Sumber di Uruzgan memperingatkan, jangan dulu terlalu optimis. Laporan: Bette Dam
Ia sangat gigih. Pemerintah daerah Uruzgan sering menerima laporan bahwa Mullah Qasim lagi-lagi meluncurkan mortir. Pria muda, mungkin 30 atau 40 tahun, sering masuk kawasan Tarin Kowt utara yang tidak diawasi pasukan asing.
Cukup mengesalkan bagi tentara Belanda di Kamp Holland, karena Mullah Qasim selalu memilih sasaran yang sama untuk mortirnya. Selalu dekat dengan dusun Sayyed Dan. Meskipun tentara mengetahui itu, sejak Desember ini sudah sampai 'delapan kali' terjadi penembakan mortir, ungkap penduduk Tarin Kowt yang menyaksikan mortir itu beterbangan di udara. Setiap kali para penyerang Afghanistan itu menggunakan peralatan moderen menembaki Kamp Holland. Dan setiap kali pula mereka lolos dari kejaran.
Diburu
Awal April lalu sebuah mortir membunuh serdadu Belanda, Azdin Chadli. Pemburuan pelaku di balik serangan itu menjadi prioritas utama di wilayah itu. Mullah Qasim terbunuh pasukan Australia akhir Mei ketika "dalam pelarian". Di kawasan itu tampaknya tidak ada yang meratapi kematiannya "peluncur mortir" itu.
Komandan pasukan Battlegroup di Tarin Kowt pekan ini mengumumkan dengan yakin. Kematian Mullah Qasim berarti otak dibalik pembunuhan tentara Belanda berhasil dipatahkan. Namun demikian kementrian pertahanan Belanda jangan terlalu lega dulu, ungkap berbagai sumber Afghanistan yang mengetahui jaringan Mullah Qasim. Jaringan itu menurut para sumber sangat kompak dan rumit.
'Pemakan Taliban'
Mullah Qasim diperkirakan memperoleh persenjataan untuk serangannya dari Mullah Amanullah di lembah Baluchi. Tokoh ini dipandang sebagai musuh besar pemerintah Afghanistan. Demikian ungkap dua pemuka di kawasan itu.
Sumber itu juga menyebutkan nama mantan gubernur Uruzgan, Jan Mohammed. Ia dipandang sebagai salah satu orang terkuat di wilayah itu dengan julukan 'pemakan Taliban.' Namun demikian dia juga bekerjasama dengan Taliban, ungkap dua sumber itu. Dia memancing di air keruh. Dia diuntungkan dari situasi tidak stabil. "Ia ingin menunjukkan bahwa gubernur yang sekarang tidak baik, dan Presiden Karzai harus menunjuknya lagi."
Jan Mohammed dan Amanullah seakan bekerjasama dengan erat. "Mereka adalah keluarga," ungkap salah satu sumber. "Lumrah kalau mereka saling membantu." Seorang pemuka di Tarin Kowt utara, Nabi Khan, tidak ingin sampai sejauh itu.
"Tanpa diragukan lagi, Mullah Amanullah adalah salah satu pemimpin kelompok pemberontak. Tetapi Jan Mohammed tidak mendukungnya, saya rasa. Inipun sudah disampaikan pula kepada pasukan Belanda."
Pematahan pejuang itu paling tidak untuk sementara menenangkan wilayah sekitar desa Sayyed Dan. Dari tempat yang berukuran empat kali sepuluh kilometer persegi itu tidak akan muncul ancaman.
Pasukan Australia April membunuh puluhan pejuang Taliban dalam pertempuran sengit. Di susul dengan ratusan pasukan Belanda masuk ke kawasan itu. Pasukan Belanda tidak mendapat perlawanan dan di sana sudah berdiri sebuah pos polisi.
Namun jaringan para komandan perang dan Taliban tidak terikat pada lokasi dan bisa muncul lagi di mana saja, demikian peringatan pejabat Uruzgan. Mullah Qasim, katanya, bukan berasal dari wilayah itu. Ia dengan mudah menggunakan wilayah 'tak bertuan' dan sudah bertahun-tahun tidak diurusi pemerintah.
"Dan ada banyak kelompok lainnya yang dapat melakukan aksi semacam itu lagi,"kata pemimpin Uruzgan itu. "Memang Mullah Qasim merupakan ikan besar, namun apakah ancaman itu sudah berlalu, saya meragukannya."
No comments:
Post a Comment
Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.