Tuesday, December 29, 2009

FOKUS

Seorang psikolog dan pembicara public yang telah mempelajari performance para peraih puncak hampir selama 20 tahun , ketika melakukan ekspansi bisnisnya ke Taiwan pernah ditanya oleh seorang karyawan barunya.

"Mr steve, Apa yang harus saya lakukan agar saya bisa sukses seperti anda ?”

"Baik, saya akan memberi kamu satu tips yang jitu, tetapi apakah kamu siap menerima konsekuensinya jika kamu tidak berhasil melakukannya? "

"Ya, saya siap melakukannya"

"Gampang sekali, Besok pagi kamu harus sudah mendapatkan 100 kartu nama orang-orang yang akan menjadi calon customer anda, dan jika anda gagal melakukannya, maka anda akan saya keluarkan dari perusahaan ini, karena anda tidak mempunyai kualifikasi yang saya butuhkan."

Pegawai tersebut terkejut dan berkata,
"Wah, begitu beratkah konsekuensinya? " Sepertinya dia tidak percaya dengan apa yang barusan dia dengar dari pimpinannya.


"Jika anda tidak percaya, lihat saja besok".


Keesokan paginya, karyawan baru tersebut sudah datang kekantor pagi-pagi sekali ,dan ditangannya terdapat 100 lembar kartu nama, dia lalu memberikan kepada Mr.steve dan dia bertanya apa yang harus dia lakukan. Mr.steve mengatakan bahwa, apa yg perlu dia lakukan adalah segera telepon dan menghubungi ke 100 customer barunya tersebut. Karyawan tersebut mulai menelepon berdasarkan kartu nama yang berhasil dia dapatkan satu persatu hingga hingga yang ke 73, tetapi tidak ada satupun customer yang berminat dengan penawarannya.

Mr Steve kemudian memberitahunya untuk melakukan pendekatan ke customer ,dengan Nada suara yang mengandung antusiasme, tanpa putus asa, dia kembali ke CUSTOMER YANG KE 74.Dan tampaknya custumer ini mulai tertarik dengan penawarannya, untuk itu dia bersedia memberi waktu 5 menit untuk bertemu.

Apa yang membuat customer tersebut memberikan respons yang positif? satu hal yang pasti. CUSTOMER TERSEBUT MENDENGAR NADA YANG ANTUSIAS DALAM PENAWARAN TERSEBUT. Dan setelah pertemuan dengan customer ke 74 ini, dan berkat pelayanan yang prima, para pelanggan merasa puas dan mereferensikan kepada lebih banyak orang lagi. Sehingga angka
penjualannya semakin meningkat, HANYA DALAM WAKTU SATU BULAN SAJA, dia sudah berubah dari seorang karyawan YANG BIASA menjadi seorang karyawan yang berprestasi.

"Hasil yang baik berarti anda memusatkan segenap perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."

"Hasil yang tidak baik berarti anda tidak atau kurang memusatkan perhatian dan energi secara konsisten pada apa yang anda lakukan."

Ketika kita melihat sebatang pohon apel yang penuh dengan buah apel yang ranum berwarna merah dengan aroma yang menyegarkan dan mengundang selera untuk menikmatinya, maka kita tahu bahwa sebelumnya ada seseorang yang dengan sepenuh hati telah menanam dan merawatnyanya secara konsisten. Demikian juga Jika kita melihat sebatang pohon anggur, berarti ada seseorang yang menanam bibit anggur disana, dan jika kita melihat sebatang pohon jeruk, maka bisa dipastikan bahwa ada seseorang yang telah menanam bibit jeruk tersebut.

Tetapi jika kita melihat tidak ada satu buahpun pada pohon-pohon tersebut, hal tersebut memberikan satu gambaran bahwa orang yang telah menanam pohon tersebut tidak serius ketika menanam pohon tersebut dan memusatkan perhatian dan energi untuk merawatnya secara konsisten.

Seandainya, pada hari ini, jika anda belum merasa puas dengan apa yang telah anda hasilkan, hal ini .Itu memberikan satu gambaran, bahwa ANDA BELUM MENANAM SECARA BENAR DAN KONSISTEN. Anda setuju? Saya akan memberi satu simulasi kepada anda, JIKA ANDA INGIN MENARIK UANG DARI BANK, MAKA TERLEBIH DAHULU ANDA HARUS MENABUNG UANG DIBANK.

Saatnya untuk bertanya pada diri sendiri, SIAPAKAH SAYA?, APA YANG SEDANG SAYA LAKUKAN ?, APA TUJUAN HIDUP SAYA?, DAN APAKAH SAYA TELAH MELAKUKANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR?.

Do the Best, Be the Best, and God will take care the rest.

Pro Historian
024-7060.9694
Independent with my own idealism

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers