Wednesday, May 8, 2013

Andai Perang Dingin (Cold War) masih ada, Antara Timur-Barat dimana posisi Indonesia?

Foto: Here is a BETTER representation. Those Russian women...

Sejarah tidak berbohong. Kekuatan militer amat signifikan untuk mendukung diplomasi. Pada zaman Sukarno pertengahan 50-60-an kekuatan militer Indonesia sangat besar sampai Amerika segan. Presiden Eisenhower maupun penerusnya Kennedy amat memperhitungkan Indonesia. Kennedy mendesak Belanda agar segera angkat kaki dari Papua Barat. Tetapi operasi intelijen untuk menggulingkan Sukarno yang kekiri-kirian jalan terus sampai 1965.

Amerika menolak rencana pembelian senjata RI untuk menghadapi Belanda yang masih bercokol di Papua. RI yang terlalu kuat juga membahayakan kepentingan Inggris di Malaya yang oleh Sukarno dianggap sbg proyek nekolim. RI berpaling ke Uni Soviet dan membeli senjata dan peralatan perang besar-besaran. Namun secara politis RI cenderung ke RRC. Terbentuklah poros Jakarta-Hanoi-Peking-Pyongyang.

Kini negara dengan kekuatan militer besar, perekonomian kuat, mengembangkan nuklir dan menguasai iptek yang disegani Amerika, tak mau didikte the Yankee adalah RRC dan Iran.

Bagaimana dg Indonesia kini? Siapa yang gentar dan memperhitungkan Indonesia?

Alkisah anak cerdas dari Jepang.

Di sebuah SMU di Washington DC, saat kelas sejarah yg di situ ada siswa baru bernama Suzuki Yamaguchi dr Jepang.

Ibu Guru: "Ayo tebak, siapa yg terkenal dgn pernyataan: 'Kebebasan atau kematian'?"

Suasana kelas hening 1 menit dan tiba² Suzuki mengangkat tangannya:

"Patrick Henry tahun 1775 di Philadelphia"

"Bagus sekali, Suzuki". Kata guru. "Dan siapa yg mengatakan: 'Negara ini & bangsa ini tidak akan pernah mati'?"

Suasana hening lagi, lalu Suzuki angkat tangannya lagi: "Abraham Lincoln tahun 1863 di Washington."

Guru memandang murid²nya, "Mengapa kalian ini? Suzuki orang Jepang tetapi tahu sejarah Amerika lebih baik daripada kalian."

Semua murid terdiam, tapi tiba² dari belakang terdengar suara, "Pergi kamu Jepang sialan."

Ibu Guru : "Siapa yg mengatakan itu?"

Kembali Suzuki langsung mengangkat tangannya & berkata,

"Jenderal McArthur tahun 1942, di Guadalcanal"

Suasana kelas menjadi ramai, tiba² para murid menjadi riuh & terdengar suara teriakan, "Suzuki sialan, brengsek!"

Ibu Guru : "Hey, siapa yg mengatakan itu?!"
Eh, Suzuki malah menjawab,
"Valentino Rossi di Rio de Janeiro Brasil pada motor Grand-Prix pada tahun 2002."

Suasana kelas menjadi gaduh & ibu guru mulai panik. Akhirnya dia keluar kelas sambil berkata:
"Apapun yang terjadi, saya akan berhenti!!"
Eee.. lagi² Suzuki berkata,
"Sri Mulyani, Departemen Keuangan, Jakarta, Indonesia tahun 2010..!!"

Ibu guru semakin gusar, ujarnya: "Sekali lagi kau bicara, akan kugantung kau di Monas..!!"
Seluruh murid serentak berteriak n tertawa: "Anas Urbaningrum, 2012, kasus Hambalang di Indonesia..!!"

Followers