Pernahkah rekan-rekan yang terkasih menghitung waktu yang dihabiskan untuk/di pekerjaan? Ada yang menghabiskan 8 jam, 10 jam, hingga 12 jam sehari, dan ditambah lagi dengan waktu yang dihabiskan untuk menuju/pulang ke/dari tempat kerja. Seringkali beberapa rekan sharing bahwa mereka cukup bekerja seadanya saja: bulan pertama tidak masuk target, menyalahkan produk yang jelek ataupun harga yang terlalu mahal; bulan kedua tidak masuk target, beralasan situasi kondisi perekonomian yang lesu dan membenarkan diri karena rekan yang lain juga kebanyakan tidak mencapai target; bulan ketiga tidak masuk target, pindah ke perusahaan lain. Demikian seterusnya. Hingga sekarang, mereka masih tetap saja sebagai seorang Sales Person ‘abadi’ (posisinya tetap itu-itu saja selama 10 tahun).
Rekan yang lain yang duduk di back office komplain selama 5 tahun bekerja tetapi tidak naik jabatan dan kenaikan gaji yang relatif kecil. Ternyata rekan inipun mempunyai belief bahwa “ngapain kerja setengah mati toh hasilnya juga untuk perusahaan”. Kalau begitu, koq dia ga buka usaha sendiri ya, hasilnya bisa FULL untuk dia sendiri :)
Ketika diundang oleh atasan dari rekan saya ini untuk memberikan pelatihan in-house, feedback yang saya terima cukup mengejutkan. Rekan saya ini bahkan hampir diputuskan untuk di-PHK karena semangat kerja dan kompetensinya biasa-biasa saja. Atasannya mengatakan kalau standarnya seperti ini, masih BANYAK orang di luar sana yang MAU dan BISA melakukan LEBIH dibanding teman saya ini.
Singkat cerita, TNA menyimpulkan bahwa para karyawan memerlukan topik “BE PROACTIVE”.
Secara SEDERHANA, untuk menjadi PROAKTIF tidak perlu teori yang rumit, keterampilan yang tinggi, tetapi cukup dengan SECARA KONSISTEN menanyakan ke dalam diri sendiri: “Apa lagi EXTRA yang BISA saya LAKUKAN untuk pekerjaan saya ini, yang membedakan saya dengan karyawan lainnya?”
Kalau semua orang bisa menggunakan MS Office, terus apa yang membedakan mereka dengan Anda? Anda mungkin bisa dipakai kalau Anda lebih cepat, lebih terampil, lebih ringkas, dlsbnya. PERHATIKAN kata kuncinya: “LEBIH…, LEBIH…, LEBIH…”
Kalau semua orang bisa menjual, apa yang membedakan mereka dengan Anda? Anda yang dipilih karena mungkin Anda menjual lebih banyak, lebih ramah, lebih peduli kepada pelanggan, lebih tertib administrasi, lebih kreatif, lebih komunikatif, dll.
Seringkali hanya PERBEDAAN KECIL yang membedakan Anda dari kerumunan yang banyak. Seorang atlit lari pemegang medali EMAS Olimpiade hanya selisih sekian milidetik dengan peraih PERAK, bukan?
Kalau Anda selama ini terbiasa, ketika diminta untuk melakukan pembelian mobil perusahaan, hanya meminta list dari beberapa dealer dan menyerahkan kepada atasan untuk memutuskannya,
MULAI DARI SEKARANG, COBA ANDA LAKUKAN:
1. Mencari tahu TUJUAN pembelian mobil tersebut. Dari sini Anda bisa memilah spesifikasi yang kira-kira cocok untuk kebutuhan tersebut (tentunya disesuaikan dengan budget atau sumber daya yang tersedia).
2. Memilih beberapa dealer dan list harganya, melakukan analisis perbandingan yang meliputi: fasilitas cicilan (rate bunga, tenor), layanan purna jual, fasilitas jaringan 3S (Sales-Service- Spare Parts), lokasi dealer, dlsbnya.
3. Dari analisis tersebut, Anda bisa merekomendasikan pilihan yang TERBAIK menurut persepsi Anda.
MUDAH, bukan?! Dan harus disertai dengan pembelajaran dan pembiasaan :)
MANFAATnya apa yah untuk saya kalau saya melakukan hal tersebut?
Banyak sekali MANFAATnya, diantaranya:
1. Kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensi, bukan? Untuk menunjukkan bahwa Anda berbeda dari kerumunan yang ada.
2. Kesempatan memperoleh latihan membuat keputusan. Apakah Anda mau terus-menerus pada posisi Anda yang sekarang? Semakin tinggi posisi seseorang, orang tersebut semakin dituntut untuk melakukan DECISION MAKING yang EFEKTIF dan KREATIF. Anda bisa menggunakan ini untuk mulai berlatih dari sekarang, bukan? :)
Selamat menjadi PROAKTIF! SUKSES selalu untuk Anda!
maspank@yahoo.com
024-7060.9694