Suatu hari diakhir bulan Desember 2009, saya browsing kesalah satu situs yang didalamnya terdapat event mengenai NLP. Membaca judulnya yang menarik memicu rasa iseng saya untuk melihat materi yang dibahas.
Salah satu poin yang menjadi materi kelas tersebut adalah “Bagaimana membangun keakraban dengan orang baru dalam waktu 3 detik / kurang”. Wow, kira-kira bagaimana ya caranya? Baiklah berikut ini sebagian dari materi dalam salah satu buku yang sedang saya tulis.
Seseorang yang sudah pernah mempelajari materi dasar NLP tentunya akan sangat paham apa yang dimaksud dengan kata “keakraban”, yaitu rapport yang berasal dari bahasa Perancis yang dapat diartikan sebagai sebuah hubungan/relasi yang harmonis, nyaman, serasi atau afinitas (ketertarikan atau simpati yg ditandai oleh persamaan kepentingan) .
Match-Mirror
Dalam banyak literatur NLP, membangun rapport dapat dilakukan dengan cara matching-mirroring, yang merupakan mengikuti atau meniru komunikasi verbal dan non-verbal mitra komunikasi kita. Konon dalam kondisi rapport yang dalam, gerak-gerik dan bahasa tubuh mereka akan memiliki kecenderungan yang mirip.
Cobalah perhatikan bila sedang berada di tempat-tempat umum, dimana orang yang saling tertarik cenderung akan saling mengikuti postur, gerakan tubuh dan bentuk komunikasi lainnya (dalam NLP disebut matching/mirroring). Dari pengamatan ini, dapat ditebak bagaimana hubungan yang sedang terjadi dari orang-orang yang sedang berinteraksi, entah dalam konteks hubungan pria-wanita, sales/marketer- klien/prospek.
Rapport
Entah kenapa, banyak yang menganggap (atau mempersingkat) bahwa dengan mengikuiti komunikasi non-verbal (pacing) akan membawa kepada rapport untuk kemudian dapat mengarahkan (leading) mitra bicara. Lalu, apa yang akan terjadi jika lawan bicara Anda segera menyadari bahwa Anda melakukan peniruan terhadap gerak dan bahasa tubuhnya? Alih-alih mendapatkan trust atau sebuah kepercayaan, malah Anda mendapatkan cap sebagai seorang manipulator.
Agar mampu mendapatkan kepercayaan sehingga lawan bicara dapat dibujuk dan diarahkan membutuhkan beberapa tahapan. Berikut tahapan dalam membangun sebuah hubungan antar manusia yang kondusif menurut Luis J. Gozales dalam bukunya NLP Success and Personal Excellence:
Rapport – Valuing – Copying – Following – Leading - Cooperating
Dari urutan di atas, rapport sebetulnya barulah awal dari serangkaian proses dalam sebuah usaha untuk mendapatkan kepercayaan.
Proses matching-mirroring ini sendiri meliputi banyak aspek bukan hanya body mirroring saja, melainkan juga verbal mirroring, voice mirroring, feeling mirroring, dan thought mirroring. Jadi tidak sesederhana itu ‘kan untuk mendapatkan sebuah kepercayaan sebagai pintu masuk ke dalam pikiran lawan bicara kita.
Komunikasi Dua Tingkat
Dalam Living Encyclopedia of NLP Volume 1, Tom Best menjelaskan bahwa perlunya menyamakan komunikasi dalam dua tingkat, yaitu : conscious dan sub-conscious (Tom menyebutnya unconscious). Tingkat conscious adalah isi dari percakapan. Sedangkan sub-conscious adalah komunikasi non-verbal. Bila komunikasi pada kedua tingkat ini tidak saling mendukung, mitra bicara Anda akan merasakan ada sesuatu yang tidak cocok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai rapport diperlukan “persetujuan” dari conscious dan sub-conscious mind pada saat yang sama.
Lebih lanjut Tom Best mendemonstrasikan berbagai metode dan teknik matching-mirroring untuk mendapatkan kondisi rapport. Dalam melakukan ini, Tom membutuhkan waktu lebih dari 3 detik, padahal pada kondisi tersebut Tom lebih sudah lebih mudah melakukannya, sebab figur otoritasnya sebagai seorang trainer yang kompeten dihadapan para peserta training.
Berdasarkan pengalaman saya, untuk bernapas saja sudah membutuhkan hampir 1 detik (dalam keadaan normal, tidak direkayasa). Apalagi untuk berkomunikasi, entah verbal ataupun non-verbal yang bertujuan menyatukan persetujuan conscious dan sub-conscious mind? Silahkan Anda yang menjawab.
Yang saya tahu dan yang saya alami, semakin besar yang Anda “minta” dari mitra komunikasi Anda, akan semakin lama waktu yang diperlukan untuk membangun hubungan. Semoga kita semua mulai berlatih meningkatkan kewaspadaan diri mulai dari sekarang terhadap promosi ataupun tawaran yang yang irasional.
No comments:
Post a Comment
Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.