Showing posts with label Penyelesaian RUU Mata Uang Masuk Prioritas DPR. Show all posts
Showing posts with label Penyelesaian RUU Mata Uang Masuk Prioritas DPR. Show all posts

Thursday, January 13, 2011

Penyelesaian RUU Mata Uang Masuk Prioritas DPR

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis mengatakan Komisi XI DPR akan memprioritaskan penyelesaian RUU Mata Uang dan RUU Akuntan Publik dalam masa sidang III DPR.

"Rapat internal Komisi XI DPR kemarin (Rabu) memutuskan agenda kerja masa sidang III DPR sampai dengan 9 April nanti dengan prioritas penyelesaian RUU Akuntan Publik dan RUU Mata Uang," katanya dalam pesan singkat yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, DPR telah mengajukan RUU ini sejak Juni 2010 dan masuk dalam program legislasi nasional, namun hingga saat ini belum berhasil diundangkan.

Ia menambahkan, dalam masa sidang tersebut, Komisi XI DPR juga akan membentuk panitia kerja (panja) inflasi dan suku bunga. Hal ini terkait dengan kewaspadaan akan adanya inflasi yang tinggi pada 2011 ini. Seperti diketahui inflasi 2010 mencapai hampir 7,0 persen jauh di atas target pemerintah sebesar 5,3 persen.

Selain itu, Komisi XI DPR juga akan membentuk panja utang dan piutang negara serta panja transfer ke daerah.

"Panja pajak yang terbentuk tahun lalu akan melaporkan hasil kerjanya minggu depan di rapat pleno Komisi XI dan akan diambil keputusan tindak lanjutnya," katanya.

Pada masa sidang III DPR, lanjut Harry, Komisi XI DPR juga akan mengevaluasi kinerja keuangan negara secara lebih intensif terutama menyangkut penyerapan anggaran, mengingat masih rendahnya serapan di 2010 dan tidak tercapainya target-target makro ekonomi seperti inflasi, defisit, dan penerimaan pajak.

"Komisi XI DPR terus mendorong kinerja keuangan negara diperhatikan lebih serius sejak awal-awal tahun, bukan seperti selama ini terlihat bekerja hanya pada akhir tahun," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga akan membahas lebih detil kinerja kebijakan moneter 2010 dan Anggaran Tahunan Bank Indonesia 2011.

"Ini agar kebijakan moneter sehat dan rasional dan pertumbuhn ekonomi 2011 mampu mengurangi pengangguran dan kemiskinan secara signifikan," katanya.

Followers