Sebelumnya, saya menulis mengenai seberapa penting memanfaatkan fasilitas kredit modal kerja yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga keuangan, seperti bank maupun lembaga pembiayaan (leasing). Bank dan leasing, masing-masing memiliki plus dan minus dalam hal pembiayaan kredit modal kerja.
Pada umumnya, jika meminjam ke leasing biasanya para pengusaha tidak memberikan agunan, prosedur tidak terlalu ketat dan lebih cepat untuk mendapatkan dana segar. Namun, bunga yang diberikan kepada Anda biasanya jauh lebih tinggi dibanding Anda mendapatkan kredit modal kerja dari bank. Biasanya lembaga pembiayaan seperti leasing menawarkan bunga 1,5-2% per bulan, artinya, 18-24% pertahun.
Bahkan, ada beberapa leasing yang memberikan bunga hingga 3-4% perbulan, yang artinya 36-48% pertahun. Semakin mudah dan cepat mereka menawarkan dana segar, biasanya semakin tinggi pula bunga yang ditawarkan. Anda perlu memperhatikan baik-baik mengenai hal ini, apakah bunga sebesar itu akan memotong laba usaha terlalu banyak dan justru membuat Anda kurang bisa menikmati keuntungan usaha, atau malah tidak menjadi masalah sama sekali bagi Anda.
Jika Anda meminjam kredit modal kerja di bank, tentunya prosedur yang perlu dilalui tidak semudah dan tidak secepat meminjam di leasing. Bank
sangat memegang prinsip KYC (Know Your Customer) untuk menghindari adanya praktek-praktek pelanggaran hukum seperti pencucian uang oleh nasabah mereka, dan juga prinsip kehati-hatian untuk menghindari kredit macet yang diakibatkan ketidakmampuan nasabah mereka dalam membayar bunga serta melunasi pinjamannya.
Hal ini juga menyebabkan biasanya diperlukan agunan untuk meminjam kredit modal kerja di bank, kecuali bank yang menawarkan fasilitas seperti KTA (Kredit Tanpa Agunan). Kompensasi yang bisa kita dapatkan jika meminjam di bank (dengan agunan) antara lain penawaran bunga yang jauh lebih rendah ketimbang kita meminjam di leasing. Bunga yang ditawarkan bervariasi, berkisar 11-15 persen per tahun.
Para pengusaha yang tidak mau laba kotornya terpotong semakin banyak, tentunya akan lebih suka memiliki fasilitas kredit di bank daripada di lembaga leasing, tentunya jika mereka memiliki agunan yang cukup. Namun memiliki agunan bukan berarti otomatis langsung bisa mendapatkan pinjaman dari bank, karena bank tidaklah sama dengan pegadaian. Ada kemungkinan Anda tidak bisa mendapatkan pinjaman kredit modal kerja dari bank dikarenakan penilaian bank terhadap bisnis Anda. Berikut adalah beberapa pertimbangan bank yang perlu Anda perhatikan, agar mendapatkan pinjaman dari bank:
Tujuan Peminjaman Anda
Bank akan memperhatikan tujuan peminjaman usaha Anda, apakah untuk perputaran modal kerja ataukah untuk hal lainnya. Hal ini guna menghindari penyalahgunaan, yang dapat berbuah merugikan baik bagi bank maupun bagi nasabah sendiri, seperti pemakaian dana dana untuk usaha sampingan (usaha lain selain yang diberitahu ke petugas bank), usaha illegal, ataupun bukan untuk modal kerja, seperti untuk investasi bangunan, pembelian mesin/berat dan sebagianya.
Track Record Anda di dunia Perbankan
Bank dapat mengecek track record nasabah dalam hal kredit di dunia perbankan/leasing, termasuk pemakaian kartu kredit. Bank akan berpikir ulang memberikan pinjaman bagi Anda yang selalu terlambat membayar pemakaian kartu kredit, terlebih jika Anda pernah mengalami kredit macet di bank lain. Jika anda pernah mengalaminya, yang perlu Anda lakukan adalah menjelaskan kepada petugas bank mengenai penyebab masalah tersebut dan tegaskan bahwa hal itu sudah selesai, dengan menunjukkan tanda bukti pembayaran.
Peningkatan Omset Usaha Anda dibanding Tahun Sebelumnya
Jika Anda memiliki omset yang meningkat disbanding tahun sebelumnya, beritahukanlah hal ini kepada petugas bank. Ini akan menjadi poin plus dalam penilaian bank. Namun jika omset Anda tidak meningkat atau justru menurun, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan pinjaman. Jelaskanlah kepada petugas bank mengenai penyebab turunnya omset Anda, Anda bisa menceritakan beberapa faktor seperti mengenai kenaikan harga
bahan baku, dampak kebijakan pemerintah, dan lain sebagainya.
Reputasi Bisnis yang Baik
Jangan ragu untuk menceritakan mengenai pengalaman Anda dan keberhasilan Anda mengelola bisnis pada petugas bank. Hal ini cukup penting karena petugas bank juga menjadikan reputasi bisnis Anda sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit. Petugas bank biasanya bertanya mengenai siapa saja supplier dan customer Anda.
Selain untuk mengetahui apakah Anda memiliki supplier dan customer tetap, hal ini juga dimaksudkan untuk melakukan trade checking, yakni untuk bertanya kepada mereka mengenai kegiatan transaksi usaha dengan Anda, sehingga petugas nasabah dapat mengetahui apakah para supplier dan customer tersebut mengenal Anda sebagai pengusaha yang memiliki reputasi bisnis yang baik. Jadi jika petugas bank bertanya mengenai supplier dan customer Anda, berilah mereka data beberapa supplier dan customer tetap Anda yang sudah menjalin hubungan sejak lama dan sudah saling percaya, agar mereka bisa memberikan testimoni yang baik untuk Anda.
Mutasi Kredit yang Mencerminkan Omset
Jika Anda mengatakan omset Anda sebesar 500 juta Rupiah per bulan namun mutasi kredit pada rekening Koran Anda hanya mencerminkan 100 juta rupiah saja setiap bulannya, maka petugas bank bisa jadi akan meragukan usaha atau malah kejujuran Anda (kecuali Anda memiliki alasan dan bukti yang kuat kalau customer Anda lebih banyak membayar menggunakan uang cash). Jadi sebaiknya, aktifkan mutasi kredit Anda, lakukan pembayaran melalui transfer/giro sehingga jumlah mutasi kredit per bulan di rekening koran Anda minimal mencerminkan 80% omset Anda per bulan.
Memiliki Dokumen Usaha yang Lengkap
Jangan lupa, lengkapi dokumen usaha Anda sebelum mengajukan permohonan kredit di bank. Dokumen usaha tersebut seperti akta CV/akta pendirian PT (kecuali jika usaha Anda berupa perusahaan perseorangan), NPWP, SIUP, dan TDP.
Jumlah Permohonan yang Diajukan Sesuai dengan Kebutuhan
Ajukan permohonan dengan nilai yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika Anda membutuhkan 1 miliar Rupiah, jangan mengajukan 1,5 miliar Rupiah, kecuali Anda memiliki alasan tersendiri, seperti untuk cadangan modal kerja. Beberapa bank bisa mempertimbangkan hal ini dengan syarat tertentu, misalnya dengan menunjukkan PO (Purchase Order) untuk setiap pencairan. Secara sederhana jumlah modal kerja yang Anda butuhkan dapat dihitung dengan rumus Persediaan + Piutang dagang – hutang dagang. Jika Anda memiliki persediaan sebesar 1 miliar rupiah dan piutang dagang sebesar 500 juta dan berhutang dagang sebesar 200 juta rupiah, berarti sederhananya jumlah kebutuhan modal kerja Anda ialah 1 miliar + 500 juta – 200 juta = 1,3 miliar Rupiah.
Sumber Pembayaran dan Kemampuan Membayar
Salah satu hal terpenting bagi bank adalah apakah Anda mampu membayar pinjaman beserta bunganya. Bank memiliki metode tersendiri untuk menghitung tingkat kemampuan membayar Anda. Pada intinya, jika fasilitas yang Anda ajukan berupa overdraft financing/rekening koran, semakin besar laba operasional yang Anda peroleh tiap bulannya dibanding bunga yang harus Anda bayar, semakin baik pula penilaian bank terhadap tingkat kemampuan membayar Anda. Begitu pula jika fasilitas yang Anda ajukan berupa angsuran, penilaian bank terhadap tingkat kemampuan membayar Anda semakin baik jika semakin besar laba operasional yang Anda peroleh tiap bulannya dibandingkan pokok angsuran + bunga yang harus Anda bayar.
Nilai Agunan
Bank akan memperhatikan agunan Anda. Upayakan agar jumlah pinjaman yang Anda ajukan tidak melampaui nilai agunan Anda. Namun sekali lagi, bagi beberapa bank agunan bukanlah pertimbangan utama, yang utama tetap pada penilaian terhadap bisnis Anda.
Jika Anda sudah yakin untuk meminjam kredit modal kerja di bank, ajukan permohonan Anda dan ceritakanlah kepada petugas bank mengenai tujuan peminjaman Anda secara jelas dan meyakinakn. Para petugas(account officer/relationship officer/relationship
manager) di beberapa bank bahkan siap menjadi ‘konsultan’ Anda yang tidak hanya menawarkan kredit di banknya, namun juga menggali kebutuhan Anda agar fasilitas kredit yang diberikan sesuai dengan yang Anda perlukan. Jadi, selamat mencoba! Semoga bisnis Anda terus berkembang dan semakin maju
No comments:
Post a Comment
Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.