Anda dipercaya mengendalikan usaha. Mulai saat ini Anda mesti menunjukkan kinerja bisnis secara menyeluruh, bukan lagi parsial segi produksi-manufaktur saja.
Saat ini, sebagai business-leader pandangan Anda sangat ditentukan oleh cognitive bandwidth dan personality Anda. Bagaimana Anda menyikapi posisi bisnis, menyerang (offensive) atau bertahan (defensive) terhadap gempuran kompetitor? Cari tahu gambaran besar (the big picture) yang disebut business-landscape serta detail komponennya, bagaimana interaksi dan relevansinya masing-masing.
Cermati posisi uang kas tiap minggu, kalau perlu tiap hari. Dengan mencermati cash-flow, Anda bisa dapat gambaran awal tentang mekanisme bisnis Anda (the business-mechanics). Dari segmen produk dan pasar mana saja uang itu mengalir masuk? Sektor apa saja yang paling besar mengalirkan uang keluar? Kemudian, di akhir minggu (atau tiap hari) posisi uang-kas Anda negatif atau positif? Bagaimana proyeksi uang kas ini minggu depan? bulan dan semester depan? Di akhir tahun?
Untuk meningkatkan kelihaian berbisnis, pelajari ketiga laporan dasar keuangan: Cash-Flow (laporan arus-kas), Income Statement (laporan laba-rugi), dan Balance-Sheet (neraca keuangan). Ketiganya penting, namun yang kritikal adalah cash-flow!
Dengan terus mewaspadai mekanisme arus-kas, kita bisa meraba apa sih yang sesungguhnya dibeli pelanggan? Bisa menyelidiki mengapa mereka beli dari Anda? Bisa segera tahu, apa yang mesti dilakukan jika barang dagangan tidak laku? Secara lugas, Ram Charan, (bukunya: Know How, The 8 Skills That Separate People Who Perform from Those Who Don’t, 2007. Catatan: sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia) menyebutkan 8 keterampilan business-leader yang mendasar:
1. Positioning and repositioning. Keterampilan mencari dan menemukan “ide besar” atau model-bisnis yang menghasilkan profit. Dan ketika business-landscape secara signifikan berubah, Anda pun mampu, secara intelektual-emosional, mereposisi bisnis.
2. Kemampuan mengidentifikasi perubahan eksternal, dan lebih dulu memahami pola-pola bisnis (business patterns) yang terjadi, sehingga bisa mengambil posisi menyerang.
3. Keterampilan memimpin sistem-sosial bisnis Anda. Mempekerjakan orang yang tepat, yang bisa unjuk kerja tinggi (performance-nya bagus) serta perilaku dan tatanan-nilai pribadi (personal values)nya selaras dengan tatanan-nilai organisasi. Maka proses pengambilan keputusan bisa cepat dan pelaksanaan proses bisnisnya berkualitas tinggi.
4. Kemampuan ”menilai orang” (judge people) berdasarkan fakta dan observasi demi menemukenali talenta terbaik mereka dan mencocokannya dengan kebutuhan bisnis.
5. Mencetak tim (molding a team) sedemikian rupa sehingga para pemimpinnya (yang semuanya berkompetensi tinggi) bisa meredam ego-nya masing-masing, dan bisa saling berkoordinasi tanpa kendala (seamlessly).
6. Kemampuan mengembangkan tujuan (goals). Visioning, dengan tetap menjaga keseimbangan antara potensi bisnis dengan kenyataan organisasi. Bukan cuma bertolak dari kinerja tahun lalu (past performance), lalu merencanakan peningkatan incremental. Ini yang disebut rear-view mirror business-plan, merencanakan bisnis ke masa depan tapi caranya dengan melihat kaca-spion (tengok ke belakang) melulu.
7. Prioritizing. Ini adalah kemampuan tingkat tinggi para business-leaders. Menetapkan prioritas yang tajam (laser-sharp priorities), dengan merumuskan tugas-tugas spesifik serta mampu menyelaraskan (allignment) semua sumber daya (resources), tindakan (actions), dan energi organisasi agar setiap vektornya fokus ke satu titik. Sinergi dan fokus.
8. Kreativitas dan sikap positif dalam menanggulangi kekuatan luar (external forces). Tekanan-tekanan sosial ini ada di luar kendali, namun pengaruhnya cukup besar, maka mesti disikapi dan direspon dengan tepat.
Bersiaplah untuk sukses!