Friday, August 31, 2018

Konstitusi dan Demokrasi dalam Perspektif Sejarah

Perspektif sejarah memiliki keunikan tersendiri sebagai suatu disiplin ilmu sekaligus karya sastra. Pembahasan mengenai peristiwa yang telah terjadi dan telah lewat masa berlakunya dengan cara menghubungkannya dengan kondisi yang terjadi sekarang hingga mampu terus berlanjut serta relevan di masa mendatang. Tentunya peran aktif dan daya kreatifitas sang sejarawan bermain secara dominan dalam ranah ini. Bila konsep ini terus diasah dengan baik tentunya dapat menjadi alat dan keahlian yang bermanfaat apabila berada di tangan sejarawan yang tepat. Artinya informasi yang diberikan bisa jadi tepat guna sebagai pelajaran dan sumber pengetahuan yang memiliki korelasi dengan peristiwa dan titik balik momentum berikutnya atau hanya sekedar menjadi informasi sampah


Dalam hal ini kita bisa mengambil contoh kasus dari artikel sebelumnya mengenai persekusi terhadap Neno Warisman yang kedatangannya ditolak  saat hendak melakukan deklarasi #2019gantipresiden Padahal penolakan ini terus menerus bergulir di masyarakat dan mengalami pro-kontra sebagai suatu hal yang tak melanggar konstitusi atau justru membungkam demokrasi itu sendiri. Saatnya sejarah akan menjawab hal ini dengan sudut pandangnya sendiri terhadap proses yang sedang berjalan dan biarkanlah perjalanan waktu yang akan menilai.


Singkatnya atas suatu peristiwa yang kelak dapat menjadi sejarah, tidak hanya dikenang tetapi menjadi pelajaran kedepan maka semua mata akan melihat bahwa kebenaran akan menemukan jalannya dan sejarawan hanya sekedar mengantarkannya ketujuan. Para elit boleh berkelit tetapi doa rakyat akan selalu mampu menembus langit.

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers