Artikel ini bukan untuk dibaca oleh atheis atau orang-orang yang tidak percaya akan tuhan.Apa yang akan ditulis disini merupakan sendi utama kehidupan dan merupakan pondasi utama dari bidang kehidupan lain yang lebih complex.
Apakah sendi kehidupan tersebut yang menjadi pijakan dan pedoman dalam peradaban manusia dengan alam semesta? Jawabannya hanya satu yaitu Iman kepada Tuhan. Namun meskipun hal ini krusial dan fakta yang tak terbantahkan, jarang sekali dibahas oleh ilmu lain kecuali agama. Tak ada satupun disiplin ilmu yang mampu mengungkapkan hakikat Tuhan, sehingga keimanan hanya menjadi ranah pembahasan agama.
Sifat keimanan yang abstrak tak akan masuk dalam logika tak dapat diukur dengan data-data ilmiah. Itu pula yang menyebabkannya keluar dari aspek/ elemen yang dikenal selama ini seperti ipoleksosbudhankamnas: Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Perhananan dan Keamanan Nasional.
Bahkan Ideologi yang paling idealis sekalipun tak dapat mencampuradukkan antara kepercayaan kepada Tuhan dengan sistim peradaban. Mungkin bisa sedikit menyinggung adanya campur tangan tuhan tetapi pengejawantahannya tetap tidak bisa mutlak dilakukan. Seringkali akan muncul konflik apabila hal ini disatukan.
Lalu jika demikian adanya bagaimana kita bisa mengaplikasikan keimanan dengan aspek-aspek lainnya. Maka disinilah letak utama pembahasan yang harus kita mengerti sebagai pedoman yaitu keimanan hanya bisa direalisasikan dengan perbuatan (praktek) bukan hanya berdasarkan konsep (teori).
Begitu banyak ideologi bertebaran dimuka bumi sebagian mengatasnamakan Tuhan, dan lain sebagainya hingga terpecah dalam golongan kanan, golongan kiri, dan sebagainya. Padahal esensinya tak perlu digembar-gemborkan, cukup dipahami lalu dilaksanakan tanpa harus diperdebatkan. Sesungguhnya yang baik itu akan dapat dirasakan dan yang buruk juga sama akan dapat dikenali.
Orang yang mampu melihat kebenaran tak akan sama dengan orang yang buta mata hatinya. Memang sudah bukan rahasia umum, bahwa anak baru gede pun juga sudah mengerti hal ini tapi sekarang kita harus melihat kenyataan yang ada bahwa angkatan babe gue pun masih banyak yang belum mengerti masalah utama seperti ini.
Kelanjutan dari pemahaman ini justru bukan terletak pada keimanan itu sendiri tetapi jauh kepada hal-hal lainnya yang mendukung hal tersebut tetap eksis. Jadi kuncinya bukan pada apa yang sedang kita bahas dalam tulisan ini, tetapi pada apa yang sudah kalian pahami tentang pentingnya melibatkan Tuhan dalam setiap langkah dan pengambilan keputusan kita. Apalagi jika hal yang akan kita lakukan akan melibatkan banyak orang.