Ekspansi perbankan internasional yang disertai dengan adanya liberalisasi arus modal internasional, deregulasi pasar keuangan, revolusi teknologi komunikasi dan inovasi keuangan telah mengakibatkan kemajuan pesat dalam pasar keuangan global. Perkembangan tersebut mengakibatkan perubahan sangat besar dalam usaha perbankan dewasa ini.
Perkembangan-perkembangan tersebut terjadi antara lain dalam hal cakupan aktivitas kegiatan, wilayah berusaha, dan produk-produk perbankan.’ Inovasi juga terjadi pada proses dan struktur kelembagaan. Contoh dari inovasi proses dalam aktivitas keuangan ini, antara lain, terciptanya Society for Worldwide International Financial Telecommunications (SWIFT) dan perkembangan sistem perdagangan saham di Amerika Serikat. Sementara itu, dari struktur kelembagaan telah terjadi perubahan yang sangat besar. Pola perubahan tersebut terjadi dari organisasi yang disebut sebagai “institusi opaque” (bank, perusahaan asuransi) kepada “institusi translucent” (mutual funds, pension funds) atau kepada “institusi transparent” (stock market, futures and options markets). Berbagai inovasi tersebut berdampak sangat besar terhadap pasar keuangan. Dampak tersebut berupa pengalihan risiko (risk transfer), peningkatan likuiditas (liquidity enhancement), peningkatan kredit (credit generation) dan peningkatan saham (equity generation). Tuntutan terhadap inovasi ini semakin meningkat dengan terjadinya peningkatan instabilitas dalam lingkungan keuangan internasional. Inovasi tersebut berkembang dengan pesat yang diakibatkan oleh adanya 4 faktor mama yaitu meningkatnya kompetisi antarlembaga keuangan, regulasi, teknologi, dan implikasi derivatif terhadap pasar yang menjadi dasar transaksi (underlying cash markets).’
Alasan lain yang cukup penting sebagai penyebab terjadinya inovasi di bidang keuangan adalah perubahan sistem nilai tukar. Rezim Bretton Woods yang menganut nilai tukar tetap (red exchange rates) telah diubah ke sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rate). Perubahan tersebut telah mcngakibatkan terjadinya Iluktuasi yang besar dalam transaksi Valuta Asing (Valas) dan menambah ketidakpastian terhadap seluruh transaksi internasional,’ sehingga dibutuhkan adanya rekayasa keuangan (financial engeenering) untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut.
Dalam hal perkembangan produk perbankan, perkembangan terjadi baik dalam produk penghimpunan dana, produk penyaluran dana maupun produk-produk jasa keuangan lainnya. Salah satu produk inovasi yang diperkenalkan dalam bisnis perbankan dan keuangan adalah produk derivatif.
Istilah “derivatif” merupakan istilah generik untuk sejumlah instrumen keuangan. Istilah derivatif juga menunjuk kepada in-strumen utang (dikenal sebagai “derivatives securities”). Derivatif sebagai instrumen utang seperti ini tidak menjadi bahasan buku
Buku ini juga tidak membahas jual-beli komoditi dengan penyerahan kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi.
Para ahli sejarah telah menemukan bahwa transaksi derivatif telah terjadi semenjak tahun 2000 SM yang terjadi di Pulau Bahrain. Sejenis kontrak dengan elemen penyerahan kemudian (future delivery) ditemukan juga di Mesopotamia 4000 tahun yang lain. Future contract juga ditemukan di I nggris pada tahun 1275. Tulisan lain ada yang menyebutkan bahwa pasar komoditas yang diatur (regulated) juga ada di China, Mesir, Arabia dan India pada tahun 1200 SM. Perdagangan berjangka komoditas (commodityfuture trading) juga terjadi di Amsterdam pada tahun 1600-an dan perdagangan berjangka atas “kupon” beras juga terjadi di Jepang pada abad ke-18.
Walaupun demikian, pasar future yang berfungsi secara penuh sebagaimana dikenal dewasa ini baru terjadi pada pertengahan abad ke-18 ketika pasar future didirikan di Chicago. Sejumlah kontrak perdagangan future yang terjadi dimulai di Board of Trade of the City of Chicago. Sampai dengan tahun 1970-an, pasar futures utamanya terkait dengan komoditi, seperti jagung, kacang kedelai, dan logam mulia seperti emas dan timah. Kekacauan yang terjadi di dunia keuangan pada awal tahun 1970-an, kenaikan harga minyak, peningkatan inflasi dan tingkat suku bunga yang fluktuatif serta perubahan dari sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rates) kepada sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rates) telah mengakibatkan timbulnya pemikiran untuk melakukan perlindungan terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai kurs dengan menggunakan future contracts dengan cara yang sama yang digunakan untuk melindungi fluktuasi harga komoditi lebih dari satu abad yang lalu.
Pada tahun 1972 di Chicago ketika the International Monetary Market (divisi dari the Chicago Mercantile Exchange) mem-perkenalkan currency future contract, selanjutnya financialfutures telah memperoleh popularitas di berbagai bursa dunia seperti London, Tokyo, dan Singapura. Futures kontrak tingkat bunga mula-mula diperkenalkan di Chicago Board of Trade pada bulan Oktober 1975, ini merupakan sertifikat dari Government National Mortgage Association (GNMA) yang terkenal dengan sebutan Ginnie Mae. Long-term US treasury bonds dan one year treasury bill mengikuti Ginnie Mae, kemudian the Chicago Board of Trade memperkenalkan futures contract untuk commercial paper 90 hari, kemudian the Mercantile Exchange mengeluarkan kontrak treasury bill untuk 90 hari. Pada saat ini kontrak financial futures didasarkan atas serangkaian instrumen keuangan yang berupa tingkat bunga, mata uang dan index harga saham.
Perkembangan transaksi derivatif juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya seperti di Eropa. Pasar terpenting dari futures dan options di Eropa adalah EOE (European Options Exchange), LIFFE (London International Financial Futures Ex-change), LTOM (London Traded Options Market) dan MATIF (Marche a lerme des Instruments Financiers).
PEMASARAN PRODUK PERBANKAN
Sekarang ini bank tidak menggunakan cara lama dalam operasionalnya, yaitu menunggu nasabah masuk dalam kantor untuk menabung, mendepositokan uangnya atau melakukan setoran giro/cek sebagai aktivitas dalam usaha. Sekarang ini bank justru aktif untuk mendapatkan nasabah baik kecil maupun besar yang mau menyimpan uangnya pada bank maupun meminjam uang pada bank. Nah, untuk melakukan hal tersebut tentunya bank membutuhkan tim yang namanya tim pemasaran. Tim pemasaran ini nantinya yang aktif menjemput bola, artinya mereka dengan aktif turun ke lapangan untuk mendatangi nasabahnya yang akan menaruh uangnya di bank maupun meminjam uang di bank.
Untuk mempertahankan nasabah besar, bank menggunakan tim andalnya agar nasabah besar itu tidak lari tetapi tetap setia menaruh uangnya di bank tersebut. Mekanismenya adalah para marketer melakukan human relation, dengan cara mengunjungi nasabah, menelepon nasabah, memberikan berbagai informasi mengenai perkembangan mata uang dan program-program yang bernilai pada nasabah. Tentunya aktivitas seperti ini membutuhkan tenaga pemasar yang andal karena menghadapi tipe nasabah yang satu ini perlu pemahaman dan pengetahuan yang luas dan hubungan kemanusiaan yang tinggi.
Berbeda lagi dengan cara bank menyalurkan uangnya. Setelah menerima uang tentunya bank harus menyalurkan uangnya. Sejak ada metode retail banking, bank didorong untuk menyalurkan uangnya kepada nasabah yang membutuhkan. Dahulu mungkin kredit menggunakan agunan, sekarang ini untuk pinjaman tertentu sudah tidak menggunakan agunan lagi. Kredit tanpa agunan ini sedang gencar-gencarnya ditawarkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan siapa yang menawarkan produk pinjaman tanpa agunan ini, tentunya tim marketing. Bank Standard Cartered memiliki marketer untuk produk pinjaman tanpa agunan sampai beratus-ratus orang. Anda bisa membayangkan ini barn satu bank, belum lagi bank lain yang melakukan hal yang sama tentunya semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
Selain kredit tanpa agunan ada lagi produk perbankan yang sekarang ini lagi menjadi tren, yaitu kartu kredit. Nah, siapa yang akan menawarkan kartu kredit tersebut ke masyarakat kalau bukan orang-orang marketing. Untuk menawarkan kartu kredit, pihak perbankan sudah melakukan penawarannya di plaza-plaza. Di ATM-ATM yang dikunjungi nasabah. Serta tempat-tempat lain, di mana calon nasabah dapat dibidik secara langsung. Kalau melihat aktivitas perbankan sampai hari ini berarti sektor yang sebelumnya tidak menggunakan tim marketing kini sudah menggunakan tim marketing untuk menawarkan jasanya.
Berkarier di perbankan sama menariknya dibanding dengan berkarier di industri yang lain. Kalau mengintip gajinya dari hasil survei JCI Kimberley, tentunya gaji orang-orang pemasaran perbankan cukup menarik (bisa di lihat di tabel gaji!). Kemudian fasilitas mereka juga cukup bagus seperti mendapatkan anggaran untuk membeli mobil, mendapatkan stock option, bonus sampai 6 kali gaji, komisi serta jamsostek. Kalau dilihat jabatan yang disandang tim marketing perbankan, maka dapat diketahui jenjang jabatannya berdasarkan tangga yang tahapnya cukup menarik, terutama kenaikan gaji dan fasilitasnya.
Mekanisme kekaryawanan, perbankan biasanya akan merekrut karyawan-karyawan tetap untuk posisi-posisi marketing yang strategis. Sedangkan untuk yang levelnya di bawah biasanya akan menggunakan outsourching untuk membantunya. Dalam memasarkan kredit tanpa agunan dan kartu kredit bank menggunakan tenaga pemasaran dari outsourching. Sementara itu orang-orang yang melakukan appraise adalah orang-orang andal yang direkrut sebagai karyawan tetap. Meskipun demikian untuk pekerjaan yang uangnya bernilai besar tetaplah menggunakan tenaga pemasaran yang merupakan karyawan tetap.
Selain itu di perbankan yang menarik adalah pendidikan dan peningkatan skill yang dilakukan terus menerus agar SDM yang dimilikinya memiliki kemampuan lebih dibanding SDM bank pesaing. Sebulan untuk peningkatan SDM berupa training bisa minimal 2 kali. Serta tidak jarang perusahaan juga akan mengundang pembicara dari luar untuk memotivasi karyawan agar tetap bersemangat dalam meniti karier dan pekerjaannya. Tidak itu raja Anda bisa dapatkan banyak hal di perbankan jika menekuni bidang marketingnya. Peluang untuk mendapatkan penghasilan besar tentunya akan terbuka lebar, apalagi jika ingin kaya, Anda pasti bisa meraihnya asal tahu caranya bagaimana mengelola penghasilan Anda.
Pustaka
- Transaksi derivatif dan masalah regulasi ekonomi di Indonesia Oleh Dian Ediana Rae
- Getting Rich as a Marketer Oleh Frans M. Royan