Saturday, October 31, 2009

Agent of Act

INI HANYA SEBUAH MIMPI.. Jika saya punya perusahaan masa depan dengan kualitas sebagai Agent of Change. …

Bicara tentang Coal Trading Company merupakan salah satu bisnis primadona 4 tahun belakangan ini di Indonesia, khususnya bagi perusahaan non-PK2B, dan menurut saya ini bisa juga dikaitkan dengan sebuah brand.

Menurut pandangan pribadi saya, jika kita seorang pelaku usaha Batubara, kita harus fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Berbeda dengan pandangan umum, bagi saya, kunci utama bisnis ini sesungguhnya adalah manusia, bukan lokasi kantor, bukan lokasi tambang, bukan harga jual dan bukan juga parameternya.

Penurunan reaksi bisnis Batubara saat ini, khususnya di wilayah provinsi Kalimantan Selatan, bukan terjadi akibat kompetisi. Tetapi, “pelaku Batubara” mesti menyusuaikan diri dengan calon pembeli. Calon pembeli saat ini menuntut perhatian lebih banyak dan standar yang lebih bagus. Itu yg mendorong perubahan.

Dalam bisnis mewah ini, kita tak bicara soal skala perusahaan tapi value atau nilai yang ditawarkan. Terutama, bila perusahaan mengedepankan inovasi sebagai salah satu kunci inovasi, sehingga banyak sinergi yg bisa dimanfaatkan + manajemen yg sangat modern.

Hal Baru yg hendak saya terapkan …

Jika bicara tentang brand dengan international customer, pembeli mengharapkan standar pelayanan yg sama saat membeli Batubara: baik itu di Jakarta , Banjarmasin , maupun di wilayah² lainnya. Lini dan kualitas Batubara brada di luar control perusahaan. Itu urusan produsen tambang. Jadi dimanakah kita bersaing? Tentunya dalam hal-hal di sekeliling produk: lingkungan, pelayanan, hubungan dengan calon pembeli, dan sebagainya.

Sekarang banyak fenomena dimana seseorang yg baru 1 x menginjakkan kakinya di bumi Borneo, sudah bicara seperi seorang pakar Batubara; berbeda dengan para pekerja tambang yg sudah bekerja 4 tahun di tambang namun masih merasa kurang ilmunya – itu disebabkan karena mereka “tahu” kapan harus ber-selingkuh dan kapan harus mencapai titik orgasme dalam bisnis yg digelutinya.

Bagi saya, yg penting adalah manusia, manusia dan manusia. Lewat perpaduan antara konsep yg tepat dan sumber daya manusia yg bagus, meski lokasi tambangnya mati, bisnis ini masih bisa hidup. Kita bisa melihat bahwa di suatu tempat yg sama, kinerja sebuah tambang bisa berbeda ketika ditangani operator yg berlainan. Bisa jadi operator yg baru lebih mengenal apa kehendak calon pembeli.

SDM yg baik …

Sesungguhnya SDM di Indonesia sangat berkomitmen dan bertanggung- jawab. Kalau mereka malas, itu disebabkan persoalan manajemen. ..he..he..he. . Semoga dapat meng-inspirasi ..

Djoko Hamdani
024-7060.9694

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers