Tuesday, April 14, 2015

Solid Trust of Business

Berbagi pengalaman saat sedang merenovasi rumah beberapa waktu lalu tampaknya kisah ini relevan dengan kasus bisnis yang gagal awal tahun ini. Begini ceritanya.. 

Wednesday, April 8, 2015

Konsep Koperasi Modern Kita

Tidak disangka kalau konsep bisnis yang sempat diulas sebagai konsep koperasi modern itu ternyata kolaps tak seberapa lama setelah artikel sebelumnya terbit disini. Sangat disayangkan sekali, sebab meskipun penyertaan modal dalam bisnis tersebut terbilang kecil tetapi dibarengi dengan harapan yang cukup tinggi. Bukan karena adanya iming-iming keuntungan bombastis, justru hanya karena angka profit yang dijanjikan sangatlah realistis. Apalagi saat memperkenalkan ide usaha tersebut mereka mencantumkan alamat yang dapat dihubungi serta area kopdar yang terselenggara secara rutin.

Apa yang telah kami alami telah memberi pelajaran bahwa jangankan usaha online, terkadang usaha yang perizinannya resmi pun mengandung resiko sama yang sanggup meruntuhkan harapan dan akhirnya menghilangkan kepercayaan. Bayangan yang sempat terbangun sebelumnya mengenai komunitas koperasi modern langsung pudar seketika. Kredibilitas badan usaha bisa direkayasa dengan niat untuk melakukan rencana 'hit and run' yaitu mengumpulkan dana dari para investor lalu menghilang tanpa jejak, kabur dari tanggungjawab. Bila seseorang sudah memiliki itikad buruk semacam itu maka membuat website berbayar yang peruntukkannya setahun tetapi penggunaannya seperti melukis di atas air, hanya sebentar tanpa ada maksud merancang company brand untuk jangka panjang.

Kalau ingin dirinci satu per satu alasan terjebak dalam bisnis semacam ini mungkin akan panjang sekali daftarnya. Bahkan secara logika tak masuk akal bahwa dengan maksud serupa pula mereka seolah tak memperdulikan citra atau nama baik yang sedang mereka pergunakan. Anggaplah yang bisa terjebaklah yang bodoh, dan dalam kelompok itu saya sempat termasuk jadi pesertanya disana. Mengakui kondisi semacam ini pun membawa pada pemahaman bahwa sistem perbankan di negeri ini pun juga memberi peluang tindak penipuan semacam ini terus terulang, sebab bagaimana mungkin empat perusahaan perbankan menciptakan account untuk satu orang yang pada akhirnya disalahgunakan tanpa melakukan pencegahan/ verifikasi data sebelumnya. Kalau pun sudah melakukan seleksi tampaknya terlambat karena korban sudah banyak.

Setidaknya pengalaman ini membangkitkan kesadaran bahwa dalam bisnis prinsip yang baik itu mutlak harus digunakan. Kalau pun hal itu disalahgunakan oleh oknum tertentu, seorang pengusaha sejati berani mempertanggungjawabkan hasilnya. Asalkan prosesnya benar maka hasil akhirnya juga pasti baik, jadi hulu ke hilir bermuara pada satu alur yang sama. Jadi berangkat dari kejadian semacam ini sempat muncul ide untuk menggalang terbentuknya komunitas lalu kita bangun bisnis kita sendiri. Secara idealis adalah mewujudkan sistem koperasi modern dan bersama-sama menciptakan jalan menuju kesejahteraan para anggotanya. Tentu harus ada orang lain yang mempunyai visi-misi serupa semacam ini, sehingga nantinya proses menuju target tersebut tidak hanya mengandalkan pada satu orang founder saja.

Visi-Misi tentang ide bisnis 'koperasi modern' ini masih perlu digagas dan terus diolah, mewujudkannya juga tak mudah jadi masih menanti kesamaan niat dari beberapa pembaca atau orang yang pernah mengalami kegagalan usaha yang serupa meskipun tak sama. Lewat kearifan lokal yang benihnya tersemai dari masing-masing pribadi dulu yaitu semangat kekeluargaan itu merupakan tradisi nasional nusantara yang bisa terjalin untuk membangun kekuatan mandiri dan berdikari, bahkan tanpa modal materi sekalipun cukup sumbangsih pemikiran dan tenaga saja juga bisa.

Hanya dengan berbagi pengetahuan dan informasi tentang bisnis lokal kita dapat ikut melestarikannya agar tetap bertahan hingga ke tingkat internasional. Harapan dan kepercayaan adalah modal kita sesungguhnya, jadi buat para pengusaha yang niatnya tidak baik, rezeki kalian hanya sebatas itu saja tidak bertambah, tidak berkah, malah bikin hidup diri anda sendiri tambah susah.


Sejarawan Semarang, J. Hamdani: 082138743737

Followers