Saturday, June 12, 2010

Mengapa Harus Mencintai Profesi Dan Pekerjaan?

Sahabat, semoga engkau dalam keadaan berbahagia dan sejahtera di dalam kreatifitas profesi dan pekerjaan yang "menghanyutkan".

Berikut ini adalah sebuah inspirasi yang muncul dari sebuah diskusi kecil di wall FB saya. Tentang kebahagiaan. Tentang berbagai teori tentang kebahagiaan. Dan kini, saya sharing inspirasinya tentang kebahagiaan di dunia nyata, yaitu dunia profesi dan pekerjaan kita.

Mari kita mulai dengan Mihály Csíkszentmihályi dan Martin Seligman yang memperkenalkan "positive psychology" dan konsep "authentic happiness" (kebahagiaan yang orisinal). Dua pakar psikologi ini berontak dari kebiasaan lama di dunia psikologi yang memandang bahwa psikologi hanya berhubungan dengan "mental illness".

Keduanya mengusung pandangan bahwa psikologi semestinya juga bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang lebih positif, yaitu terkait dengan mereka yang sehat jiwanya sehingga bisa memaksimalkan potensi pengembangan dirinya.

Salah satu konsep penting yang diperkenalkan oleh keduanya adalah tentang "flow", yaitu sebuah fenomena mental yang erat hubunganya dengan "kebahagiaan".

"Flow is the mental state of operation in which a person in an activity is fully immersed in a feeling of energized focus, full involvement, and success in the process of the activity."
-Wikipedia-

Flow adalah sebuah keadaan mental di mana seseorang di dalam aktivitasnya sangat tenggelam di dalam perasaan yang sangat fokus, terlibat penuh, dan merasa berhasil di dalam proses aktivitasnya itu.

Menurut mereka berdua, ciri-ciri keadaan "flow" adalah:

1. Merasa punya target dan tujuan yang jelas terkait aktivitas yang dilakukan.
2. Sangat berkonsentrasi.
3. Tidak banyak mengkhawatirkan tentang diri.
4. Cenderung lupa waktu (time distortion).
5. Berinteraksi langsung antara tindakan dengan hasil atau umpan balik.
6. Merasa seimbang antara tujuan dengan kemampuan untuk mencapainya.
7. Merasa punya kontrol penuh terhadap situasi atau tindakan.
8. Merasa yakin ada kepuasan batin terkait tindakan.
9. Cenderung lupa kebutuhan fisik (misalnya lupa makan atau lupa mandi).
10. Tenggelam dalam aktivitas.

Kemudian, mereka juga menyatakan bahwa keadaan "flow" itu letaknya adalah di tengah-tengah antara "anxieties" dan "boredom", alias di tengah-tengah antara "cemas" dan "bosan".

Sahabat, di sinilah menariknya perihal "flow" ini.

Tim Brown, seorang disainer, berbicara di sebuah ajang yaitu "The 2008 Art Center Design Conference". Ajang itu lebih dikenal dengan sebutan populer "Serious Play Conference".

Di dalam konferensi itu, Tim Brown membicarakan tentang eratnya hubungan antara "kreatifitas" dengan "bermain". Ia mengatakan bahwa sesungguhnyalah kita bisa menggunakan "otak kiri" dan "otak kanan" secara bersamaan. Otak kiri bertugas untuk menangani hal-hal "serius" (seperti menganalisis, mengklasifikasi, menghitung, mengurut, mengontrol dan sebagainya). Otak kanan bertugas untuk sepenuhnya "bermain".

Tim Brown menyimpulkan bahwa, adalah penting bagi segala aktivitas yang "kreatif" untuk tetap berada dalam kondisi "bermain". Dengan bermain, kreatifitas akan mencapai puncak performanya.

Sahabat, mari kita renungkan.

Tidakkah setiap profesi dan pekerjaan yang kita jalani dan lakukan adalah proses kreatif? Itu sebabnya kita lebih senang melabeli berbagai aktivitas yang kita lakukan di dalam profesi dan pekerjaan kita itu dengan "berkarya" ketimbang "bekerja".

Tidakkah di dalam proses kreatif yang kita sebut dengan profesi dan pekerjaan itu kita selayaknya memperoleh kebahagiaan yang alamiah alias orisinal?

Maka sahabat, jika kita ingin berbahagia di dalam profesi dan pekerjaan kita, semestinyalah kita menempatkan profesi dan pekerjaan kita itu - dengan segala aktivitasnya, ke dalam peta "flow" sebagaimana yang dimaksud oleh "positive psychology" di atas.

Jika profesi dan pekerjaan kita adalah proses kreatif, maka "kreatifitas" akan menggantikan posisi "flow" dalam peta itu. Dan berikut inilah yang akan bisa menginspirasi kita.

Kreatifitas itu letaknya di antara "kecemasan" dan "kebosanan".

Ketika kreatifitas itu mulai menjadi berbagai bentuk kecemasan dan kekhawatiran, maka sebenarnya kreatifitas itu telah tidak dilekati lagi oleh sepuluh ciri flow di atas.

Ketika kreatifitas itu mulai bergeser menjadi berbagai bentuk kebosanan, maka sebenarnya kreatifitas itu tak lagi diwarnai oleh sepuluh ciri flow di atas.

Jika profesi dan pekerjaan kita adalah proses kreatif, maka profesi dan pekerjaan kita itu dengan segala aktivitasnya, juga harus selalu berposisi di tengah-tengah antara "cemas" dan "bosan". Ini menjadi sangat penting agar kita menjadi orang yang berbahagia dengan profesi dan pekerjaan kita.

(Kini kita tahu mengapa kantor dan atasan kita memberi kita bonus, komisi, insentif, hari libur, hari cuti, dan outbound activity. Begitu pula dengan pembinaan, coaching, teguran, peringatan, dan hukuman. Semuanya adalah untuk menjaga agar kita tetap berada di wilayah "flow")

Maka sesungguhnyalah sahabat:

ATURAN, BATASAN, DAN TARGET DICIPTAKAN UNTUK MENGOPTIMALISASI KREATIFITAS KITA. DICIPTAKAN UNTUK MAKSIMALISASI KINERJA KITA. KETIADAAN SEMUA ITU AKAN MENJADIKAN KREATIFITAS MENJADI TAK BERGUNA DAN MEMBOSANKAN, SEMENTARA KE-BERLEBIHAN- NYA AKAN MENJADIKAN KREATIFITAS MATI DAN SIRNA. THOSE ARE FOR OUR OWN SAKE (OF HAPPINESS)!

Maka, sahabat:

Jika engkau adalah profesional atau karyawan, mulailah berkeyakinan bahwa mencintai profesi dan pekerjaanmu di dalam prasangka baikterhadap organisasi, manajemen, dan atasanmu terkait dengan disain dan kebijakan profesi, pekerjaan, posisi, dan jabatanmu, adalah cara terbaik yang akan membawamu mencapai puncak profesionalisme dan karirmu dan sekaligus kebahagiaanmu.

Jika engkau adalah pebisnis atau atasan, mulailah berkeyakinan bahwa berorientasi memajukan dan membahagiakan profesional dan karyawan serta bawahanmu, di dalam mengkreasi kebijakan, aturan, target, posisi, jabatan dan penugasan bagi mereka, adalah cara terbaik untuk mencapai keberhasilan organisasi dan bisnismu dan sekaligus kebahagiaanmu juga.

Cintailah profesi dan pekerjaanmu!

maspank@yahoo.com

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers