangan internasional. Saat itu yang memimpin Jepang adalah Shogun Tokugawa.
Perkembangan Jepang semakin tampak pada masa pemerintahan Pangeran Mutsuhito sebagai kaisar dengan gelar Tenno Meiji. Kaisar Meiji melakukan berbagai perubahan dalam segala bidang yang kemudian dikenal dengan Restorasi Meiji. Restorasi Meiji adalah perubahan Meiji dalam segala bidang kehidupan masyarakat guna mengejar ketinggalan dari bangsa Barat. Pembaharuan dan kebijakan tersebut diantaranya:
Bidang Militer :
1. Jepang menerapkan wajib militer bagi semua lapisan masyarakat.
2. Membentuk tentara nasional.
Untuk mendukung kebijakan tersebut maka:
ü Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara Barat
ü Jepang meniru sistem militer dari berbagai negara Barat seperti Angkatan Darat (dari Perancis dan Jerman), dan Angkatan Laut (dari Inggris)
Sehingga Jepang telah mampu memiliki tentara nasional yang modern
Bidang Pendidikan :
1. Membentuk Departemen Pengajaran
2. Memberlakukan wajib belajar bagi anak-anak usia 6-14 tahun. Di sekolah anak-anak ditanamkan rasa cinta tanah air dan kaisar
Bidang Perdagangan :
1. Jepang memodernisasi pelabuhan dan perkapalan sehingga kegiatan perdagangan dapat berkembang
2. Didirikan bank-bank
Bidang Industri :
1. Jepang mendirikan banyak pabrik yang mendukung perekonomiannya.
2. Jepang menghasilkan mesin-mesin persenjataan sendiri.
Kebijakan lain :
Dibentuk sistem pajak baru, dimana tanah milik daimyo (gubernur militer masa shogun) dibagikan pada petani sedangkan para daimyo menjadi pegawai pemerintah.
Dengan modernisasi tersebut maka Jepang menjadi negara maju, negara modern, negara besar yang sejajar dengan negara-negara Barat.
b. Akibat Modernisasi Jepang
Modernisasi Jepang tahun 1868 menyebabkan negara Jepang :
· Industri Jepang semakin berkembang dengan pesat
· Jumlah penduduk semakin bertambah sementara luas lahan semakin sempit (tidak sebanding dengan jumlah penduduk)
· Sebagai negara yang merasa telah kuat maka Jepang ingin mengikuti negara Barat yaitu berlomba untuk mendapatkan daerah jajahan. Daerah jajahan tersebut dapat digunakan sebagai daerah pemasok hasil industri dan daerah penghasil bahan baku industri.
Keinginan Jepang untuk mendapatkan daerah jajahan menyebabkan Jepang melakukan berbagai ekspansi seperti:
1) Jepang ingin menaklukkan daerah Cina maka pada 1894-1895 Jepang menyerang Cina dan terjadi perang yang dimenangkan Jepang dengan berhasil menguasai Semenanjung Liao Tsung dan Pulau Formosa (Taiwan) termasuk daerah Korea.
2) Jepang ingin menduduki Manchuria dan dengan terpaksa Jepang harus menghadapi Rusia yang saat itu berkuasa di Manchuria. Oleh karena itu terjadi perang Jepang-Rusia (1904-1905), tetapi Jepang tetap saja menang dan berhasil mendapatkan Port Arthur dan Pulau Sachalin. Kemenangan Jepang terhadap Rusia ini menyebabkan Jepang semakin kuat kedudukannya setara dengan negara-negara Barat.
3) Dalam Perang Dunia I (1914-1918) ketika Jepang harus melawan Jerman, dia berhasil menguasai daerah jajahan Jerman di Asia.
4) 1927, PM. Baron Tanaka (Jepang) merencanakan ekspansi ke Asia dan menguasai Asia Timur sebab dengan otomatis daerah Asia Selatan dapat dikuasai pula.
5) 1931 Jepang menyerang Manchuria dan dapat menguasai ± 6 bulan mendapat perlawanan Cina.
6) 1932 didirikan kerajaan Manchuria dengan Henry Pu-Yi sebagai raja (bekas raja Cina dari dinasti Manshu)
7) Pertikaian Jepang-Cina terus berkobar hingga tahun 1937 terjadi insiden di atas jembatan Marco Polo (Jepang dengan persenjataan moderennya mengadakan pendaratan besar-besaran di Cina Utara dan Tengah menyebabakan Perang Jepang-Cina.
8) Dari perang Jepang-Cina maka di mulainya menguasai wilayah Laut Selatan dan Asia Timur. Sementara itu negara-negara Pasifik semakin memperkuat kedudukannya.
c. Pengaruh Modernisasi Jepang di Asia Pasifik
1. Bidang Politik
· Muncul gerakan nasionalisme di berbagai negara akibat kemenagan Jepang atas Rusia untuk menentang imperialisme Barat.
· Semakin meningkatnya aktivitas pergerakan nasional Asia setelah berkembangnya modernisasi Jepang.
· Jepang semakin berusaha menguasai dunia dengan semboyan “Hakko Ichiu” menurut agama Shinto menguasai negara lain merupakan sebuah tugas suci untuk memimpin bangsa lain. Selain itu Jepang adalah saudara tua bangsa Asia dan berkewajiban untuk menuntun saudara mudanya (bangsa Asia lainnya).
· Melaksanakan proses Japanisasi untuk memperluas wilayah kekuasaannya.
· Jepang menggantikan kedudukan Imperialisme Barat di Asia.
2. Bidang Militer
§ Tentara Jepang dengan pasukan “Kate”-nya (karena orang Jepang pendek) disertai dengan semangat Bushidonya yang tinggi serta dilengkapi dengan senjata modern maka jepang selalu berhasil dalam ekspansinya. Hal ini dianggap sebagai bahaya “Kuning” bagi bangsa Barat (orang Jepang berkulit kuning).
§ Membentuk persekutuan Jepang-Inggris “Anglo Japanese Alliance” untuk persiapan Jepang menghadapi Rusia.
§ Perang Pasifik yang diprakarsai Jepang menyebabkan negara-negara Barat mempunyai daerah jajahan di Asia dan membentuk komando gabungan (ABCD Command) meskipun tetap tidak mampu menghalangi ekspansi Jepang di Asia Tenggara.
3. Bidang Ekonomi
o Melaksanakan politik Dumping untuk merebut pasaran hasil industri, dengan sasaran penduduk Asia Tenggara yang jumlahnya banyak tetapi memiliki daya beli yang rendah. Produk-produk buatan Jepang segera membanjiri Asia.
o Barang buatan Jepang memperoleh tempat pemasaran yang luas meskipun telah dibatasi oleh negara barat. Daerah-daerah di Asia dijadikan sebagai tempat pemasaran sekaligus penghasil bahan mentah bagi industrinya.
o Perang Pasifik (1914-1945) menyebabkan Jepang ingin menguasai Asia Tenggara yang kaya bahan makanan, bahan industri sebagai wilayah supplay untuk menyukseskan Perang asia Timur Raya.
o Dengan program “Hakko Ichiu”, Jepang ingin mempropaganda terbentuknya persemakmuran bersama “Asia Timur Raya” seperti “Common Wealth of Nation” dari Inggris.
o Negara yang kaya dengan hasil bahan industri bekerjasama dengan Jepang untuk meningkatkan kemakmuran bersama.
B. MASUKNYA JEPANG KE INDONESIA
Masuknya Jepang ke Indonesia diawali dengan :
ü Ketika Perang Dunia ke II, Jepang ikut terjun dalam perang tersebut. Maka muncul dugaan berdasarkan analisis politik akan terjadi peperangan di Lautan Pasifik. Hal ini terbukti dengan meletusnya perang di Lautan Pasifik pada 8 Desember 1941 yang melibatkan Jepang di dalamnya. Perang ini disebut dengan “Perang Asia Timur Raya” atau “Perang Pasifik”.
ü Akibat dari perang tersebut Belanda yang tergabung dalam front ABCD (Amerika Serikat, Brittania/ Inggris, Cina, Dutch/ Belanda) melakukan perang terhadap Jepang.
ü Jepang berhasil menguasai daerah Asia Tenggara yang lain seperti Muangthai, Filipina, Malaysia dan Birma. Karena Jepang terlalu kuat maka Hindia Belanda-pun akhirnya jatuh ke tangan Jepang setelah Belanda yang dibantu Sekutu melakukan berbagai perlawanan tetapi tetap tidak mampu mengalahkan Jepang.
ü Selain itu di Jawa muncul ramalan “Joyoboyo” yang menyatakan bahwa pada suatu saat Pulau Jawa akan dijajah oleh bangsa kulit kuning, meskipun hanya seumur jagung, tetapi setelah itu maka Indonesia akhirnya akan MERDEKA. Ramalan ini dipercaya oleh rakyat, oleh karena itu, Jepang memanfaatkan dengan sebaik-baiknya kesempatan yang ada tersebut. Sehingga kedatangan Jepang ke Indonesia 1942 tersebut dianggap sebagai suatu hal yang biasa dan sudah semestinya terjadi.
Jepang Menguasai Indonesia diawali dari:
Ø Menduduki Tarakan (10 Januari 1942) kemudian Minahasa, Sulawesi, Balik Papan, dan Ambon.
Ø Pada februari 1942 menduduki Pontianak, Makasar, Banjarmasin, Palembang, dan Bali. Bagi Jepang Palembang merupakan tempat yang strategis hal ini dikarenakan letak Palembang diantara Batavia sebagai pusat kekuasaan Belanda dan Singgapura yang merupakan pusat kedudukan Inggris.
Ø Di daerah Jawa Jepang pertama mendarat di Banten kemudian ke Indramayu, Kragan (Rembang dan Tuban).
Ø Pada 5 Maret 1942 Jepang menyerang Batavia
Ø 8 Maret 1942 Jepang menyerang Bandung dan berhasil mendudukinya setelah Belanda menyerah kepada Panglima Jepang, Imamura.
Ø Sehingga sejak 9 Maret 1942 Indonesia menjadi daerah kekuasaan Jepang.
C. PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA
Tentara Jepang yang dikenal dengan Bala Tentara Nippon adalah sebutan resmi pemerintah militer pada masa pemerintahan Jepang. Sejak tanggal 7 Maret 1942, tentara Jepang memegang kekuasaan militer dan segala kekuasaannya yang dipegang Gubernur Jendral masa Belanda. Kekuasaan atas wilayah Indonesia dipegang oleh 2 angkatan perang, yaitu:
1. Angkatan Darat (Rikugun)
2. Angkatan Laut (Kaigun)
Dengan kekuasaan masing-masing, yaitu:
1. Jawa dan Madura dengan pusatnya di Batavia di bawah kekuasaan Rikugun
2. Sumatera dan Semenanjung Melayu dengan pusatnya di Singapura berada di bawah kekuasaan Rikugun
3. Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Irian berada di bawah kekuasaan Kaigun.
Untuk menarik perhatian rakyat Indonesia maka Jepang membentuk organisasi-organisasi militer sebagai pengganti oraganisasi pergerakan yang ada di Indonesia. Organisasi tersebut diantaranya:
1. GERAKAN TIGA A
Mempunyai semboyan : Nippon Pelindung Asia, Nippon Cahaya Asia, dan Nippon Pemimpin Asia. Dipimpin oleh Syamsuddin SH. Tahun 1943, dibubarkan karena tidak mendapat simpati dari rakyat dan diganti Putera.
1. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Putera dibentuk tahun 1943 dipimpin oleh empat serangkai yaitu Bung Karno, Bung Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan Kyai Haji Mas Mansyur. Tujuan dibentuk Putera yaitu untuk membantu Jepang dalam setiap perang yang dilakukannya. Tetapi Oraganisasi Putera merupakan bumerang bagi Jepang sebab anggota Putera memiliki nasionalisme yang tinggi.
1. PETA(Pembela Tanah Air)
Peta merupakan organisasi bentukan jepang yang terdiri dari pemuda Indonesia. Organisasi ini disebut pula Giyugun. Mereka mendapat latihan militer dari Jepang. Tujuannya untuk memenuhi kepentingan peperangan Jepang di Lautan Pasifik. Ternyata perkembangan Peta sangat membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan melalui perjuangan fisik.
Jenderal Sudirman dan A.H Nasution bpernah sebagai pemimpin PETA.
1944, dibubarkan karena terlalu bersifat nasional dan dianggap membahagiakan.
Selain itu terdapat pula organisasi bentukan Jepang yang lain, seperti: Jawa Hokokai, Cuo Sangi In, Keibondan (Barisan Pembantu Polisi), Seinendan(Barisan Pemuda), dsb.
Keberadaan Jepang di Indonesia menimbulkan perlawanan dari rakyat di berbagai daerah di Indonesia, seperti :
ü Daerah Aceh
Tahun 1942 terjadi perlawanan di Cot Plieng, Lhok Seumawe dipimpin Tengku Abdul Jalil, tetapi dapat dipadamkan.
Tahun 1944 muncul perlawanan di Meureu dipimpin Teuku Hamid dan dapat pula dipadamkan oleh Jepang.
ü Daerah Indramayu (Karang Ampel, Sindang)
1943 muncul perlawanan dipimpin oleh Haji Madriyan, dkk tetapi berhasil dipadamkan oleh Jepang.
ü Daerah Sukamanah, Tasikmalaya
1943 terjadi perlawanan dipimpin oleh Haji Zaenal Mustafa. Ia berhasil membunuh kaki tangan Jepang dan balasannya Jepang melakukan pembunuhan massal terhadap rakyat.
ü Blitar
14 Februari 1945 terjadi pemberontakan PETA yang dipimpin oleh Supriyadi (putra bupati Blitar) yang dibantu dr. Ismail, Mudari, Suwondo. Pemberontakan ini mampu membinasakan orang-orang Jepang di Blitar, Jepang sangat terkejut lagi pula saat itu Jepang sering mengalami kekalahan dalam perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Akhirnya Jepang mengepung kedudukan Supriyadi. Melakukan tipu muslihat bahwa jika para pemberontak menyerah maka mereka akan dijamin keselamatannya serta akan dipenuhi segala tuntutannya. Hal ini berhasil sebab banyak anggota PETA yang menyerah. Mereka akhirnya di hukum mati maupun meninggal karena disiksa Jepang.
ü Daerah Kalimantan Barat
Jepang pernah mengadakan pembunuhan secara besar-besaran terhadap masyarakat ± 20.000 orang yang menjadi korban keganasan Jepang tersebut. Hanya sebagian kecil saja yang dapat menyelamatkan diri dari lari ke Pulau Jawa.
Akhirnya tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada Sekutu.
D. DAMPAK PENDUDUKAN JEPANG
1. Bidang Politik
· Organisasi politik di Indonesia tidak berkembang bahkan dihapuskan oleh Jepang
· Didirikan/ dibentuknya berbagai organisasi Jepang
· Kehidupan politik rakyat diatur oleh pemerintah Jepang
· Meskipun ada organisasi politik yang masih terus berjuang menentang Jepang.
2. Bidang Ekonomi
o Sama dengan negara imperialis yang lain Jepang datang dengan masalah ekonomi yaitu untuk mencari daerah sebagai penghasil bahan mentah dan bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya dan mencari pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
o Aktivitas ekonomi zaman Jepang sepenuhnya di pegang oleh Jepang.
3. Bidang Pendidikan
§ Pendidikan berkembang pesat di banding masa Hindia Belanda
§ Bangsa Indonesia diberi kesempatan untuk sekolah di sekolah yang dibangun pemerintah
§ Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada sekolah-sekolah
§ Berbagai nama diIndonesiakan
Tetapi semua yang dilakukan oleh Jepang tersebut hanya untuk menarik simpati rakyat agar mau membantu Jepang mengahadapi lawan-lawannya dalam Perang Pasifik.
4. Bidang Sosial
ü Jepang memperkenalkan sistem Tonorigumi (Rukun Tetangga/RT) yang tergabungdalam Ku (desa)
ü Kehidupan sosial masyarakat sangat memprihatinkan sebab rakyat harus memenuhi kebutuhan perang Jepang dalam menghadapi musuhnya.
ü Rakyat juga harus kerja paksa yang disebut dengan kerja Romusha. Dari kerja paksa tersebut menyebabkan jatuh banyak korban akibat kelaparan dan terkena penyakit.
ü Banyak wanita Indonesia yang dijadikan wanita penghibur “Jugun Ianfu” pada masa itu.
5. Bidang Birokrasi
v Kekuasaan Jepang di Indonesia di pegang oleh kalangan militer yaitu Angkatan Darat (Rikugun) dan Angkatan Laut (Kaigun)
v Sistem pemerintahan diatur berdasar aturan militer
v Orang-orang Indonesia mendapat kesempatan untuk menduduki jabatan yang lebih penting dari sebelumnya yang hanya dipegang oleh orang Belanda, dengan masih dalam pengawasan Jepang.
6. Bidang Kebudayaan
Ø Jepang mempunyai kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit sebagai keturunan Dewa Matahari.
Ø Pengaruh Jepang dalam kebudayaan terlihat dalam lagu, film, dan drama sebagai alat propaganda mereka.
Ø Bangsa Indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan Jepang yang menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
Ø Anak-anak sekolah diberikan latihan olahraga Taiso yang baik untuk kesehatan mereka.
Ø Setiap hari bagi anak-anak sekolah maupun para pegawai wajib untuk menghormati bendera (merah putih) dan menyanyikan lagu kebangsaan nasional.
Semua itu merupakan warisan kebiasaan Jepang bagi bangsa Indonesia.
7. Bidang Militer
Para pemuda Indonesia diberi pendidikan militer melalui organisasi PETA.
Mereka akhirnya menjadi inti kekuatan dan pergerakan perjuangan rakyat Indonesia mencapai kemerdekaan.
E. PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Keadaan Jepang menjelang akhir kekuasaannya, yaitu:
ü Jepang semakin terdesak dalam Perang Pasifik sebab Pulau Saipan jatuh ke tangan Amerika Serikat Juli 1944, hal ini adalah sebuah ancaman.
ü Dalam berbagai peperangan Jepang selalu mengalami kekalahan.
ü Tanggal 9 September 1944, Perdana Menteri Kaiso, memberikan janji kemerdekaan kepada Indonesia untuk menarik simpati rakyat selain itu setiap kantor diperkenalkan mengibarkan bendera merah putih meskipun harus berdampingan dengan bendera Jepang.
ü 1 Maret 1945, Jendral Kumakichi Harada membentuk badan khusus yang bertugas menyelidiki usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Dokuritsu Junbi Chosakai atau Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tujuan dari BPUPKI adalah untuk mempersiapkan hal penting mengenai tata pemerintahan Indonesia merdeka. Dengan anggota sebanyak 60 orang dari tokoh-tokoh Indonesia dan 7 orang bangsa Jepang. Ketuanya, KRT Radjiman Widyadiningrat, dan wakilnya, R. Surono dan satu orang dari Jepang.
ü BPUPKI diresmikan pada 29 Mei 1945 ditandai dengan pembukaan SIDANG I yang berlangsung dari 29 Mei 1945 sampai 1 Juni 1945. Dimana dalam sidang ini membicarakan mengenai falsafah dasar negara Indonesia Merdeka yang kemudian dikenal dengan PANCASILA. Tokoh-tokoh yang mengusulkan tentang dasar negara tersebut adalah Muh. Yamin, Dr. Supomo, dan Ir. Soekarno.
· Sidang tanggal 29 Mei 1945
Muh Yamin, mengusulkan rumusan “Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Rakyat”.
· Sidang tanggal 31 Mei 1945
Dr. Supomo, mengusulkan rumusan “Persatuan, Kekeluargaan, Mufakat dan Demokrasi, Musyawarah, dan Keadilan Sosial”
· Sidang tanggal 1 Juni 1945
Ir. Sukarno, mengajukan rumusan“Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme/ Peri Kemanusiaan, Mufakat/ Demokrasi, Kesejahteraan sosial, Ketuhanan Yang Maha Esa. Apa yang dikemukakan Sukarno tersebut dikenal dengan istilah Pancasila. Tanggal 1 Juni di kenal sebagai hari lahirnya Pancasila.
ü Sidang BPUPKI yang kedua akan diselenggarakan bulan Juli 1945 sebelum masa reses pada tanggal 22 Juni 1945 dibentuk Panitia Sembilan/Panitian Kecil menghasilkan dokumen yang berisi asas dan tujuan negara Indonesia merdeka yang dikenal dengan “PIAGAM DJAKARTA” yang kemudian menjadi Mukadimah Undang-undang Dasar 1945.
ü ISI PIAGAM DJAKARTA, adalah sebagai berikut:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
ü Pada 7 Agustus 1945, Jenderal Terauchi menyetujui pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Iinkai dibentuk untuk mengganti BPUPKI. PPKI beranggotakan 21 orang dengan Ketua, Ir. Soekarno dan Wakilnya, Moh. Hatta. PPKI kemudian ditambah keanggotanya menjadi 27 orang tanpa seijin Jepang.
ü Pada tanggal 9 Agustus 1945, 3 orang tokoh Indonesia yaitu Soekarno, Hatta, Radjiman Widyodiningrat berangkat ke Saigon/ Dalat di Vietnam Selatan untuk memenuhi panggilan Panglima Mandala Asia Tenggara Marsekal Terauchi guna menerima informasi tentang kemerdekaan Indonesia. Dimana disepakati bahwa wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas jajahan Belanda.
F. LANDASAN DASAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
1) LANDASAN DASAR NASIONAL
§ Tercermin dalam pembukaan UUD 1945 dan merupakan Deklarasi Kemerdekaan Indonesia
§ Pembukaan ini terdiri dari 4 alinea yang merupakan filsafat sosial dan puncak pengalaman sejarah umat manusia pada umumnya dan rakyat Indonesia pada khususnya.
§ Pokok isi Pembukaan UUD 1945
2) LANDASAN DASAR INTERNASIONAL
o Undang-undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-undang Dasar Negera RI tanggal 18 Agustus 1945 dalam Sidang PPKI.
o Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 disebut sebagai Deklarasi Kemerdekaan Indonesia yang disusun pada 22 Juni 1945.
Artiker disadur kembali dari sebuh milis dan blog, oleh:
Koko Sejarawan 024.7060.9694 (flexy)
Sosialisasi Sejarah Historimedia Sejarawan Kontemporer Modern (whatsapp: 0823.2223.2268)
Showing posts with label Etimologi Sejarah. Show all posts
Showing posts with label Etimologi Sejarah. Show all posts
Tuesday, April 13, 2010
Tuesday, December 29, 2009
Apa itu bisnis internet (website) ?
Bisnis Internet dikenal juga dengan istilah Internet marketing, i-marketing, web marketing, online marketing, atau eMarketing, adalah cara memasarkan produk atau layanan melalui Internet. Internet marketing, also referred to as i-marketing, web marketing, online marketing, or eMarketing, is the marketing of products or services over the Internet.
Jadi singkatnya, Bisnis Internet adalah bisnis yang menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan jasanya. Jadi internet hanyalah media. Produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik, produk digital maupun Jasa.
Contoh produk fisik seperti pakaian, elektronik, komputer, handphone dan lain-lainnya, contoh produk digital seperti ebook, video, audio, software, dan lain-lainnya sedangkan contoh produk jasa seperti jasa design website, jasa pemasangan iklan, jasa penterjemah dan lain-lainnya.
Bisnis produk fisik memerlukan kegiatan pengiriman produk melalui Pos/kurir ke alamat pembeli. Pada bisnis produk digital, pembeli menggunakan akses koneksi internet untuk mendownload produk digital tersebut ke komputernya, dengan demikian pengiriman produk dapat dilakukan secara ototmatis sehingga mengurangi beban kerja pengusaha. Pada bisnis Jasa, pengiriman produk tergantung jenis Jasa apa yang ditawarkan.
Bisnis Internet bukanlah bisnis yang rumit, Anda bisa memasarkan produk fisik melalui internet seperti pakaian, komputer, handphone, dan lain-lainnya, dengan mengatur cara pemesanan dan pembayarannya, dan kemudian mengirimkan produk fisik tersebut ke alamat pembeli baik di Indonesia maupun ke luar negeri.
Tetapi dalam memasarkan produk secara online di internet, produk digital-lah yang memberikan keuntungan paling besar. Mengapa??? Karena produk digital sangat cepat dan mudah untuk membuatnya, hanya mengeluarkan biaya produksi pertama kali saja, dan selanjutnya merupakan keuntungan 100% dari setiap penjualan dan proses pengirimannya bisa dilakukan melalui internet langsung sehingga tidak mengeluarkan biaya pengiriman lagi.
Apa saja Keuntungan Memiliki Bisnis Internet?
1. Potensi pasar yang luas
2. Memiliki faktor leverage (daya ungkit) pemasarannya.
3. Sistem bisa bekerja 24 jam secara otomatis
4. Dapat dijalankan paruh waktu
5. Promosi murah, bahkan bisa gratis
6. Modal awal kecil, dibawah Rp 500rb
Berikut penjelasanan lebih detil:
1. Potensi pasar yang luas
Coba bandingkan bila Anda menjalankan bisnis secara offline (bisnis sehari-hari) biasanya Anda terbatasi dalam memasarkan produk dan jasa Anda pada suatu wilayah kota atau dalam satu negara saja, tetapi dengan memasarkan produk secara online menggunakan media internet. Anda bisa memasarkannya ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
2. Memiliki faktor leverage (daya ungkit) pemasarannya
Dengan pasar yang sangat besar tersebut, akan memberikan faktor kali (leverage) yang sangat besar dalam kecepatan menghasilkan uang. Karena produk yang Anda jual di internet bisa dibeli oleh siapa saja dari Indonesia atau dari luar negeri, tinggal bagaimana cara Anda memasarkannya.
3. Sistem bisa bekerja 24 jam secara otomatis
Jika Anda menjual produk digital, maka bisnis Internet bisa diotomatisasi dengan menggunakan sistem penjualan dan follow up yang Anda atur sebelumnya. Jadi ibaratkan Bisnis Internet Anda adalah sebuah toko, maka toko Anda tersebut akan buka 24 jam sehari 7 hari seminggu non stop melayani pembeli dari seluruh dunia dan setiap calon pembeli akan difollow up secara otomatis menggunakan sistem sehingga tidak memerlukan kehadiran Anda setiap saat untuk mengawasi dan Anda bisa mengerjakan aktifitas lainnya sambil menjual produk melalui internet dan mendapatkan uang dari internet. Transaksi dan profit bisa terjadi ketika pemilik bisnis sedang tidur!
4. Dapat dijalankan paruh waktu
Bisnis Internet dapat dijalankan dengan waktu yang fleksibel dan paruh waktu. Anda bisa menggunakan waktu 1 atau 2 jam sehari untuk membangun bisnis Internet Anda setelah pulang kerja/kuliah, atapun pada saat-saat istirahat makan siang. Jika anda punya semangat yang tinggi bisnis Internet bisa Anda kembangkan dengan cepat di malam hari ketika orang lain sedang tidur!
5. Promosi murah, bahkan bisa gratis
Media Internet menyediakan banyak sekali sarana beriklan secara gratis dan efektif. Jika anda belum mempunya modal yang cukup, anda bisa mengiklankan produk dan jasa anda pada beberapa website iklan gratis.
6. Modal awal kecil, dibawah Rp 500rb
Bisni internet membutuhkan modal awal yang tidak besar. Anda bisa memulai bisnis Anda dengan modal dibawah 500rb. Bahkan ada bisnis yang bisa dimulai dengan modal awal 100rb hingga 200rb saja.
Artikel telah disadur kembali oleh:
Joko Hamdani as Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
D'professional historian with excellent entrepreneur skill.
Jadi singkatnya, Bisnis Internet adalah bisnis yang menggunakan media internet sebagai media pemasaran produk dan jasanya. Jadi internet hanyalah media. Produk yang dipasarkan bisa berupa produk fisik, produk digital maupun Jasa.
Contoh produk fisik seperti pakaian, elektronik, komputer, handphone dan lain-lainnya, contoh produk digital seperti ebook, video, audio, software, dan lain-lainnya sedangkan contoh produk jasa seperti jasa design website, jasa pemasangan iklan, jasa penterjemah dan lain-lainnya.
Bisnis produk fisik memerlukan kegiatan pengiriman produk melalui Pos/kurir ke alamat pembeli. Pada bisnis produk digital, pembeli menggunakan akses koneksi internet untuk mendownload produk digital tersebut ke komputernya, dengan demikian pengiriman produk dapat dilakukan secara ototmatis sehingga mengurangi beban kerja pengusaha. Pada bisnis Jasa, pengiriman produk tergantung jenis Jasa apa yang ditawarkan.
Bisnis Internet bukanlah bisnis yang rumit, Anda bisa memasarkan produk fisik melalui internet seperti pakaian, komputer, handphone, dan lain-lainnya, dengan mengatur cara pemesanan dan pembayarannya, dan kemudian mengirimkan produk fisik tersebut ke alamat pembeli baik di Indonesia maupun ke luar negeri.
Tetapi dalam memasarkan produk secara online di internet, produk digital-lah yang memberikan keuntungan paling besar. Mengapa??? Karena produk digital sangat cepat dan mudah untuk membuatnya, hanya mengeluarkan biaya produksi pertama kali saja, dan selanjutnya merupakan keuntungan 100% dari setiap penjualan dan proses pengirimannya bisa dilakukan melalui internet langsung sehingga tidak mengeluarkan biaya pengiriman lagi.
Apa saja Keuntungan Memiliki Bisnis Internet?
1. Potensi pasar yang luas
2. Memiliki faktor leverage (daya ungkit) pemasarannya.
3. Sistem bisa bekerja 24 jam secara otomatis
4. Dapat dijalankan paruh waktu
5. Promosi murah, bahkan bisa gratis
6. Modal awal kecil, dibawah Rp 500rb
Berikut penjelasanan lebih detil:
1. Potensi pasar yang luas
Coba bandingkan bila Anda menjalankan bisnis secara offline (bisnis sehari-hari) biasanya Anda terbatasi dalam memasarkan produk dan jasa Anda pada suatu wilayah kota atau dalam satu negara saja, tetapi dengan memasarkan produk secara online menggunakan media internet. Anda bisa memasarkannya ke seluruh Indonesia bahkan ke luar negeri.
2. Memiliki faktor leverage (daya ungkit) pemasarannya
Dengan pasar yang sangat besar tersebut, akan memberikan faktor kali (leverage) yang sangat besar dalam kecepatan menghasilkan uang. Karena produk yang Anda jual di internet bisa dibeli oleh siapa saja dari Indonesia atau dari luar negeri, tinggal bagaimana cara Anda memasarkannya.
3. Sistem bisa bekerja 24 jam secara otomatis
Jika Anda menjual produk digital, maka bisnis Internet bisa diotomatisasi dengan menggunakan sistem penjualan dan follow up yang Anda atur sebelumnya. Jadi ibaratkan Bisnis Internet Anda adalah sebuah toko, maka toko Anda tersebut akan buka 24 jam sehari 7 hari seminggu non stop melayani pembeli dari seluruh dunia dan setiap calon pembeli akan difollow up secara otomatis menggunakan sistem sehingga tidak memerlukan kehadiran Anda setiap saat untuk mengawasi dan Anda bisa mengerjakan aktifitas lainnya sambil menjual produk melalui internet dan mendapatkan uang dari internet. Transaksi dan profit bisa terjadi ketika pemilik bisnis sedang tidur!
4. Dapat dijalankan paruh waktu
Bisnis Internet dapat dijalankan dengan waktu yang fleksibel dan paruh waktu. Anda bisa menggunakan waktu 1 atau 2 jam sehari untuk membangun bisnis Internet Anda setelah pulang kerja/kuliah, atapun pada saat-saat istirahat makan siang. Jika anda punya semangat yang tinggi bisnis Internet bisa Anda kembangkan dengan cepat di malam hari ketika orang lain sedang tidur!
5. Promosi murah, bahkan bisa gratis
Media Internet menyediakan banyak sekali sarana beriklan secara gratis dan efektif. Jika anda belum mempunya modal yang cukup, anda bisa mengiklankan produk dan jasa anda pada beberapa website iklan gratis.
6. Modal awal kecil, dibawah Rp 500rb
Bisni internet membutuhkan modal awal yang tidak besar. Anda bisa memulai bisnis Anda dengan modal dibawah 500rb. Bahkan ada bisnis yang bisa dimulai dengan modal awal 100rb hingga 200rb saja.
Artikel telah disadur kembali oleh:
Joko Hamdani as Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
D'professional historian with excellent entrepreneur skill.
FOKUS
Seorang psikolog dan pembicara public yang telah mempelajari performance para peraih puncak hampir selama 20 tahun , ketika melakukan ekspansi bisnisnya ke Taiwan pernah ditanya oleh seorang karyawan barunya.
"Mr steve, Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sukses seperti anda ?”
"Baik, saya akan memberi kamu satu tips yang jitu, tetapi apakah kamu siap menerima konsekuensinya jika kamu tidak berhasil melakukannya? "
"Ya, saya siap melakukannya"
"Gampang sekali, Besok pagi kamu harus sudah mendapatkan 100 kartu nama orang-orang yang akan menjadi calon customer anda, dan jika anda gagal melakukannya, maka anda akan saya keluarkan dari perusahaan ini, karena anda tidak mempunyai kualifikasi yang saya butuhkan."
Pegawai tersebut terkejut dan berkata,
"Wah, begitu beratkah konsekuensinya? " Sepertinya dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari pimpinannya.
"Jika anda tidak percaya, lihat saja besok".
Keesokan paginya, karyawan baru tersebut sudah datang kekantor pagi-pagi sekali ,dan ditangannya terdapat 100 lembar kartu nama, dia lalu memberikan kepada Mr.steve dan dia bertanya apa yang harus dia lakukan. Mr.steve mengatakan bahwa, apa yg perlu dia lakukan adalah segera telepon dan menghubungi ke 100 customer barunya tersebut. Karyawan tersebut mulai menelepon berdasarkan kartu nama yang berhasil dia dapatkan satu persatu hingga hingga yang ke 73, tetapi tidak ada satupun customer yang berminat dengan penawarannya.
Mr Steve kemudian memberitahunya untuk melakukan pendekatan ke customer ,dengan Nada suara yang mengandung antusiasme, tanpa putus asa, dia kembali ke CUSTOMER YANG KE 74.Dan tampaknya custumer ini mulai tertarik dengan penawarannya, untuk itu dia bersedia memberi waktu 5 menit untuk bertemu.
Apa yang membuat customer tersebut memberikan respons yang positif? satu hal yang pasti. CUSTOMER TERSEBUT MENDENGAR NADA YANG ANTUSIAS DALAM PENAWARAN TERSEBUT. Dan setelah pertemuan dengan customer ke 74 ini, dan berkat pelayanan yang prima, para pelanggan merasa puas dan mereferensikan kepada lebih banyak orang lagi. Sehingga angka
penjualannya semakin meningkat, HANYA DALAM WAKTU SATU BULAN SAJA, dia sudah berubah dari seorang karyawan YANG BIASA menjadi seorang karyawan yang berprestasi.
"Hasil yang baik berarti anda memusatkan segenap perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."
"Hasil yang tidak baik berarti anda tidak atau kurang memusatkan perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."
Ketika kita melihat sebatang pohon apel yang penuh dengan buah apel yang ranum berwarna merah dengan aroma yang menyegarkan dan mengundang selera untuk menikmatinya, maka kita tahu bahwa sebelumnya ada seseorang yang dengan sepenuh hati telah menanam dan merawatnyanya secara konsisten. Demikian juga Jika kita melihat sebatang pohon anggur, berarti ada seseorang yang menanam bibit anggur disana, dan jika kita melihat sebatang pohon jeruk, maka bisa dipastikan bahwa ada seseorang yang telah menanam bibit jeruk tersebut.
Tetapi jika kita melihat tidak ada satu buahpun pada pohon-pohon tersebut, hal tersebut memberikan satu gambaran bahwa orang yang telah menanam pohon tersebut tidak serius ketika menanam pohon tersebut dan memusatkan perhatian dan energi untuk merawatnya secara konsisten.
Seandainya, pada hari ini, jika anda belum merasa puas dengan apa yang telah anda hasilkan, hal ini .Itu memberikan satu gambaran, bahwa ANDA BELUM MENANAM SECARA BENAR DAN KONSISTEN. Anda setuju? Saya akan memberi satu simulasi kepada anda, JIKA ANDA INGIN MENARIK UANG DARI BANK, MAKA TERLEBIH DAHULU ANDA HARUS MENABUNG UANG DIBANK.
Saatnya untuk bertanya pada diri sendiri, SIAPAKAH SAYA?, APA YANG SEDANG SAYA LAKUKAN ?, APA TUJUAN HIDUP SAYA?, DAN APAKAH SAYA TELAH MELAKUKANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR?.
Do the Best, Be the Best, and God will take care the rest.
Pro Historian
024-7060.9694
Independent with my own idealism
"Mr steve, Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sukses seperti anda ?”
"Baik, saya akan memberi kamu satu tips yang jitu, tetapi apakah kamu siap menerima konsekuensinya jika kamu tidak berhasil melakukannya? "
"Ya, saya siap melakukannya"
"Gampang sekali, Besok pagi kamu harus sudah mendapatkan 100 kartu nama orang-orang yang akan menjadi calon customer anda, dan jika anda gagal melakukannya, maka anda akan saya keluarkan dari perusahaan ini, karena anda tidak mempunyai kualifikasi yang saya butuhkan."
Pegawai tersebut terkejut dan berkata,
"Wah, begitu beratkah konsekuensinya? " Sepertinya dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari pimpinannya.
"Jika anda tidak percaya, lihat saja besok".
Keesokan paginya, karyawan baru tersebut sudah datang kekantor pagi-pagi sekali ,dan ditangannya terdapat 100 lembar kartu nama, dia lalu memberikan kepada Mr.steve dan dia bertanya apa yang harus dia lakukan. Mr.steve mengatakan bahwa, apa yg perlu dia lakukan adalah segera telepon dan menghubungi ke 100 customer barunya tersebut. Karyawan tersebut mulai menelepon berdasarkan kartu nama yang berhasil dia dapatkan satu persatu hingga hingga yang ke 73, tetapi tidak ada satupun customer yang berminat dengan penawarannya.
Mr Steve kemudian memberitahunya untuk melakukan pendekatan ke customer ,dengan Nada suara yang mengandung antusiasme, tanpa putus asa, dia kembali ke CUSTOMER YANG KE 74.Dan tampaknya custumer ini mulai tertarik dengan penawarannya, untuk itu dia bersedia memberi waktu 5 menit untuk bertemu.
Apa yang membuat customer tersebut memberikan respons yang positif? satu hal yang pasti. CUSTOMER TERSEBUT MENDENGAR NADA YANG ANTUSIAS DALAM PENAWARAN TERSEBUT. Dan setelah pertemuan dengan customer ke 74 ini, dan berkat pelayanan yang prima, para pelanggan merasa puas dan mereferensikan kepada lebih banyak orang lagi. Sehingga angka
penjualannya semakin meningkat, HANYA DALAM WAKTU SATU BULAN SAJA, dia sudah berubah dari seorang karyawan YANG BIASA menjadi seorang karyawan yang berprestasi.
"Hasil yang baik berarti anda memusatkan segenap perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."
"Hasil yang tidak baik berarti anda tidak atau kurang memusatkan perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."
Ketika kita melihat sebatang pohon apel yang penuh dengan buah apel yang ranum berwarna merah dengan aroma yang menyegarkan dan mengundang selera untuk menikmatinya, maka kita tahu bahwa sebelumnya ada seseorang yang dengan sepenuh hati telah menanam dan merawatnyanya secara konsisten. Demikian juga Jika kita melihat sebatang pohon anggur, berarti ada seseorang yang menanam bibit anggur disana, dan jika kita melihat sebatang pohon jeruk, maka bisa dipastikan bahwa ada seseorang yang telah menanam bibit jeruk tersebut.
Tetapi jika kita melihat tidak ada satu buahpun pada pohon-pohon tersebut, hal tersebut memberikan satu gambaran bahwa orang yang telah menanam pohon tersebut tidak serius ketika menanam pohon tersebut dan memusatkan perhatian dan energi untuk merawatnya secara konsisten.
Seandainya, pada hari ini, jika anda belum merasa puas dengan apa yang telah anda hasilkan, hal ini .Itu memberikan satu gambaran, bahwa ANDA BELUM MENANAM SECARA BENAR DAN KONSISTEN. Anda setuju? Saya akan memberi satu simulasi kepada anda, JIKA ANDA INGIN MENARIK UANG DARI BANK, MAKA TERLEBIH DAHULU ANDA HARUS MENABUNG UANG DIBANK.
Saatnya untuk bertanya pada diri sendiri, SIAPAKAH SAYA?, APA YANG SEDANG SAYA LAKUKAN ?, APA TUJUAN HIDUP SAYA?, DAN APAKAH SAYA TELAH MELAKUKANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR?.
Do the Best, Be the Best, and God will take care the rest.
Pro Historian
024-7060.9694
Independent with my own idealism
Friday, November 13, 2009
Dasar-dasar Ilmu Sejarah.
Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa (kejadian). Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat. Sejarah kita adalah cerita hidup kita.
Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena:
ü Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau
ü Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau
ü Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang
ü Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi
A. Pengertian sejarah
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. Diantaranya:
• Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon.
Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah.
Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
• Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi.
• Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
• Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
• Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi.
Istor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai Istoria artinya ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.
Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern.
Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian:
1. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.
2. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Jadi pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
B. KONSEP DASAR SEJARAH
Sejarah mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
1) Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
2) Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang
3) Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
4) Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Mengapa Sejarah selalu berhubungan dengan masa lalu/lampau:
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau, merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
C. Sejarah dari berbagai sudut pandang
Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau. Sejarah melihat sebagaimana/ seperti apa yang seharusnya terjadi (histoir realite). Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kejadian di masa lampau yang hanya sekali terjadi serta tidak bisa diulang.
Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut.
• Abadi,
Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Sebuah peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan berubah ataupun diubah. Oleh karena itulah maka peristiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang masa.
• Unik,
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang tidak akan sama persis.
• Penting,
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak.
Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap peristiwa yang telah terjadi. Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.
a. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok.
b. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)
c. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain
Contoh: peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial dan budaya.
d. Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut.
Adanya hubungan sebab akibat baik karena faktor dari dalam maupun dari luar peristiwa tersebut. Penyebab adalah hal yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
e. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan.
Hal ini disebabkan karena sejarah pada hakekatnya adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Selain itu, sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan tersebut dapat meliputi berbagai aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti peristiwa politik, ekonomi, dan sosial.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang.
Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan.
Bentuk lisan,
Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa yang telah terjadi.
Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah. Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor kepribadian si penulis atau penutur cerita.
Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebagai kisah dapat diulang, ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan.
Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai kisah, adalah sebagai berikut.
• Kepentingan yang diperjuangkannya
Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa sejarah. Kepentingan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok.
Contoh:
Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan perannya sendiri dalam suatu peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.
• Kelompok sosial dimana dia berada
Dalam hal ini adalah lingkungan tempat ia bergaul, berhubungan dengan sesama pekerjaannya atau statusnya. Darimana asal pencerita sejarah tersebut juga mempengaruhi cara penulisan sejarah.
Contoh:
Seorang sejarawan akan menulis sejarah dengan menggunakan kaidah akademik ilmu sejarah sedang seorang wartawan akan menulis sejarah dengan bahasa wartawan.
• Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
Pengetahuan dan latar belakang kemampuan ilmu yang dimiliki pencerita sejarah juga mempengaruhi kisah sejarah yang disampaikan.
Hal tersebut dapat terlihat dari kelengkapan kisah yang akan disampaikan, gaya penyampaian, dan interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan dikisahkannya.
• Kemampuan bahasa yang dimilikinya
Pengaruh kemampuan bahasa seorang penutur/pencerita sejarah sebagai kisah terlihat dari hasil rekonstruksi penuturan kisah sejarah. Hal ini akan sangat bergantung pada kemampuan bahasa si penutur kisah sejarah.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang dipergunakan untuk meneliti dan menganalisa serta menjelaskan kerangka masa lampau yang dipermasalahkan.
Sejarawan harus menulis apa yang sesungguhnya terjadi sehingga sejarah akan menjadi objektif. Sejarah melihat manusia tertentu yang mempunyai tempat dan waktu tertentu serta terlibat dalam kejadian tertentu sejarah tidak hanya melihat manusia dalam gambaran dan angan-angan saja.
Sejarah sebagai ilmu memiliki objek, tujuan dan metode. Sebagai ilmu sejarah bersifat empiris dan tetap berupaya menjaga objektiviatsnya sekalipun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan subjektifitas.
Menurut Kuntowijoyo, ciri-ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut.
a. Bersifat Empiris
Empiris berasal dari kata Yunani emperia artinya pengalaman, percobaan, penemuan, pengamatan yang dilakukan.
Bersifat empiris sebab sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman dan aktivitas nyata manusia yang direkam dalam dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut diteliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta yang akan diinterpretasi/ditafsirkan menjadi tulisan sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen.
b. Memiliki Objek
Objek sejarah yaitu perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau).
Waktu merupakan unsur penting dalam sejarah. Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam kajian sejarah.
c. Memiliki Teori
Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori tersebut diajarkan berdasarkan keperluan peradaban. Rekonstruksi sejarah yang dilakukan mengenal adanya teori yang berkaitan dengan sebab akibat, eksplanasi, objektivitas, dan subjektivitas.
d. Memiliki Metode
Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud. Setiap ilmu tentu memiliki tujuan. Tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan perkembangan atau perubahan kehidupan masyarakat. Metode dalam ilmu sejarah diperlukan untuk menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benar. Dalam sejarah dikenal metode sejarah guna mencari kebenaran sejarah. Sehingga seorang sejarawan harus lebih berhati-hati dalam menarik kesimpulan jangan terlalu berani tetapi sewajarnya saja.
e. Mempunyai Generalisasi
Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Ilmu pengetahuan sosial sifatnya selalu berubah dan mudah terjadi sebab kondisi setempat berubah, waktunya berubah, dan adanya pengaruh dari luar. Manusia tetap ingin tahu yang terjadi di masa lampau. Sejarah berbeda dengan ilmu sosial/ kemanusiaan yang lain seperti antropologi dan sosiologi sebab :
ü Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang artinya sejarah memperhatikan perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
ü Dalam meneliti objeknya, sejarah berpegangan pada teorinya sendiri. Teori tersebut ditemukan dalam setiap tradisi sejarah. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban masing-masing tradisi.
ü Sejarah juga mempunyai generalisasi, dalam menarik kesimpulan umumnya dapat juga sebagai koreksi terhadap ilmu-ilmu lain.
ü Sejarah juga mempunyai metode sendiri yang sifatnya terbuka dan hanya tunduk pada fakta.
ü Sejarah membutuhkan riset, penulisan yang baik, penalaran yang teratur dan sistematika yang runtut, serta konsep yang jelas.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik mengenai suatu kisah/ peristiwa di masa lalu.
Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah karena:
• Jika hanya mementingkan data-data maka akan sangat kaku dalam berkisah.
• Tetapi jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang harus diungkap.
• Sehingga seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/ pengisahan suatu cerita.
• Seperti seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.
• Seorang sejarawan sebaiknya mampu mengkombinasikan antara pengisahan (yang mementingkan detail dan fakta-fakta) dengan kemampuannya memanfaatkan intuisi dan imajinasinya sehingga dapat menyajikan peristiwa yang objektif, lancar, dan mengalir.
Ciri sejarah sebagai seni, terdapat :
Intuisi :
Intuisi merupakan kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu secara langsung mengenai suatu topik yang sedang diteliti.
Dalam penelitian untuk menentukan sesuatu sejarawan membutuhkan intuisi dan untuk mendapatkannya ia harus bekerja keras dengan data yang ada. Seorang sejarawan harus tetap ingat akan data-datanya, harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang terjadi sesudahnya. Berbeda dengan seorang seniman jika ingin menulis mungkin ia akan berjalan-jalan sambil menunggu ilham sebelum melanjutkan proses kreatifnya.
Emosi :
Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang.
Emosi diperlukan guna mewariskan nilai-nilai tertentu asalkan penulisan itu tetap setia pada fakta. Dengan melibatkan emosi, mengajak pembaca seakan-akan hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu.
Gaya Bahasa :
Gaya bahasa merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Gaya bahasa diperlukan sejarawan guna menuliskan sebuah peristiwa. Gaya bahasa yang baik yaitu yang dapat menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak berbelit-belit.
Imajinasi :
Imajinasi merupakan daya pikiran untuk membayangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang (khayalan).
Imajinasi diperlukan sejarawan untuk membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, serta apa yang akan terjadi.
D. PERSAMAAN dan PERBEDAAN SEJARAH dan ILMU ALAM
Persamaan sejarah dengan ilmu alam,
Sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan dan penyerapan.
Sama-sama memiliki dasar teori dan metode.
Perbedaan sejarah dengan ilmu-ilmu alam.
1. Ilmu Alam : Percobaan dalam ilmu alam dapat diulang-ulang
Ilmu Sejarah : Percobaannya tidak dapat diulang sebab hanya sekali terjadi.
Contoh:
Peristiwa G30SPKI hanya terjadi sekali dan tidak dapat diulang kembali untuk diperbaiki.
2. Ilmu Alam : Objek dalam ilmu alam adalah semua makhluk hidup
Ilmu Sejarah : Objek dalam sejarah adalah segala peristiwa dalam aktivitas manusia
3. Ilmu Alam : Hukum-hukum berlaku secara tetap tanpa memandang orang, tempat, waktu, dan suasana.
Sejarah : Hukumnya sangat bergantung pada pengalaman manusia yang telah direkam sebagai dokumen untuk diteliti sejarawan guna menemukan fakta sejarah.
4. Ilmu Alam : Tujuan untuk menemukan hukum-hukum yang bersifat umum dan Nomotheis (berupa pendapat tunggal)
Sejarah : Tujuannya untuk menuliskan hal-hal yang bersifat khas dan bersifat ideografis (berupa banyak pendapat yang saling berkaitan)
5. Ilmu Alam : Kesimpulan umum (Generalisasi) untuk ilmu alam biasanya diakui kebenarannya dimana-mana (semua orang)
Sejarah : Kesimpulan terlihat dari kebenaran suatu pola/kecenderungan dari suatu peristiwa sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan melihat masa yang akan datang. Sehingga kesimpulan dari sejarah tidak bisa langsung diakui oleh banyak orang, karena akan terus diperbaharui sejauh orang mampu menemukan bukti-bukti yang ada.
Hamdina Organizer
024-7060.9697
Riset, Analisis, Historiografi, dan Kredibelitas berdasarkan fakta.
Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena:
ü Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau
ü Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau
ü Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang
ü Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi
A. Pengertian sejarah
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. Diantaranya:
• Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon.
Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah.
Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/ dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih komplek/ maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil.
• Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichte berarti sesuatu yang telah terjadi.
• Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
• Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
• Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi.
Istor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai Istoria artinya ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.
Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan bahkan berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih maju atau modern.
Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian:
1. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.
2. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.
Jadi pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
B. KONSEP DASAR SEJARAH
Sejarah mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
1) Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
2) Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang
3) Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
4) Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Mengapa Sejarah selalu berhubungan dengan masa lalu/lampau:
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau, merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan How.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
C. Sejarah dari berbagai sudut pandang
Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau. Sejarah melihat sebagaimana/ seperti apa yang seharusnya terjadi (histoir realite). Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kejadian di masa lampau yang hanya sekali terjadi serta tidak bisa diulang.
Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut.
• Abadi,
Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Sebuah peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan berubah ataupun diubah. Oleh karena itulah maka peristiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang masa.
• Unik,
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang tidak akan sama persis.
• Penting,
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat pula menentukan kehidupan orang banyak.
Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan sejarah dapat diketahui melalui bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap peristiwa yang telah terjadi. Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.
a. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun kelompok.
b. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)
c. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain
Contoh: peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial dan budaya.
d. Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut.
Adanya hubungan sebab akibat baik karena faktor dari dalam maupun dari luar peristiwa tersebut. Penyebab adalah hal yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
e. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan.
Hal ini disebabkan karena sejarah pada hakekatnya adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Selain itu, sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan tersebut dapat meliputi berbagai aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai peristiwa merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-peristiwa sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti peristiwa politik, ekonomi, dan sosial.
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun diceritakan oleh seseorang.
Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan.
Bentuk lisan,
Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok tentang peristiwa yang telah terjadi.
Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau penafsiran yang dilakukan oleh penulis sejarah. Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor kepribadian si penulis atau penutur cerita.
Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebagai kisah dapat diulang, ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan.
Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai kisah, adalah sebagai berikut.
• Kepentingan yang diperjuangkannya
Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa sejarah. Kepentingan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok.
Contoh:
Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan perannya sendiri dalam suatu peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.
• Kelompok sosial dimana dia berada
Dalam hal ini adalah lingkungan tempat ia bergaul, berhubungan dengan sesama pekerjaannya atau statusnya. Darimana asal pencerita sejarah tersebut juga mempengaruhi cara penulisan sejarah.
Contoh:
Seorang sejarawan akan menulis sejarah dengan menggunakan kaidah akademik ilmu sejarah sedang seorang wartawan akan menulis sejarah dengan bahasa wartawan.
• Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
Pengetahuan dan latar belakang kemampuan ilmu yang dimiliki pencerita sejarah juga mempengaruhi kisah sejarah yang disampaikan.
Hal tersebut dapat terlihat dari kelengkapan kisah yang akan disampaikan, gaya penyampaian, dan interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan dikisahkannya.
• Kemampuan bahasa yang dimilikinya
Pengaruh kemampuan bahasa seorang penutur/pencerita sejarah sebagai kisah terlihat dari hasil rekonstruksi penuturan kisah sejarah. Hal ini akan sangat bergantung pada kemampuan bahasa si penutur kisah sejarah.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang dipergunakan untuk meneliti dan menganalisa serta menjelaskan kerangka masa lampau yang dipermasalahkan.
Sejarawan harus menulis apa yang sesungguhnya terjadi sehingga sejarah akan menjadi objektif. Sejarah melihat manusia tertentu yang mempunyai tempat dan waktu tertentu serta terlibat dalam kejadian tertentu sejarah tidak hanya melihat manusia dalam gambaran dan angan-angan saja.
Sejarah sebagai ilmu memiliki objek, tujuan dan metode. Sebagai ilmu sejarah bersifat empiris dan tetap berupaya menjaga objektiviatsnya sekalipun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan subjektifitas.
Menurut Kuntowijoyo, ciri-ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut.
a. Bersifat Empiris
Empiris berasal dari kata Yunani emperia artinya pengalaman, percobaan, penemuan, pengamatan yang dilakukan.
Bersifat empiris sebab sejarah melakukan kajian pada peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman dan aktivitas nyata manusia yang direkam dalam dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut diteliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta yang akan diinterpretasi/ditafsirkan menjadi tulisan sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen.
b. Memiliki Objek
Objek sejarah yaitu perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau).
Waktu merupakan unsur penting dalam sejarah. Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam kajian sejarah.
c. Memiliki Teori
Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori tersebut diajarkan berdasarkan keperluan peradaban. Rekonstruksi sejarah yang dilakukan mengenal adanya teori yang berkaitan dengan sebab akibat, eksplanasi, objektivitas, dan subjektivitas.
d. Memiliki Metode
Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu maksud. Setiap ilmu tentu memiliki tujuan. Tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan perkembangan atau perubahan kehidupan masyarakat. Metode dalam ilmu sejarah diperlukan untuk menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benar. Dalam sejarah dikenal metode sejarah guna mencari kebenaran sejarah. Sehingga seorang sejarawan harus lebih berhati-hati dalam menarik kesimpulan jangan terlalu berani tetapi sewajarnya saja.
e. Mempunyai Generalisasi
Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Ilmu pengetahuan sosial sifatnya selalu berubah dan mudah terjadi sebab kondisi setempat berubah, waktunya berubah, dan adanya pengaruh dari luar. Manusia tetap ingin tahu yang terjadi di masa lampau. Sejarah berbeda dengan ilmu sosial/ kemanusiaan yang lain seperti antropologi dan sosiologi sebab :
ü Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang artinya sejarah memperhatikan perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
ü Dalam meneliti objeknya, sejarah berpegangan pada teorinya sendiri. Teori tersebut ditemukan dalam setiap tradisi sejarah. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban masing-masing tradisi.
ü Sejarah juga mempunyai generalisasi, dalam menarik kesimpulan umumnya dapat juga sebagai koreksi terhadap ilmu-ilmu lain.
ü Sejarah juga mempunyai metode sendiri yang sifatnya terbuka dan hanya tunduk pada fakta.
ü Sejarah membutuhkan riset, penulisan yang baik, penalaran yang teratur dan sistematika yang runtut, serta konsep yang jelas.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik mengenai suatu kisah/ peristiwa di masa lalu.
Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah karena:
• Jika hanya mementingkan data-data maka akan sangat kaku dalam berkisah.
• Tetapi jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang harus diungkap.
• Sehingga seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/ pengisahan suatu cerita.
• Seperti seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.
• Seorang sejarawan sebaiknya mampu mengkombinasikan antara pengisahan (yang mementingkan detail dan fakta-fakta) dengan kemampuannya memanfaatkan intuisi dan imajinasinya sehingga dapat menyajikan peristiwa yang objektif, lancar, dan mengalir.
Ciri sejarah sebagai seni, terdapat :
Intuisi :
Intuisi merupakan kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu secara langsung mengenai suatu topik yang sedang diteliti.
Dalam penelitian untuk menentukan sesuatu sejarawan membutuhkan intuisi dan untuk mendapatkannya ia harus bekerja keras dengan data yang ada. Seorang sejarawan harus tetap ingat akan data-datanya, harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang terjadi sesudahnya. Berbeda dengan seorang seniman jika ingin menulis mungkin ia akan berjalan-jalan sambil menunggu ilham sebelum melanjutkan proses kreatifnya.
Emosi :
Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang.
Emosi diperlukan guna mewariskan nilai-nilai tertentu asalkan penulisan itu tetap setia pada fakta. Dengan melibatkan emosi, mengajak pembaca seakan-akan hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu.
Gaya Bahasa :
Gaya bahasa merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan atau lisan. Gaya bahasa diperlukan sejarawan guna menuliskan sebuah peristiwa. Gaya bahasa yang baik yaitu yang dapat menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak berbelit-belit.
Imajinasi :
Imajinasi merupakan daya pikiran untuk membayangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang (khayalan).
Imajinasi diperlukan sejarawan untuk membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, serta apa yang akan terjadi.
D. PERSAMAAN dan PERBEDAAN SEJARAH dan ILMU ALAM
Persamaan sejarah dengan ilmu alam,
Sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan dan penyerapan.
Sama-sama memiliki dasar teori dan metode.
Perbedaan sejarah dengan ilmu-ilmu alam.
1. Ilmu Alam : Percobaan dalam ilmu alam dapat diulang-ulang
Ilmu Sejarah : Percobaannya tidak dapat diulang sebab hanya sekali terjadi.
Contoh:
Peristiwa G30SPKI hanya terjadi sekali dan tidak dapat diulang kembali untuk diperbaiki.
2. Ilmu Alam : Objek dalam ilmu alam adalah semua makhluk hidup
Ilmu Sejarah : Objek dalam sejarah adalah segala peristiwa dalam aktivitas manusia
3. Ilmu Alam : Hukum-hukum berlaku secara tetap tanpa memandang orang, tempat, waktu, dan suasana.
Sejarah : Hukumnya sangat bergantung pada pengalaman manusia yang telah direkam sebagai dokumen untuk diteliti sejarawan guna menemukan fakta sejarah.
4. Ilmu Alam : Tujuan untuk menemukan hukum-hukum yang bersifat umum dan Nomotheis (berupa pendapat tunggal)
Sejarah : Tujuannya untuk menuliskan hal-hal yang bersifat khas dan bersifat ideografis (berupa banyak pendapat yang saling berkaitan)
5. Ilmu Alam : Kesimpulan umum (Generalisasi) untuk ilmu alam biasanya diakui kebenarannya dimana-mana (semua orang)
Sejarah : Kesimpulan terlihat dari kebenaran suatu pola/kecenderungan dari suatu peristiwa sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan melihat masa yang akan datang. Sehingga kesimpulan dari sejarah tidak bisa langsung diakui oleh banyak orang, karena akan terus diperbaharui sejauh orang mampu menemukan bukti-bukti yang ada.
Hamdina Organizer
024-7060.9697
Riset, Analisis, Historiografi, dan Kredibelitas berdasarkan fakta.
Thursday, November 12, 2009
Pengertian Sejarah
Setiap manusia pasti memiliki masa lalu. Masa lalu yang pantas dikenang, baik yang menyenangkan maupun yang membuat manusia sedih dalam hidupnya. Setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun dan seterusnya yang telah dilewati oleh manusia merupakan bagian dari masa lalu. Masa lalu sering disebut dengan istilah Sejarah.
Dilihat dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani (istoria), Bahasa Jerman (geschicht).Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan.
Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.
B. Pengertian Sejarah menurut Para Ahli Sejarah
1). Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
2). R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau.
3). Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
4). J.V Brice
Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.
B. Karakteristik ilmu Sejarah
Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua kalinya.
Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia
Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa
C. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
1. Sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Disebut sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a). Obyek yang definitif
b). Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
c). Metode yang efisien
d). Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah. Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan cara penulisan sejarah itu sendiri.
D. Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya.
2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun pengetahuan.
3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut.
4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu.
E. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
Disadur kembali oleh;
Jorganizer Hamdina
024-7060.9694
Periset handal yg kritis analitis ^_^
Dilihat dari asal usul kata, sejarah berasal dari bahasa Arab, yaitu Syajaratun yang artinya pohon, keturunan, asal usul atau silsilah. Dalam bahasa Inggris (history), Bahasa Yunani (istoria), Bahasa Jerman (geschicht).Sejarah, dalam bahasa Indonesia dapat berarti riwayat kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal usul keturunan (terutama untuk raja-raja yang memerintah).
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Sebagai cabang ilmu pengetahuan, mempelajari sejarah berarti mempelajari dan menerjemahkan informasi dari catatan-catatan yang dibuat oleh orang perorang, keluarga, dan komunitas. Pengetahuan akan sejarah melingkupi: pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan cara berpikir secara historis.
Dahulu, pembelajaran mengenai sejarah dikategorikan sebagai bagian dari Ilmu Budaya (Humaniora). Akan tetapi, di saat sekarang ini, Sejarah lebih sering dikategorikan sebagai Ilmu Sosial, terutama bila menyangkut perunutan sejarah secara kronologis.
Ilmu Sejarah mempelajari berbagai kejadian yang berhubungan dengan kemanusiaan di masa lalu. Sejarah dibagi ke dalam beberapa sub dan bagian khusus lainnya seperti kronologi, historiograf, genealogi, paleografi, dan kliometrik. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah disebut sejarawan.
Ilmu Sejarah juga disebut sebagai Ilmu Tarikh atau Ilmu Babad.
B. Pengertian Sejarah menurut Para Ahli Sejarah
1). Moh. Yamin
Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan beberapa peristiwa yang dibuktikan dengan kenyataan.
2). R. Moh Ali, pengertian sejarah ada 3 yaitu:
a). Sejarah adalah kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa seluruhnya yang berkaitan dengan kehidupan manusia.
b). Sejarah adalah cerita yang tersusun secara sistematis (serba teratur dan rapi)
c). Sejarah adalah ilmu yang menyelidiki perkembangan peristiwa dan kejadian-kejadian pada masa lampau.
3). Patrick Gardiner
Sejarah adalah ilmu yang mempelajari apa yang telah diperbuat oleh manusia.
4). J.V Brice
Sejarah adalah catatan-catatan dari apa yang telah dipikirkan, dikatakan dan diperbuat oleh manusia.
Pengertian sejarah berbeda dengan pengertian Ilmu sejarah. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lalu manusia sedangkan Ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia.
B. Karakteristik ilmu Sejarah
Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua kalinya.
Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia
Abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa
C. Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
1. Sejarah sebagai peristiwa.
Sejarah sebagai peristiwa adalah kejadian, kenyataan, aktualitas yang sebenarnya telah terjadi atau berlangsung pada masa lalu. Disebut sejarah sebagai objek
2. Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai kisah adalah cerita berupa narasi yang disusun berdasarkan pendapat seseorang, memori, kesan atau tafsiran manusia terhadap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lampau.
Disebut sejarah sebagai subyek yang artinya sejarah tersebut telah mendapatkan penafsiran dari penyusunan cerita sejarah. Dalam hal ini sejarawan mempunyai peran sebagai ”The Man Behind the Gun”, artinya mereka menyusun cerita sejarah berdasarkan jejak-jejak sejarah (sejarah sebagai peristiwa) namun tetap dipengaruhi oleh sudut pandang sejarawan itu sendiri.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan tentang peristiwa dan cerita yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lalu yang disusun secara sistematis dan menggunakan metode yang didasarkan atas asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah.
Syarat pokok sejarah disebut sebagai ilmu adalah:
a). Obyek yang definitif
b). Adanya formulasi kebenaran yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya
c). Metode yang efisien
d). Menggunakan sistem penyusunan tertentu
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan cara bagaimana membuat pembaca sejarah tertarik atas informasi kejadian masa lalu yang disajikan karena unsur keindahan yang disertakan di dalam menyajikan informasi sejarah di masa lalu sehingga akan mencapai sasaran penyampaian informasi sejarah. Sejarah berperan sebagai seni sangat terkait sekali dengan cara penulisan sejarah itu sendiri.
D. Guna Sejarah
Keberadaan suatu ilmu yang ada di dunia ini tidak akan langgeng tanpa adanya kesadaran akan manfaatnya bagi manusia. Demikian pula dengan ilmu sejarah. Dalam kaitannya dengan kehidupan berbangsa dan bernegara, ilmu sejarah memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Guna Edukatif (memberi pendidikan)
Nilai sejarah terletak pada kenyataan, apa yang terjadi pada masa lalu memberikan pelajaran bagi manusia yang telah melewatinya. Guna edukatif berarti sejarah bisa memberikan kearifan dan kebijaksanaan bagi yang mempelajarinya karena semangat sebenarnya dari kepentingan mempelajari sejarah adalah nilai kemasakiniannya.
2. Guna Instruktif (memberi pengajaran)
Guna Instruktif artinya sejarah dapat memberikan pelajaran mengenai sesuatu baik keterampilan maupun pengetahuan.
3. Guna Inspiratif (memberi inspirasi)
Guna Inspiratif artinya kejadian dan peristiwa yang terjadi pada masa lalu dapat memberikan ilham, ide-ide atau inspirasi bagi manusia pada masa sekarang.
Contoh: kebesaran kerajaan-kerajaan pada masa lalu di Nusantara memberikan ilham kepada para pendiri bangsa untuk membangun kembali kebesaran masa lampau tersebut.
4. Guna Rekreatif (memberi kesenangan)
Sejarah merupakan suatu kreasi seni, sehingga dapat menghadirkan kesenangan batin.
Contoh: kita berkunjung ke Candi Borobudur, dengan berkunjung kesana kita bisa membayangkan pembangunan pada masa itu. Dimulai dari jumlah pekerjanya, arsiteknya, lama pembangunan dan tujuannya dan sebagainya sehingga dalam hati dan pikiran kita akan menembus dimensi waktu.
E. Periodisasi dan Kronologi Sejarah
1). Periodisasi sejarah
Sejarah memiliki dua dimensi yaitu dimensi spasial (ruang) dan dimensi temporal (waktu). Konsep waktu dalam sejarah meliputi waktu atau tempo (time) yaitu proses kelangsungan suatu peristiwa dan waktu merupakan kesatuan dari kelangsungan tiga dimensi yaitu masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang.
Pengertian periodisasi sejarah berkaitan erat dengan pembagian masa lampau manusia berdasarkan urutan waktu (Periodisasi = Pembabagan waktu).
Pentingnya periodisasi dalam sejarah yaitu:
1. Memudahkan sistematika penulisan sejarah
2. Merupakan rangkuman dari suatu peristiwa menurut seorang sejarawan.
3. Memudahkan pembaca dalam memahami suatu peristiwa sejarah
4. Merupakan penghubung dari fakta-fakta sejarah
2). Kronologi sejarah
Adalah usaha yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman mengenai pengertian suatu peristiwa sejarah secara gamblang yang dapat mengkaitkan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain secara logis.
Kronologi sejarah sangat diperlukan karena dapat mengkaitkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya dalam bentuk kausalitas atau sebab akibat.
Disadur kembali oleh;
Jorganizer Hamdina
024-7060.9694
Periset handal yg kritis analitis ^_^
Definisi Sejarah
Perkataan Sejarah (History) yang kita gunakan pada masa kini berpunca daripada perkataan Arab yaitu Syajaratun yang bermaksud Pohon. Dari sudut lain pula, istilah history merupakan terjemahan dari perkataan Yunani yakni Histories yang membawa makna satu penyelidikan ataupun pengkajian.
[1] Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.[2] Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang kukuh.
Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.[3] Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku.[4] Sementara itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.[5] Sebagai usaha susulan dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan, salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku.[6]
Sejarah dalam arti kata lain digunakan untuk mengetahui masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada (awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi (kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk menentukan sama ada ia benar atau tidak.[7]
Sejarah Berulang
Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti.
Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu negara.[8]
Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah berulang.
Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun 1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan. Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap. Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi = 8649000 batu/persegi).[9] Walau bagaimanapun Rusia mula muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin-pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879-1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing. Pemimpinnya pada ketika itu, yaitu Mikhail Gorbachov memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost, yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung dekade tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia. Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru-unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh karena menjelang pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah menampakkan pula kebangkitan semula mereka.
Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita bahwa proses kitaran yang silih berganti memang wujud dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran, perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja, tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain walaupun nampak seakan-akan sama.[10]
Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut, berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan, perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah proses kitaran itu akan sentiasa berterusan.
Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut Pandangan Masyarakat Yunani
Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak. Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa yang berlaku dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang serta untuk mencari langkah untuk mengelak sesuatu peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan. Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh. Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang yang terdahulu daripada mereka.
Kesimpulan
Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi. Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud (kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan) namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran, tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin ataupun orang yang sama.
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
D'professional Historian.
[1] Mengikut pandangan "Bapa Sejarah" Herodotus, Sejarah ialah satu kajian untuk menceritakan satu kitaran jatuh bangunnya seseorang tokoh, masyarakat dan peradaban.[2] Mengikut definisi yang diberikan oleh Aristotle, bahawa Sejarah merupakan satu sistem yang mengira kejadian semulajadi dan tersusun dalam bentuk kronologi. Pada masa yang sama, menurut beliau juga Sejarah adalah peristiwa-peristiwa masa lalu yang mempunyai catatan, rekod-rekod atau bukti-bukti yang kukuh.
Menurut R. G. Collingwood, Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan atau suatu penyiasatan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan oleh manusia pada masa lampau.[3] Manakala Shefer pula berpendapat bahawa Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku.[4] Sementara itu, Drs. Sidi Gazalba cuba menggambarkan sejarah sebagai masa lampau manusia dan persekitarannya yang disusun secara ilmiah dan lengkap meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang berlaku.[5] Sebagai usaha susulan dalam memahami sejarah, Kamus Dewan Bahasa dan Pustaka telah memberikan Sejarah sebagai asal-usul, keturunan, salasilah, peristiwa yang benar-benar berlaku pada waktu yang lampau, kisah, riwayat, tambo, tawarikh dan kajian atau pengetahuan mengenai peristiwa yang telah berlaku.[6]
Sejarah dalam arti kata lain digunakan untuk mengetahui masa lampau berdasarkan fakta-fakta dan bukti-bukti yang sahih bagi membolehkan manusia memperkayakan pengetahuan supaya waktu sekarang dan akan datang menjadi lebih cerah. Dengan itu akan timbul sikap waspada (awareness) dalam diri semua kelompok masyarakat kerana melalui pembelajaran Sejarah, ia dapat membentuk sikap tersebut terhadap permasalahan yang dihadapi agar peristiwa-peristiwa yang berlaku pada masa lampau dapat dijadikan pengajaran yang berguna. Pengertian Sejarah boleh dilihat dari tiga dimensi iaitu epistomologi (kata akar), metodologi (kaedah sesuatu sejarah itu dipaparkan) dan filsafat atau pemikiran peristiwa lalu yang dianalisa secara teliti untuk menentukan sama ada ia benar atau tidak.[7]
Sejarah Berulang
Sejarah Berulang (Repeating History) boleh diertikan sebagai satu keadaan di mana peristiwa-peristiwa sejarah yang pernah berlak pada suatu masa dahulu boleh berlaku pula pada masa-masa yang berlainan, iaitu pada masa sezaman mahupun pada masa yang akan datang. Ini kerana sejarah itu dianggap sebagai suatu gejala yang berulang-ulang yakni sesuatu peristiwa itu berlaku berulang kali di dalam satu proses kitaran yang saling berkaitan serta silih berganti.
Proses kitaran yang dimaksudkan itu mempunyai kaitan yang rapat dengan kemunculan sesebuah negara yang mempunyai suatu titik kelahiran. Kemudian meningkat maju sehingga mencapai kejayaan dan seterusnya apabila tiba suatu tempoh masa ia akan mengalami kemerosotan atau keruntuhan. Maka dengan itu, dipercayai kitaran ini akan sentiasa berulang-ulang dari satu tempoh masa ke satu tempoh masa yang lain mengikut perkembangan politik sesuatu negara.[8]
Namun demikian, persoalan yang dibangkitkan sekarang adalah, benarkah sejarah itu memang berulang secara keseluruhannya? Bagi menyelesaikan persoalan ini, perlulah kita meneliti beberapa contoh yang berkaitan dengan Sejarah berulang.
Salah satu contoh yang kukuh adalah kebangkitan dan seterusnya keruntuhan kerajaan Marxist Rusia. Sebelum tahun 1870, Rusia memang berada dalam era keruntuhan. Keruntuhan itu berpunca dari ketidakseimbangan dalam politik Rusia dan juga ketandusan pemimpin yang cekap. Namun demikian Rusia adalah sebuah negara yang terbesar di dunia (dengan keluasan lebih kurang 22402000 km/persegi = 8649000 batu/persegi).[9] Walau bagaimanapun Rusia mula muncul sebagai sebuah kerajaan Marxist yang berwibawa selepas revolusi tahun 1917. Dengan usaha pemimpin-pemimpin mereka seperti Lenin (1870-1924) dan Stalin (1879-1953), Rusia telah berupaya menjadi kuasa besar selepas Perang Dunia Kedua (1945). Taraf seperti ini dapat dikekalnya sehingga bahagian pertama dekad 1980-an. Mulai pertengahan dekad tersebut, Rusia nampaknya tidak dapat bertahan lagi. Ia mula menghadapi krisis ekonomi yang sangat meruncing. Pemimpinnya pada ketika itu, yaitu Mikhail Gorbachov memperkenalkan satu dasar yang dikenali sebagai Glasnost, yang bertujuan memperbaiki keadaan ekonomi melalui beberapa pembaharuan dasar ekonomi. Namun gerakan itu tidak menghasilkan kejayaan. Sementara itu, gerakan politik dan ekonomi yang bertujuan menghancurkan struktur dan ideologi Marxist di negara itu, yang pada mulanya tidaklah menonjol, telah menapakkan kecergasannya menjelang hujung dekade tersebut. Akhirnya, pada tahun 1990, bubarlah atau hancurlah secara rasmi Kesatuan Republik Soviet Rusia. Selepas itu yang tinggal ialah Rusia dan gabungan beberapa republik merdeka yang dahulunya merupakan sebahagian daripada kesatuan tersebut. Kini Rusia sedang berusaha untuk hidup dan mengamalkan sistem demokrasi Barat serta unsru-unsurnya yang berkaitan. Dalam pada itu, kejayaan pihak demokrasi itu belumlah betul-betul kukuh karena menjelang pertengahan dekat 1990-an ini pihak komunis telah menampakkan pula kebangkitan semula mereka.
Melihat kepada contoh tersebut, jelaslah kepada kita bahwa proses kitaran yang silih berganti memang wujud dalam negara Rusia di mana terdapatnya titik kelahiran, perkembangan dan keruntuhan di dalam pimpinan negara tersebut. Walhalnya adakah sejarah itu berulang? Memang tidak, ini kerana daripada contoh tersebut, kita dapati sejarah hanya berulang dari segi falsafah ataupun, fenomena sahaja, tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin atau or ang yang sama. Malah pernyataan ini juga disokong oleh sejarahwan, misalnya Leopold Von Ranke sendiri mengakui bahawa setiap peristiwa sejarah itu adalah unik dalam erti kata lain sejarah hanya berlaku sekali sahaja pada suatu waktu yang tertentu dan dengan hal yang demikian tidaklah ada satu peristiwa sejarah pun mempunyai persamaan yang tepat dengan satu peristiwa sejarah yang lain walaupun nampak seakan-akan sama.[10]
Jawapannya, memang terbukti tidak, sejarah tidak berulang sepenuhnya walaupun kejayaan 1986 diulang kembali pada tahun 1993. Kalau dilihat secara tajam, waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pertandingan akhir yang membawa kejayaan kepada pasukan negara pada tahun 1993 memang berbeza dengan waktu penganjuran pertandingan, pengurusan serta pemain pasukan dan jumlah jaringan pada perlawanan akhir pada tahun 1986. Tetapi satu perkara yang lebih jelas kepada kita ialah, dalam tempoh masa 7 tahun tersebut, berlaku proses kitaran yang silih berganti dalam bolasepak negara iaitu berlaku pengulangan proses umum ataupun keadaan umum seperti kelahiran ataupun kewujudan, perkembangan serta kejayaan dan akhirnya keruntuhan. Proses kitaran ini juga menunjukkan bahawa hidup bolasepak Malaysia sentiasa beredar di dalam satu pusingan yang tidak putus-putus di mana ia bermula, berkembang maju dan kemudian runtuh dan selepas itu bermula semula dengan satu sistem pimpinan yang baru. Namun apa yang jelas adalah proses kitaran itu akan sentiasa berterusan.
Kepentingan Sejarah Berulang Mengikut Pandangan Masyarakat Yunani
Masyarakat Yunani mempercayai bahawa sesuatu peristiwa yang berlaku pada suatu masa dahulu boleh berlaku kembali dalam tempoh masa berlainan dan ianya sukar diagak. Walau bagaimanapun peristiwa-peristiwa yang berlaku dianggap oleh mereka mampu memberikan pengajaran kepada mereka untuk berwaspada pada masa-masa yang akan datang serta untuk mencari langkah untuk mengelak sesuatu peristiwa yang tidak diingini. Selain itu sejarah juga dianggap oleh mereka sebagai satu petunjuk dalam mengharungi kehidupan yang penuh dengan dugaan, cabaran dan halangan. Pada masa yang sama, sejarah itu juga merupakan satu falsafah yang memberikan pengajaran melalui contoh-contoh. Sebenarnya peristiwa yang berulang-ulang itu menunjukkan kepada mereka tentang tingkah laku serta pembuatan mereka pada masa yang telah lalu dan juga perbuatan orang-orang yang terdahulu daripada mereka.
Kesimpulan
Keseluruhannya, jelaslah bahawa sejarah itu tidak berulang walaupun sesetengah golongan berpendapat bahawa sejarah itu berulang. Ini kerana sejarah itu memiliki fakta yang lengkap dengan masa dan tarikh sesuatu peristiwa itu terjadi. Walaupun proses kitaran yang silih berganti itu wujud (kelahiran, perkembangan atau kejayaan dan keruntuhan) namun agak sukar bagi kita untuk melihat sesuatu fakta yang sama muncul pada zaman akan datang di mana tarikh, objek dan tempatnya adalah sama. Oleh itu, sekali lagi saya tekankan di sini bahawa sejarah hanya berulang dari segi falsafah atau fenomena yang mampu memberikan pengajaran, tunjuk ajar serta pengetahuan kepada masyarakat tetapi tidak berulang secara khusus pada zaman, waktu, tempat, pemimpin ataupun orang yang sama.
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
D'professional Historian.
Tuesday, November 10, 2009
Creativity 4 Ur Brand.
What is really important when you're advertising alongside others on
a single page, is that you appear different to everyone else yet
remain consistent in your own approach.
When you do that you will be portraying an important message to your
readers' subconscious: This company is robust and consistent in its
approach and it is different from all the others. It is a leader,
not a follower.
It is always good to experiment so if you're feeling remotely
adventurous, give one of these techniques a try and just see what
difference it makes to your response.
Themed Headlines for familiarity.
----------------------------------
Use the same distinctive font with different headlines. You can try
this with 2 or 3 ads in a single issue on a single page, or over the
course of a few insertions. The distinctive font consolidates
customer awareness of your company, and the different headline texts
portray variety and flexibility. If you can use this trick in your
campaign you will benefit from broadening your customer appeal and
strengthening your brand in the marketplace.
Use White Space.
----------------
Space is what you pay for when you buy an ad, but if you leave some
of it blank you'll be amazed at how it can improve your response. By
forcing a large white gap between your ad and the others on the page
you will automatically draw the eye to what your ad has to say. This
is such an effective way of using ad space that some publishers do
not permit it. They reason that it reflects badly on their sales
ability to see too much white space on pages that should be all sold
for advertising. But try it out - and if they do make it too
difficult for you then try one of the following ideas with that
extra space:
Publish your ad with a red ring round it.
----------------------------------------
People scanning the classified pages of a newspaper will often ring
the ads that take their interest. You can pre-empt them and ensure
that you get noticed by doing it for them. Of course it means buying
an ad size bigger than you really need but the results can be
spectacular. In this case, put a border round your ad as you would
normally, and use the extra space you bought for a hand-drawn ring,
preferably red.
Use a drop shadow.
-----------------------
Do you know how easy it is these days to give your ads a little
lift. You don't need the world's most expensive design program to
implant a professional-looking drop shadow behind your ad. The
effect is certainly eye-catching
Use a big bold provocative word.
-------------------------------
Here's a secret: We once quadrupled the response rate of a client by
simply putting the word 'SEX' at the top of his ad. The copy of his
ad read "... isn't half as good as a meal at The Left Bank.". In a
campaign to launch his new restaurant that incorporated radio,
posters and press, this little classified ad was the most successful
by far. There are plenty of other words which will draw the eye in
the same way. See if you can find one for your market.
Use lists instead of prose.
-----------------------------
When readers are scanning classified ad pages it is alot easier for
them to read a bulleted list than a paragraph of prose. Wherever
possible, use a list. You'll probably find it will take up less room
too.
Use a portion of a large graphic.
---------------------------------
If you want to use a picture, or a graphic to illustrate what you're
offering, you'll often find you're restricted for space in a
classified ad. Try using a portion of it, just the corner, or the
side of it. By doing this you will find that you can trick the eye
into making the ad stand out, and look a lot bigger than it is. If
you combine this with a white space round the ad so the picture
bleeds into the white space it can be particularly effective.
Big space tiny text.
---------------------
Here's another way of drawing the eye to what you are saying in your
ad. This time you're using tiny text (as small as you dare) in a big
white space. Position the text in the middle of the space allowing
as much open whiteness as you can all around it. This technique
works especially if you can keep the text to a minimum, just don't
forget to put your tel. and email in it. You will find you draw the
readers eye to your ad largely out of curiosity.
7 Hambatan Untuk Menjadi Kreatif
=================================
Siapa bilang kreativitas hanya milik para seniman? Siapa bilang
kreativitias hanya milik orang muda? Siapa bilang orang sukses saja
yang kreatif? Menurut Carol K Bowman (Creativity in Business), setiap
orang memiliki kreativitas. Bahkan, mereka yang sudah di atas 45
tahun sekalipun masih dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif.
Pendeknya, selama otak masih berfungsi, kreativitas masih mengalir
dalam diri seseorang. Lalu, jika demikian mengapa banyak orang belum
mampu memanfaatkan kreativitas mereka secara optimal?
Ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif, 7 diantaranya
dapat Anda simak disini. Kenali hambatan-hambatan tersebut, siapa
tahu beberapa diantaranya dapat Anda temukan disini? Lalu ambilah
strategi dan tindakan untuk mengasah kembali daya kreativitas Anda.
Hambatan 1: Rasa Takut
"Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan
pekerjaan ini dengan lebih cepat?" "Ah, saya takut gagal. Kalau saya
gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos! Jadi lebih baik saya
kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan." Yah, rasa takut
gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering
menghambat seseorang untuk berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa
Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam
pemilihan sebagai senator dan juga presiden? Tahukah Anda bahwa
Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya
menemukan `post-it' notes?
Hambatan 2: Rasa Puas
"Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru? Dengan begini saja saya
sudah nyaman." "Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya
cemaskan?" Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan.
Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang
yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa
nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh
rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak
terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu
yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang
pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas
oleh para pemain baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada
keberhasilannya sebagai yang nomor satu, sehingga menjadi lengah
untuk menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar sampai
perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil
menggeser kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple
berusaha bangkit kembali dengan produk-produk baru andalan mereka.
Hambatan 3: Rutinitas Tinggi
"Coba-coba yang baru? Aduh mana sempat? Pekerjaan rutin saja tidak
ada habis-habisnya." Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan? Jika ya,
berarti rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk
memanfaatkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda
perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi `kehausan' Anda akan
kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide
brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan
sosial Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar
pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa
mendukung Anda ke jenjang sukses). Tahukah Anda bahwa Mariah Carey
sengaja menyisihkan waktu dari kegiatan rutinnya sebagai penyanyi
latar untuk memperluas pergaulannya? Mariah berusaha masuk ke
lingkungan pergaulan para petinggi di dunia musik internasional
sebelum akhirnya bertemu dengan produser musik yang bersedia
mensponsori album pertamanya yang langsung menjadi hit dunia?
Hambatan 4: Kemalasan Mental
"Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh,
susah. Terlalu banyak yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja
yang belajar." "Memikirkan cara lain? Wah, sekarang saja sudah banyak
yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru bukan tugas
saya, biarlah atasan saya saja yang memikirkannya." Ini merupakan
beberapa contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir
kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan
otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam karir dan
prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk mengasah
otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru.
Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk
memikirkan cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai
puluhan kali sebelum akhirnya ia menemukan lampu pijar? Bayangkan apa
yang akan terjadi jika pada kegagalan pertama, Edison malas berpikir
untuk mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke eksperimen-
eksperimen berikutnya?
Kesalahan 5: Birokrasi
"Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya
sampaikan, belum ada kabarnya apakah diterima atau tidak?" Seringkali
karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak
ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan
keputusan yang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu
berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang
untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan.
Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi,
sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung
terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi
yang panjang. Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang
manajemen, banyak organisasi dunia yang sekarang memecah diri menjadi
unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar
bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para
pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Kesalahan 6: Terpaku pada masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang
menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki
ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan
adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar
dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih
efektif. Tahukah Anda bahwa Colonel Sanders menghadapi kesulitan
dalam menjual resep ayam goreng tepungnya? Namun, ia tidak terpaku
pada kesulitan tersebut, ia memanfaatkan kreativitasnya sampai
akhirnya ia mendapat ide untuk menggunakan sendiri resep tersebut
dengan mendirikan restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng
tepung. Idenya ini terbukti manjur membukukan suksesnya sebagai salah
satu pebisnis waralaba terbesar di dunia.
Kesalahan 7: "Stereotyping"
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat
umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam
berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman Kartini, masyarakat
menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah
saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk
melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah. Apa
jadinya jika wanita-wanita hebat seperti Kartini, Dewi Sartika, Tjut
Njak Dhien menerima saja semua pandangan umum yang berlaku di
masyarakat saat itu? Mungkin Indonesia tidak akan pernah menikmati
jasa yang diperkaya oleh keterlibatan para wanita profesional,
misalnya: mendapatkan layanan dokter wanita, menikmati kreasi arsitek
dan seniman wanita, mendapatkan hasil didikan guru wanita, mengirim
diplomat wanita sebagai duta Indonesia, atau bahkan dipimpin oleh
seorang presiden direktur, bahkan presiden (pimpinan negara) wanita.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses
lainnya. Tetapi, orang yang memiliki dan bisa mengoptimalkan
kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang tidak memanfaatkan
kreativitas mereka.
Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan untuk mengoptimalkan
kreativitas Anda? Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan
ambil tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas
itu ibarat sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah
siapkah Anda untuk membuat kreativitas Anda agar semakin berkilau?
Selamat mencoba
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
Kreativitas adalah bidang kami.
a single page, is that you appear different to everyone else yet
remain consistent in your own approach.
When you do that you will be portraying an important message to your
readers' subconscious: This company is robust and consistent in its
approach and it is different from all the others. It is a leader,
not a follower.
It is always good to experiment so if you're feeling remotely
adventurous, give one of these techniques a try and just see what
difference it makes to your response.
Themed Headlines for familiarity.
----------------------------------
Use the same distinctive font with different headlines. You can try
this with 2 or 3 ads in a single issue on a single page, or over the
course of a few insertions. The distinctive font consolidates
customer awareness of your company, and the different headline texts
portray variety and flexibility. If you can use this trick in your
campaign you will benefit from broadening your customer appeal and
strengthening your brand in the marketplace.
Use White Space.
----------------
Space is what you pay for when you buy an ad, but if you leave some
of it blank you'll be amazed at how it can improve your response. By
forcing a large white gap between your ad and the others on the page
you will automatically draw the eye to what your ad has to say. This
is such an effective way of using ad space that some publishers do
not permit it. They reason that it reflects badly on their sales
ability to see too much white space on pages that should be all sold
for advertising. But try it out - and if they do make it too
difficult for you then try one of the following ideas with that
extra space:
Publish your ad with a red ring round it.
----------------------------------------
People scanning the classified pages of a newspaper will often ring
the ads that take their interest. You can pre-empt them and ensure
that you get noticed by doing it for them. Of course it means buying
an ad size bigger than you really need but the results can be
spectacular. In this case, put a border round your ad as you would
normally, and use the extra space you bought for a hand-drawn ring,
preferably red.
Use a drop shadow.
-----------------------
Do you know how easy it is these days to give your ads a little
lift. You don't need the world's most expensive design program to
implant a professional-looking drop shadow behind your ad. The
effect is certainly eye-catching
Use a big bold provocative word.
-------------------------------
Here's a secret: We once quadrupled the response rate of a client by
simply putting the word 'SEX' at the top of his ad. The copy of his
ad read "... isn't half as good as a meal at The Left Bank.". In a
campaign to launch his new restaurant that incorporated radio,
posters and press, this little classified ad was the most successful
by far. There are plenty of other words which will draw the eye in
the same way. See if you can find one for your market.
Use lists instead of prose.
-----------------------------
When readers are scanning classified ad pages it is alot easier for
them to read a bulleted list than a paragraph of prose. Wherever
possible, use a list. You'll probably find it will take up less room
too.
Use a portion of a large graphic.
---------------------------------
If you want to use a picture, or a graphic to illustrate what you're
offering, you'll often find you're restricted for space in a
classified ad. Try using a portion of it, just the corner, or the
side of it. By doing this you will find that you can trick the eye
into making the ad stand out, and look a lot bigger than it is. If
you combine this with a white space round the ad so the picture
bleeds into the white space it can be particularly effective.
Big space tiny text.
---------------------
Here's another way of drawing the eye to what you are saying in your
ad. This time you're using tiny text (as small as you dare) in a big
white space. Position the text in the middle of the space allowing
as much open whiteness as you can all around it. This technique
works especially if you can keep the text to a minimum, just don't
forget to put your tel. and email in it. You will find you draw the
readers eye to your ad largely out of curiosity.
7 Hambatan Untuk Menjadi Kreatif
=================================
Siapa bilang kreativitas hanya milik para seniman? Siapa bilang
kreativitias hanya milik orang muda? Siapa bilang orang sukses saja
yang kreatif? Menurut Carol K Bowman (Creativity in Business), setiap
orang memiliki kreativitas. Bahkan, mereka yang sudah di atas 45
tahun sekalipun masih dianugerahi kemampuan untuk menjadi kreatif.
Pendeknya, selama otak masih berfungsi, kreativitas masih mengalir
dalam diri seseorang. Lalu, jika demikian mengapa banyak orang belum
mampu memanfaatkan kreativitas mereka secara optimal?
Ternyata ada banyak hambatan untuk menjadi kreatif, 7 diantaranya
dapat Anda simak disini. Kenali hambatan-hambatan tersebut, siapa
tahu beberapa diantaranya dapat Anda temukan disini? Lalu ambilah
strategi dan tindakan untuk mengasah kembali daya kreativitas Anda.
Hambatan 1: Rasa Takut
"Mengapa kamu tidak mencoba cara baru saja untuk menyelesaikan
pekerjaan ini dengan lebih cepat?" "Ah, saya takut gagal. Kalau saya
gagal atau salah, saya pasti dimarahi, bos! Jadi lebih baik saya
kerjakan saja sesuai dengan yang diperintahkan." Yah, rasa takut
gagal, takut salah, takut dimarahi, dan rasa takut lainnya sering
menghambat seseorang untuk berpikir kreatif. Tahukah Anda bahwa
Abraham Lincoln sebelum menjadi presiden, berkali-kali kalah dalam
pemilihan sebagai senator dan juga presiden? Tahukah Anda bahwa
Spence Silver (3M) yang gagal menciptakan lem kuat, akhirnya
menemukan `post-it' notes?
Hambatan 2: Rasa Puas
"Mengapa saya harus coba sesuatu yang baru? Dengan begini saja saya
sudah nyaman." "Saya sudah sukses. Apa lagi yang harus saya
cemaskan?" Ternyata bukan masalah saja yang bisa menjadi hambatan.
Kesuksesan, kepandaian dan kenyamananpun bisa jadi hambatan. Orang
yang sudah puas akan prestasi yang diraihnya, serta telah merasa
nyaman dengan kondisi yang dijalaninya seringkali terbutakan oleh
rasa bangga dan rasa puas tersebut sehingga orang tersebut tidak
terdorong untuk menjadi kreatif mencoba yang baru, belajar sesuatu
yang baru, ataupun menciptakan sesuatu yang baru. Apple Computer yang
pernah menjadi nomor satu sebagai produsen komputer, pernah tergilas
oleh para pemain baru di industri ini karena Apple telah terpaku pada
keberhasilannya sebagai yang nomor satu, sehingga menjadi lengah
untuk menawarkan sesuatu yang baru pada target pasar sampai
perusahaan ini terhenyak dengan munculnya pesaing yang berhasil
menggeser kedudukan Apple. Namun, belajar dari kesalahan, Apple
berusaha bangkit kembali dengan produk-produk baru andalan mereka.
Hambatan 3: Rutinitas Tinggi
"Coba-coba yang baru? Aduh mana sempat? Pekerjaan rutin saja tidak
ada habis-habisnya." Apakah kalimat ini pernah Anda ucapkan? Jika ya,
berarti rutinitas pernah menjadi hambatan bagi Anda untuk
memanfaatkan kemampuan Anda untuk berpikir kreatif. Mungkin Anda
perlu menyisihkan waktu khusus untuk mengisi `kehausan' Anda akan
kreativitas, misalnya baca buku tiap minggu (anda bisa menemukan ide
brilian yang bisa Anda adaptasi, atau perbaiki), perluas lingkungan
sosial Anda dengan mengikuti perkumpulan-perkumpulan di luar
pekerjaan Anda (siapa tahu Anda bertemu dengan orang-orang yang bisa
mendukung Anda ke jenjang sukses). Tahukah Anda bahwa Mariah Carey
sengaja menyisihkan waktu dari kegiatan rutinnya sebagai penyanyi
latar untuk memperluas pergaulannya? Mariah berusaha masuk ke
lingkungan pergaulan para petinggi di dunia musik internasional
sebelum akhirnya bertemu dengan produser musik yang bersedia
mensponsori album pertamanya yang langsung menjadi hit dunia?
Hambatan 4: Kemalasan Mental
"Untuk mencoba yang baru berarti saya harus belajar dulu. Aduh,
susah. Terlalu banyak yang harus saya pelajari. Biar yang lain saja
yang belajar." "Memikirkan cara lain? Wah, sekarang saja sudah banyak
yang harus saya pikirkan. Lagipula memikirkan cara baru bukan tugas
saya, biarlah atasan saya saja yang memikirkannya." Ini merupakan
beberapa contoh kemalasan mental yang menjadi hambatan untuk berpikir
kreatif. Tidak heran jika orang yang malas menggunakan kemampuan
otaknya untuk berpikir kreatif sering tertinggal dalam karir dan
prestasi kerja oleh orang-orang yang tidak malas untuk mengasah
otaknya guna memikirkan sesuatu yang baru, ataupun mencoba yang baru.
Tahukah Anda bahwa Thomas Alva Edison tidak berhenti berusaha untuk
memikirkan cara yang lebih baik dari eksperimen sebelumnya sampai
puluhan kali sebelum akhirnya ia menemukan lampu pijar? Bayangkan apa
yang akan terjadi jika pada kegagalan pertama, Edison malas berpikir
untuk mengasah kreativitasnya dan melanjutkan ke eksperimen-
eksperimen berikutnya?
Kesalahan 5: Birokrasi
"Saya bosan menyampaikan ide lagi. Ide saya yang enam bulan lalu saya
sampaikan, belum ada kabarnya apakah diterima atau tidak?" Seringkali
karyawan atau pelanggan mengeluh karena ide atau usulan mereka tidak
ditanggapi. Hal ini bisa saja terjadi karena proses pengambilan
keputusan yang lama, atau karena proses birokrasi yang terlalu
berliku-liku. Kondisi seperti ini sering mematahkan semangat orang
untuk berkreasi ataupun menyampaikan ide dan usulan perbaikan.
Biasanya semakin besar organisasi, semakin panjang proses birokrasi,
sehingga masalah yang terjadi di lapangan tidak bisa langsung
terdeteksi oleh top management karena harus melewati rantai birokrasi
yang panjang. Belajar dari pengalaman dan hasil studi di bidang
manajemen, banyak organisasi dunia yang sekarang memecah diri menjadi
unit-unit bisnis yang lebih kecil untuk memperpendek birokrasi agar
bisa lebih gesit dalam berkreasi menampilkan ide-ide segar bagi para
pelanggan ataupun dalam kecepatan mendapatkan solusi.
Kesalahan 6: Terpaku pada masalah
Masalah seperti kegagalan, kesulitan, kekalahan, kerugian memang
menyakitkan. Tetapi bukan berarti usaha kita untuk memperbaiki
ataupun mengatasi masalah tersebut harus terhenti. Justru dengan
adanya masalah, kita merasa terdorong untuk memacu kreativitas agar
dapat menemukan cara lain yang lebih baik, lebih cepat, lebih
efektif. Tahukah Anda bahwa Colonel Sanders menghadapi kesulitan
dalam menjual resep ayam goreng tepungnya? Namun, ia tidak terpaku
pada kesulitan tersebut, ia memanfaatkan kreativitasnya sampai
akhirnya ia mendapat ide untuk menggunakan sendiri resep tersebut
dengan mendirikan restoran cepat saji dengan menu utama ayam goreng
tepung. Idenya ini terbukti manjur membukukan suksesnya sebagai salah
satu pebisnis waralaba terbesar di dunia.
Kesalahan 7: "Stereotyping"
Lingkungan dan budaya sekitar kita yang membentuk opini atau pendapat
umum terhadap sesuatu (stereotyping) bisa juga menjadi hambatan dalam
berpikir kreatif. Misalnya saja pada zaman Kartini, masyarakat
menganggap bahwa sudah sewajarnyalah jika wanita tinggal di rumah
saja, tidak perlu pendidikan tinggi, dan hanya bertugas untuk
melayani keluarga saja, tidak usah berkarir di luar rumah. Apa
jadinya jika wanita-wanita hebat seperti Kartini, Dewi Sartika, Tjut
Njak Dhien menerima saja semua pandangan umum yang berlaku di
masyarakat saat itu? Mungkin Indonesia tidak akan pernah menikmati
jasa yang diperkaya oleh keterlibatan para wanita profesional,
misalnya: mendapatkan layanan dokter wanita, menikmati kreasi arsitek
dan seniman wanita, mendapatkan hasil didikan guru wanita, mengirim
diplomat wanita sebagai duta Indonesia, atau bahkan dipimpin oleh
seorang presiden direktur, bahkan presiden (pimpinan negara) wanita.
Kreativitas memang masih harus ditunjang dengan senjata sukses
lainnya. Tetapi, orang yang memiliki dan bisa mengoptimalkan
kreativitas mereka bisa menggeser mereka yang tidak memanfaatkan
kreativitas mereka.
Lalu, bagaimana jika Anda mengalami hambatan untuk mengoptimalkan
kreativitas Anda? Tidak perlu panik. Kenali hambatannya, atasi, dan
ambil tindakan untuk mengasah kembali kreativitas Anda. Kreativitas
itu ibarat sebuah intan, semakin diasah semakin berkilau. Jadi sudah
siapkah Anda untuk membuat kreativitas Anda agar semakin berkilau?
Selamat mencoba
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
Kreativitas adalah bidang kami.
Penilaian Sejarah.
Tak perlu dipungkiri bahwa ilmu sejarah dalam kurikulum pelajaran sekolah tingkat SD dan SMP dianggap pelajaran “kelas dua.” Artinya, tidak seperti pelajaran IPA, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris yang dianggap khalayak lebih menentukan kelulusan. Anggapan ini semakin menguat sejak dinas pendidikan mengeluarkan kebijakan Ujian Nasional (UN) beberapa tahun lalu sebagai penentu utama kelulusan siswa. Namun benarkah pelajaran sejarah sudah tidak penting lagi? Kalau tidak penting dan tidak memberi andil dalam pembentukan generasi bangsa, kenapa masih sibuk-sibuk diajarkan di kelas? Kenapa para guru harus memaksakan muridnya menghafal materi tentang para pahlawan bangsa, merayakan hari besar nasional? Bila tidak penting, bukankah tidak perlu diajarkan saja?
Sebenarnya, tulisan pendek ini tidak ingin mengulas tentang kecenderungan sejarah sebagai pelajaran “kelas dua” sebagai akibat kebijakan negara dalam mengatur institusi pendidikan dan kelulusan siswa. Wilayah ini sangatlah kental berbau politis dan perdebatan secara tuntas haruslah mencapai tataran mempertanyakan kebijakan negara tersebut (perundang-undangan). Dan ini tentunya tak lepas dari ranah hukum. Tulisan ini hanya ingin mengungkapkan sedikit gagasan tentang sumbangan yang bisa diberikan ilmu sejarah bagi generasi bangsa. Anggap saja memang pelajaran sejarah dianggap pelajaran kelas dua. Walaupun pelajaran ini dinomorduakan oleh sistem pendidikan, sebenarnya tetaplah masih mampu menyumbang pembentukan pribadi anak-anak. Dalam jam-jam pelajaran sejarah yang jumlahnya sangat terbatas (dua jam pelajaran dalam seminggu @ 40 menit), tetaplah dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Hanya saja, peluang yang sedikit ini seringkali tidak digunakan secara optimal.
Di kebanyakan sekolah, pelajaran sejarah diajarkan oleh para guru dari disiplin ilmu lain. Mereka menganggap bahwa sejarah bisa diajarkan siapa saja karena tinggal menghafal materi saja. Dari sinilah sebenarnya kesalahan fatal terjadi. Materi kurikulum pelajaran sejarah nasional Indonesia yang telah dikemas dalam modul pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disodorkan mentah-mentah dan dengan paksaan (harus dihafal) dari mulai terjadinya alam semesta menurut ilmu geologi, awal manusia purba, kehidupan Hindu, Budha, Islam, kolonial, hingga kemerdekaan dan reformasi. Sepanjang tiga tahun belajar baik di tingkat SMP maupun SMA, anak-anak dijejali paksa dengan materi tersebut. Nyaris mereka dibuat tidak bernafas. Padahal alur materi tersebut sejak di SD, SMP bahkan hingga SMA masih sama dan diulang-ulang. Setelah paling tidak selama 6 tahun dijejali materi tersebut, ternyata banyak lulusan tetap tidak melek sejarah bangsanya sendiri alias ahistoris.
Kecenderungan metode penghafalan dalam pembelajaran sejarah terbukti menyebabkan siswa apatis dan tidak tertarik terhadap ilmu sejarah. Pelajaran tersebut menjadi sangat membosankan. Bila ini terus terjadi, waktu yang sangat terbatas tersebut hanyalah terbuang sia-sia. Maka, ada baiknya para guru sejarah mengevaluasi cara pembelajaran tersebut.
Penulis saat ini bekerja sebagai pengajar sejarah di sebuah SMP Swasta di Jakarta. Selama beberapa tahun terakhir ini mencoba menyampaikan pembelajaran sejarah sedikit berbeda dengan kecenderungan umum. Pada prinsipnya, materi sejarah tidaklah perlu diajarkan dengan memaksakan materi kurikulum yang ditentukan dan ditargetkan pemerintah. Lebih baik siswa diajak tahu bagaimana memaknai peristiwa masa lalu, menengok ulang peristiwa tersebut, kemudian menilai dan mengambil hikmahnya. Bila pendekatan ini yang diutamakan, maka materi sejarah haruslah mampu mereka kenali dari posisi mereka berada. Materi sejarah tersebut harusnya menyentuh hidup mereka secara langsung. Dan bila ini tercapai, barulah menarik mundur secara lebih jauh.
Dalam mempraktekkan metode tersebut, penulis pertama-tama mengajak siswa untuk menjalani kegiatan rutin membuat catatan harian tentang peristiwa yang telah mereka alami. Catatan harian tersebut bukan untuk arena berkeluh-kesah, mengumbar perasaan, tetapi menekankan pada kemampuan mendiskripsikan peristiwa. Peristiwa atau pengalaman yang lalu dan telah mereka rasakan (dilihat, dibau, diraba, didengar, dikecap) wajib ditulis dalam catatan harian tersebut. Siswa tidak perlu memberi penilaian apa pun terhadap peristiwa yang telah mereka alami tersebut. Biarkan dijabarkan/digambarkan sedetil mungkin.
Rata-rata setelah melalui penulisan selama enam bulan, para siswa mulai terbiasa dengan metode tersebut. Mereka mulai mampu secara lancar memberi kesaksian atas peristiwa yang telah dialami. Selama proses ini berlangsung, guru dapat membantu dan mengomentari kesaksian mereka baik dari segi teknis penulisan, bahasa, isi, maupun pemaknaan atas pengalaman mereka. Selain melakukan praktek menulis, guru juga sekaligus melakukan fungsi konseling.
Setelah siswa mampu menulis catatan harian secara lancar, diberikanlah materi berikutnya yaitu pembuatan sejarah hidup keluarga. Materi ini berlangsung selama enam bulan dimana siswa diajak untuk mencoba mengumpulkan bahan terkait sejarah hidupnya dan sejarah keluarga. Mereka mulai mengumpulkan foto-toto kecil mereka, foto-foto orang tua, kakek, nenek, hingga cerita-cerita kehidupan leluhur mereka di masa lalu. Selama proses ini berlangsung, banyak kejadian unik. Ada seorang anak yang mendapatkan informasi bahwa konon buyutnya adalah seorang Portugis yang menikah dengan orang Tionghoa hingga turun-temurun sampai dia menjadi ada. Artinya ia baru tahu bahwa dirinya mempunyai darah Portugis. Ada yang menjadi tahu kalau kakeknya adalah salah satu pejuang yang gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Konon dari cerita neneknya, warga Surabaya benar-benar tiada takut mati melawan Sekutu yang perlengkapan senjatanya jauh lebih canggih dibanding rakyat Surabaya. Ribuan korban bergelimpangan akibat bombardir Sekutu dari laut, darat, maupun udara. Namun, arek Surabaya pantang menyerah. Ada cerita lain pula dimana anak menjadi tahu ternyata ia mempunyai darah keturunan Belanda, dan lain-lain. Dengan demikian, siswa diajak untuk mengetahui dan mengenal masa lalu.
Dalam cerita-cerita masa lalu yang mereka kenali, tak jarang ada kejadian-kejadian yang mengenakkan dan tidak. Misalnya siswa menjadi tahu bahwa ibunya telah cerai dengan bapaknya, neneknya ternyata seorang gundik Belanda, keluarganya sering ribut melulu, kakeknya adalah pengemis dan lain sebagainya. Di saat inilah anak-anak kemudian diajak untuk memberikan penilaian, pemaknaan dan secara perlahan menarik hikmah. Anak diajak memetik mana masa lalu yang perlu dicontoh dan mana yang tidak. Dengan demikian, sejarah dapat dilihat dan dipelajari dari berbagai sisi. Hal ini menandakan, secara perlahan nilai perspektif sejarah juga dikuasai para siswa. Perspektif tersebut menjadi pondasi mereka saat mempelajari ilmu sejarah secara ilmiah di tingkat perguruan tinggi. Di samping itu, dengan pendekatan ini, siswa dikenalkan dengan pendekatan sejarah yang demokratis (kebenaran peristiwa masa lampau dilihat dari berbagai sisi) dan muncul dari bawah. Sejarah bukan hanya miliknya para tokoh saja, tetapi kalangan bawah, guru, pedagang sayur, penjual tahu, supir, tukang becak, dan lain-lain, juga berhak mempunyai sejarah.
Materi sejarah tidak hanya sampai disini. Di tahap selanjutnya, siswa bisa diajak menarik mundur lebih jauh tentang keberadaan orang-orang Indonesia yang di masa lalu ada hubungannya sebagai bangsa. Ambil contoh mengenai siswa yang mengenali neneknya adalah gundik Belanda. Maka, sang guru bisa mulai membahas era Kolonial di mana Belanda mempraktekkan per-nyai-an, kebijakan diskriminasi rasial, perbudakan, dan seterusnya. Siswa yang mengetahui dirinya adalah keturunan bangsawan/raja, bisa diajak untuk mengetahui bahwa dulu di Nusantara pernah terjadi suatu masa dimana kehidupan diatur mutlak oleh raja (era Feodal Hindu-Budha dan Islam) karena raja dianggap sebagai wakil dewa/Tuhan, dan seterusnya sampai awal penciptaan.
Walaupun jam pelajaran sejarah yang pendek, gambaran materi pembelajaran sejarah di atas tetaplah memungkinkan untuk disampaikan ke anak-anak. Walaupun keluar dari aturan dan ketentuan kurikulum, siswa paling tidak telah mempunyai bekal dalam memandang ilmu sejarah dimana ilmu dapat menjembatani hidup siswa dengan masa lalunya. Hal ini justru sangat memungkinkan dilakukan jika pelajaran sejarah tidak masuk dalam pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional (UN). Sebab, bila masuk dalam UN, guru justru akan cenderung terjebak kembali dalam penghafalan demi mengejar target materi yang telah ditentukan.
Disadur kembali oleh:
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
Sebenarnya, tulisan pendek ini tidak ingin mengulas tentang kecenderungan sejarah sebagai pelajaran “kelas dua” sebagai akibat kebijakan negara dalam mengatur institusi pendidikan dan kelulusan siswa. Wilayah ini sangatlah kental berbau politis dan perdebatan secara tuntas haruslah mencapai tataran mempertanyakan kebijakan negara tersebut (perundang-undangan). Dan ini tentunya tak lepas dari ranah hukum. Tulisan ini hanya ingin mengungkapkan sedikit gagasan tentang sumbangan yang bisa diberikan ilmu sejarah bagi generasi bangsa. Anggap saja memang pelajaran sejarah dianggap pelajaran kelas dua. Walaupun pelajaran ini dinomorduakan oleh sistem pendidikan, sebenarnya tetaplah masih mampu menyumbang pembentukan pribadi anak-anak. Dalam jam-jam pelajaran sejarah yang jumlahnya sangat terbatas (dua jam pelajaran dalam seminggu @ 40 menit), tetaplah dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. Hanya saja, peluang yang sedikit ini seringkali tidak digunakan secara optimal.
Di kebanyakan sekolah, pelajaran sejarah diajarkan oleh para guru dari disiplin ilmu lain. Mereka menganggap bahwa sejarah bisa diajarkan siapa saja karena tinggal menghafal materi saja. Dari sinilah sebenarnya kesalahan fatal terjadi. Materi kurikulum pelajaran sejarah nasional Indonesia yang telah dikemas dalam modul pembelajaran Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disodorkan mentah-mentah dan dengan paksaan (harus dihafal) dari mulai terjadinya alam semesta menurut ilmu geologi, awal manusia purba, kehidupan Hindu, Budha, Islam, kolonial, hingga kemerdekaan dan reformasi. Sepanjang tiga tahun belajar baik di tingkat SMP maupun SMA, anak-anak dijejali paksa dengan materi tersebut. Nyaris mereka dibuat tidak bernafas. Padahal alur materi tersebut sejak di SD, SMP bahkan hingga SMA masih sama dan diulang-ulang. Setelah paling tidak selama 6 tahun dijejali materi tersebut, ternyata banyak lulusan tetap tidak melek sejarah bangsanya sendiri alias ahistoris.
Kecenderungan metode penghafalan dalam pembelajaran sejarah terbukti menyebabkan siswa apatis dan tidak tertarik terhadap ilmu sejarah. Pelajaran tersebut menjadi sangat membosankan. Bila ini terus terjadi, waktu yang sangat terbatas tersebut hanyalah terbuang sia-sia. Maka, ada baiknya para guru sejarah mengevaluasi cara pembelajaran tersebut.
Penulis saat ini bekerja sebagai pengajar sejarah di sebuah SMP Swasta di Jakarta. Selama beberapa tahun terakhir ini mencoba menyampaikan pembelajaran sejarah sedikit berbeda dengan kecenderungan umum. Pada prinsipnya, materi sejarah tidaklah perlu diajarkan dengan memaksakan materi kurikulum yang ditentukan dan ditargetkan pemerintah. Lebih baik siswa diajak tahu bagaimana memaknai peristiwa masa lalu, menengok ulang peristiwa tersebut, kemudian menilai dan mengambil hikmahnya. Bila pendekatan ini yang diutamakan, maka materi sejarah haruslah mampu mereka kenali dari posisi mereka berada. Materi sejarah tersebut harusnya menyentuh hidup mereka secara langsung. Dan bila ini tercapai, barulah menarik mundur secara lebih jauh.
Dalam mempraktekkan metode tersebut, penulis pertama-tama mengajak siswa untuk menjalani kegiatan rutin membuat catatan harian tentang peristiwa yang telah mereka alami. Catatan harian tersebut bukan untuk arena berkeluh-kesah, mengumbar perasaan, tetapi menekankan pada kemampuan mendiskripsikan peristiwa. Peristiwa atau pengalaman yang lalu dan telah mereka rasakan (dilihat, dibau, diraba, didengar, dikecap) wajib ditulis dalam catatan harian tersebut. Siswa tidak perlu memberi penilaian apa pun terhadap peristiwa yang telah mereka alami tersebut. Biarkan dijabarkan/digambarkan sedetil mungkin.
Rata-rata setelah melalui penulisan selama enam bulan, para siswa mulai terbiasa dengan metode tersebut. Mereka mulai mampu secara lancar memberi kesaksian atas peristiwa yang telah dialami. Selama proses ini berlangsung, guru dapat membantu dan mengomentari kesaksian mereka baik dari segi teknis penulisan, bahasa, isi, maupun pemaknaan atas pengalaman mereka. Selain melakukan praktek menulis, guru juga sekaligus melakukan fungsi konseling.
Setelah siswa mampu menulis catatan harian secara lancar, diberikanlah materi berikutnya yaitu pembuatan sejarah hidup keluarga. Materi ini berlangsung selama enam bulan dimana siswa diajak untuk mencoba mengumpulkan bahan terkait sejarah hidupnya dan sejarah keluarga. Mereka mulai mengumpulkan foto-toto kecil mereka, foto-foto orang tua, kakek, nenek, hingga cerita-cerita kehidupan leluhur mereka di masa lalu. Selama proses ini berlangsung, banyak kejadian unik. Ada seorang anak yang mendapatkan informasi bahwa konon buyutnya adalah seorang Portugis yang menikah dengan orang Tionghoa hingga turun-temurun sampai dia menjadi ada. Artinya ia baru tahu bahwa dirinya mempunyai darah Portugis. Ada yang menjadi tahu kalau kakeknya adalah salah satu pejuang yang gugur dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Konon dari cerita neneknya, warga Surabaya benar-benar tiada takut mati melawan Sekutu yang perlengkapan senjatanya jauh lebih canggih dibanding rakyat Surabaya. Ribuan korban bergelimpangan akibat bombardir Sekutu dari laut, darat, maupun udara. Namun, arek Surabaya pantang menyerah. Ada cerita lain pula dimana anak menjadi tahu ternyata ia mempunyai darah keturunan Belanda, dan lain-lain. Dengan demikian, siswa diajak untuk mengetahui dan mengenal masa lalu.
Dalam cerita-cerita masa lalu yang mereka kenali, tak jarang ada kejadian-kejadian yang mengenakkan dan tidak. Misalnya siswa menjadi tahu bahwa ibunya telah cerai dengan bapaknya, neneknya ternyata seorang gundik Belanda, keluarganya sering ribut melulu, kakeknya adalah pengemis dan lain sebagainya. Di saat inilah anak-anak kemudian diajak untuk memberikan penilaian, pemaknaan dan secara perlahan menarik hikmah. Anak diajak memetik mana masa lalu yang perlu dicontoh dan mana yang tidak. Dengan demikian, sejarah dapat dilihat dan dipelajari dari berbagai sisi. Hal ini menandakan, secara perlahan nilai perspektif sejarah juga dikuasai para siswa. Perspektif tersebut menjadi pondasi mereka saat mempelajari ilmu sejarah secara ilmiah di tingkat perguruan tinggi. Di samping itu, dengan pendekatan ini, siswa dikenalkan dengan pendekatan sejarah yang demokratis (kebenaran peristiwa masa lampau dilihat dari berbagai sisi) dan muncul dari bawah. Sejarah bukan hanya miliknya para tokoh saja, tetapi kalangan bawah, guru, pedagang sayur, penjual tahu, supir, tukang becak, dan lain-lain, juga berhak mempunyai sejarah.
Materi sejarah tidak hanya sampai disini. Di tahap selanjutnya, siswa bisa diajak menarik mundur lebih jauh tentang keberadaan orang-orang Indonesia yang di masa lalu ada hubungannya sebagai bangsa. Ambil contoh mengenai siswa yang mengenali neneknya adalah gundik Belanda. Maka, sang guru bisa mulai membahas era Kolonial di mana Belanda mempraktekkan per-nyai-an, kebijakan diskriminasi rasial, perbudakan, dan seterusnya. Siswa yang mengetahui dirinya adalah keturunan bangsawan/raja, bisa diajak untuk mengetahui bahwa dulu di Nusantara pernah terjadi suatu masa dimana kehidupan diatur mutlak oleh raja (era Feodal Hindu-Budha dan Islam) karena raja dianggap sebagai wakil dewa/Tuhan, dan seterusnya sampai awal penciptaan.
Walaupun jam pelajaran sejarah yang pendek, gambaran materi pembelajaran sejarah di atas tetaplah memungkinkan untuk disampaikan ke anak-anak. Walaupun keluar dari aturan dan ketentuan kurikulum, siswa paling tidak telah mempunyai bekal dalam memandang ilmu sejarah dimana ilmu dapat menjembatani hidup siswa dengan masa lalunya. Hal ini justru sangat memungkinkan dilakukan jika pelajaran sejarah tidak masuk dalam pelajaran yang diujikan di Ujian Nasional (UN). Sebab, bila masuk dalam UN, guru justru akan cenderung terjebak kembali dalam penghafalan demi mengejar target materi yang telah ditentukan.
Disadur kembali oleh:
Sejarawan Hamdina
024-7060.9694
Tuesday, September 1, 2009
My profile: This is me
Melihat ke atas : memperoleh semangat untuk maju.
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping : semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk introspeksi.
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik.
Dari air kita belajar ketenangan.
Dari batu kita belajar ketegaran.
Dari tanah kita belajar kehidupan.
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.
Dari padi kita belajar rendah hati.
Dari TUHAN kita belajar tentang kasih yang sempurna, karena tidak ada
orang yang sempurna
好朋友是夢,誰都惦念。
Kawan baik adalah mimpi yang dirindukan siapapun.
好朋友是金,永遠燦爛。
Kawan baik adalah emas yang berkilau selamanya.
好朋友是緣,一世相牽。
Kawan baik adalah jodoh bergandengan selamanya.
好朋友是路,越走越亮。
Kawan baik adalah jalan yang makin dijalani makin terang.
好朋友是富,吉祥無邊。
Kawan baik adalah harta berkah yang tidak ada batasnya.
Coba liat cabe, Dia pedez, tapi banyak yang suka . . .'
Coba cium mawar, dia berduri, tapi wangi . . .'
Coba liat langit, indah, tapi gak bisa di'gapai . . .'
Semua hidup dengan kelebihan dan kekurangan . . .'
Begitu juga dengan'ku, karena itu, aku ber'Terima kasih, karena kamu, mau terima aku jadi teman'mu, walaupun dengan segala kelebihan dan ke'kurangan'ku..
'to all my friends ............... :) ;) :).
" When I sent you this letter, I don't see you, but .... I know you read it with a smile. ☺
Always eager to achieve happiness in life together in peace \\ 024-7060.9694
Melihat ke bawah : bersyukur atas semua yg ada.
Melihat ke samping : semangat kebersamaan.
Melihat ke belakang : sebagai pengalaman berharga.
Melihat ke dalam : untuk introspeksi.
Melihat ke depan : untuk menjadi lebih baik.
Dari air kita belajar ketenangan.
Dari batu kita belajar ketegaran.
Dari tanah kita belajar kehidupan.
Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri.
Dari padi kita belajar rendah hati.
Dari TUHAN kita belajar tentang kasih yang sempurna, karena tidak ada
orang yang sempurna
好朋友是夢,誰都惦念。
Kawan baik adalah mimpi yang dirindukan siapapun.
好朋友是金,永遠燦爛。
Kawan baik adalah emas yang berkilau selamanya.
好朋友是緣,一世相牽。
Kawan baik adalah jodoh bergandengan selamanya.
好朋友是路,越走越亮。
Kawan baik adalah jalan yang makin dijalani makin terang.
好朋友是富,吉祥無邊。
Kawan baik adalah harta berkah yang tidak ada batasnya.
Coba liat cabe, Dia pedez, tapi banyak yang suka . . .'
Coba cium mawar, dia berduri, tapi wangi . . .'
Coba liat langit, indah, tapi gak bisa di'gapai . . .'
Semua hidup dengan kelebihan dan kekurangan . . .'
Begitu juga dengan'ku, karena itu, aku ber'Terima kasih, karena kamu, mau terima aku jadi teman'mu, walaupun dengan segala kelebihan dan ke'kurangan'ku..
'to all my friends ............... :) ;) :).
" When I sent you this letter, I don't see you, but .... I know you read it with a smile. ☺
Always eager to achieve happiness in life together in peace \\ 024-7060.9694
Tuesday, August 25, 2009
Metode kajian sejarah
Ahli-ahli sejarah terkemuka yang membantu mengembangkan metode kajian sejarah antara lain: Leopold von Ranke, Lewis Bernstein Namier, Geoffrey Rudolf Elton, G. M. Trevelyan, dan A. J. P. Taylor. Pada tahun 1960an, para ahli sejarah mulai meninggalkan narasi sejarah yang bersifat epik nasionalistik, dan memilih menggunakan narasi kronologis yang lebih realistik.
Ahli sejarah dari Perancis memperkenalkan metode sejarah kuantitatif. Metode ini menggunakan sejumlah besar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.
Ahli sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kelompok sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.
Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya dilakukan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor bidang sejarah modern dari Univeritas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk masyarakat.
Etimologi
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Ahli sejarah dari Perancis memperkenalkan metode sejarah kuantitatif. Metode ini menggunakan sejumlah besar data dan informasi untuk menelusuri kehidupan orang-orang dalam sejarah.
Ahli sejarah dari Amerika, terutama mereka yang terilhami zaman gerakan hak asasi dan sipil, berusaha untuk lebih mengikutsertakan kelompok-kelompok etnis, suku, ras, serta kelompok sosial dan ekonomi dalam kajian sejarahnya.
Dalam beberapa tahun kebelakangan ini, ilmuwan posmodernisme dengan keras mempertanyakan keabsahan dan perlu tidaknya dilakukan kajian sejarah. Menurut mereka, sejarah semata-mata hanyalah interpretasi pribadi dan subjektif atas sumber-sumber sejarah yang ada. Dalam bukunya yang berjudul In Defense of History (terj: Pembelaan akan Sejarah), Richard J. Evans, seorang profesor bidang sejarah modern dari Univeritas Cambridge di Inggris, membela pentingnya pengkajian sejarah untuk masyarakat.
Etimologi
Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (شجرة: šajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh (تاريخ ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.
Subscribe to:
Posts (Atom)