"All is Flux. The Sun is new each day", petikan perkataan seorang
filsafat pre-Socratic bernama Heraclitus yang menunjukkan bahwa
sebetulnya, evolusi di dunia bisnis dengan segala kompleksitas dan
dinamika persaingan yang semakin panas telah diramalkan sejak lama.
Jika, suatu kesuksesan pada bisnis tradisional bisa dicapai hanya
melalui efisiensi dan efektivitas, tetapi pada saat ini, segera
setelah Anda mencapai sukses, seseroang tengah menggigit dengkul
Anda, mempelajari kekuatan-kekuataan unik Anda dan jelas dengan
rencana untuk mencuri bagian pangsa pasar Anda. Untuk memenangkan
persaingan di era global ini, jelas perusahaan harus melakukan
perbaikan-perbaikan secara kontinyu, karena jauh di luar tembok
perusahaan, persaingan sudah kian memanas dan sadar atau tidak sadar
satu-satunya cara yang bisa dilakukan, perusahaan Anda harus memiliki
kemampuan berubah dengan cepat dan kontinyu. Apa kunci utama untuk
sukses dan tetap bertahan ? Jawabnya sederhana saja: Perpetual &
Pervasive Innovation katanya Stephen M. Saphiro - pengarang buku
berjudul "24 / 7 INOVATION - A BLUEPRINT FOR SURVIVING AND THRIVING
IN AN AGE OF CHANGE". Ringkasnya, untuk mencapai kemampuan ini,
perusahaan membutuhkan inovasi tanpa batas di setiap detak waktu yang
ada, 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Walaupun dunia bisnis telah menggunakan pendekatan inovasi untuk
memperbaiki produktivitas, tetapi hal ini lebih banyak merupakan
inovasi individual. Inovasi sering kali dikendalikan dari level atas
perusahaan dan bukannya dibangkitkan dari setiap level pada
perusahaan. Nah, yang dimaksud oleh Pak Stephen di sini adalah
Pervasive Innovation yaitu inovasi yang meresap di setiap sisi
perusahaan, di mana saja, kapan saja oleh siapa saja dalam 24 jam
sehari, 7 hari seminggu, seolah inovasi adalah nafasnya perusahaan.
Dan kata Blueprint pada sub-judul buku ini, diartikan Pak Stephen
sebagai suatu kapabilitas yang akan membantu perusahaan untuk
menghasilkan kinerja yang optimal dalam aktivitas-aktivitas yang
membutuhkan proses, orang dan teknologi yang didefinisikan sebagai
strategi.
Dalam dunia bisnis yang dipenuhi ketidakpastian yang semakin meninggi
seperti saat ini, hanya ada satu pendekatan yang bisa membantu
perusahaan: Inovasi tanpa batas (perpetual innovation). Perusahaan
harus selalu melakukan perubahan strategi dan taktik untuk membentuk
kembali bisnisnya dan membuat kejutan-kejutan bagi pesaing-
pesaingnya. Perusahaan yang akan keluar sebagai pemenang adalah
perusahaan yang bisa menemukan cara membangkitkan potensi inovasi
yang ada dan mengaplikasikannya ke dalam cara mereka berpikir dan
cara mereka bekerja. "Creative is thinking up new things. Innovation
is doing new things" (Theodore Levitt), rangkaian kata itu mengantar
kita memasuki Bab 1 buku 24/7 ini yang berjudul "Innovation For
Competitive Advantage". Bagian ini berisi ilustrasi tentang
pentingnya nilai inovasi terhadap bisnis saat ini dan juga dijabarkan
secara rinci konsep-konsep kapabilitas perusahaan yang intinya
terdiri dari 5 komponen penting : strategi, pengukuran, proses, orang
dan teknologi. Secara simultan, pendekatan kapabilitas ini diharapkan
dapat mengantar perusahaan besar atau kecil, lama atau baru, high
tech atau low tech menjadi pemimpin di industrinya dan membantu
perusahaan untuk tetap bertahan dan berkembang dengan tetap
mempertahankan keunggulan bersaing.
Mencetuskan inovasi di dalam perusahaan merupakan suatu spontanitas
tetapi bukanlah suatu aktivitas yang dilakukan secara sembarang.
Inovasi harus dikembangkan dengan pengelolaan interaksi dari berbagai
proses dan didukung dengan budaya untuk selalu bertanya. Dalam dunia
bisnis di mana para pesaing dengan mudah bisa meniru, kunci
keunggulan bersaing bagi perusahaan adalah kemampuan untuk berinovasi
secara kontinyu. Inovasi bukanlah lagi hanya menjadi tanggung jawab
bagian R & D, tetapi harus menyebar di setiap sisi perusahaan dalam
semua proses dan dalam pikiran semua karyawan. Per definisi, proses
inovasi sendiri adalah mengenai cara perusahaan menghasilkan,
melakukan evaluasi dan mengimplementasikan solusi-solusi yang kreatif
yang akhirnya memudahkan perusahaan untuk mencapai dan memperbarui
bisnisnya dalam konteks global. Selanjutnya, inovasi tidaklah muncul
dengan sendirinya. Inovasi akan muncul ketika orang-orang bertanya
mengenai hasil kerja yang telah dicapainya dan cara memperbaiki
proses penyelesaian suatu pekerjaan. Sampai di sini bisa dikatakan
kita telah menemukan intisari bab 2 buku 24/7 ini. Lebih rincinya
pada bab 2 ini akan didiskusikan mengenai sebuah kerangka kerja yang
terdiri dari sederetan pertanyaan yang dapat digabungkan menjadi 7
kategori yang disebut dengan 7 Rs (Rethink, Reconfigure, Resequence,
Relocate, Reduce, Reassign dan Retool), sebuah akronim yang mirip
dengan 7S-nya McKinsey & Co yang sudah akrab di telinga akademisi
manajemen. Dan, setiap kategori 7R mengacu pada proses dan perubahan
bisnis dengan dimensi yang berbeda.
Sesuai dengan judulnya "Creating a Culture of Innovation" Bab 3 buku
ini mengulas semua hal penting mengenai budaya inovasi pada
perusahaan yang merupakan sumber dari keunggulan bersaing. Budaya
dengan kinerja yang tinggi tentunya sulit untuk ditiru, tetapi
inovasi memiliki kelas tersendiri. Jika inovasi telah sedemikian
intim dengan para karyawan, maka situasi ini memberikan jaminan bahwa
semua modal manusia telah berada dalam jalur yang tegar untuk
menghasilkan nilai bagi perusahaan. Dan yang paling penting, para
pesaing akan sangat sulit untuk bisa meniru sebuah budaya inovasi.
Nah, bagaimana cara untuk merangsang inovasi pada karyawan ?,
bagaimana cara untuk membangun budaya inovasi yang kuat di antara
mereka ? Pertanyaan itu dibahas pada bab ini. Selain itu, juga
ditekankan bahwa kepemipinan dari top management akan menjadi kunci
bagi perusahaan untuk sukses berinovasi.
Pengetahuan tentang tingkat saling ketergantungan antara produsen dan
pelanggan akan membantu perusahaan untuk memberikan kepuasan yang
sedemikian rupa sehingga bisa menggeser pesaing yang ada dan
sekaligus memetik laba. Perusahaan harus bisa menyelami kebutuhan,
harapan bahkan impian pelanggannya. Hal ini tidak bisa dilakukan
dengan hanya memuaskan pelanggan, tetapi perlu melibatkan pelanggan
dalam bisnis. Jadi, walaupun terdengar agak asing, perusahaan harus
menyewa para pelanggannya (hiring the customer) sebagai bagian dari
usaha-usaha pembaruan bisnis atau menyewa pelanggan sebagai
partisipan dalam proses pengembangan produk. Jika Anda tidak menyewa
pelanggan, mereka akan memecat Anda dan segenap isi perusahaan dengan
hanya membelanjakan uang mereka pada produk perusahaan lain.
Singkatnya, hanya ada satu boss, pelanggan ! Nah, dalam bab 4
dibicarakan berbagai inovasi menyangkut cara untuk menambahkan nilai
bagi pelanggan, mendengarkan pelanggan, melayani pelanggan dan
menyewa pelanggan. Selain itu cara untuk menyesuaikan strategi bisnis
dalam rangka membangung hubungan yang lebih jauh dengan para
pelanggan juga di bahas secara gamblang di sini.
Jika bab 5 membicarakan cara perusahaan menggunakan teknologi dengan
lebih inovatif dan cara teknologi akan membantu proses inovasi, di
dalam bab 6 dijabarkan cara melakukan pengukuran kinerja inovasi
sekaligus memberikan petunjuk bagi perusahaan agar dapat menggunakan
pengukuran ini untuk membebaskan perusahaan dalam mengembangkan
semangat entrepreneurship. Selanjutnya bab 7 dan bab 8 memaparkan
berbagai teknik yang bisa digunakan perusahaan untuk memperbaiki
kesempatan-kesempatan untuk mencapai sukses melalui Innovation
targeting dan simulasi. Dan, akhirnya bab 9 dari buku 24/7 ini
memberikan gambaran jalan yang bisa dilalui perusahaan untuk menuju
inovasi yang menyerap ke dalam tubuh perusahaan.
Untuk bertahan dan memenangkan persaingan di abad yang sangat dinamis
ini, jelas bukanlah hal yang gampang. Dibutuhkan perubahan di setiap
sisi dan setiap orang di dalam perusahaan. Bila gagal bergerak dalam
arah yang benar, perusahaan sama saja dengan menunggu kehancuran.
Terus bertahan dengan melakukan inovasi tanpa batas dan menyerap ke
segenap isi perusahaan merupakan suatu keharusan yang tidak bisa
ditawar. Sayang sekali, buku ini terlalu umum dan tidak memberikan
kiat bagi perusahaan yang tengah dilanda krisis atau beroperasi dalam
situasi ekonomi sulit seperti di Indonesia. Terlepas dari kelemahan
tersebut, bagi siapapun di dalam dunia bisnis yang berhadapan dengan
kebutuhan untuk terus berinovasi dalam rangka mempertahankan
keunggulan bersaing, menyelesaikan buku berjudul 24/7 INNOVATION ini
jelas akan sangat berguna !
Jorganizer Hamdani
024-7060.9694
No comments:
Post a Comment
Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.