Thursday, May 28, 2015

Eksistensi Sejarah dengan Koleksi Antik


Berburu koleksi yang menarik itu asyik, bukan hanya karena dari sisi internal seseorang yg memiliki instink berinvestasi serta rasa ingin tahu yang tinggi. Tetapi secara internal pun mencari barang kesukaan itu sama seperti bak menemukan peta harta karun. Meskipun barangnya belum ketemu tetapi harapan atas nilai yang akan didapatkan mampu mensugesti seseorang berbuat diluar logika dan nalar sehat.

Kenyataannya bila kita membicarakan koleksi antik selalu menjadi bahan perdebatan yang menarik. Walau suatu produk telah lekang dimakan usia tetapi bila kualitasnya tinggi ia akan mampu bertahan untuk jangka waktu yang lama, dan pastinya harga pun bukan justru semakin turun malah justru akan naik. Sebab, kondisi yang demikian memperlihatkan barang tersebut telah teruji oleh waktu. Bukti otentik yg memperlihatkan betapa baiknya ia dibuat apalagi jika azas kegunaannya pun berfungsi baik seperti sediakala atau masih baru saja.

Dengan demikian nilai ekonomis barang antik termasuk unik sekaligus istimewa dan tak berlaku hukum penyusutan seperti barang biasa yang habis pakai, bila rusak ia tak berguna lalu dibuang. Aktivitas semacam ini bagi orang yang telah menemukan ilmunya sekaligus memperoleh pencerahan dalam jiwanya sebagai seni kehidupan adalah asyik.

Dengan cara serupa itu pula ia memperoleh kepuasan batin sekaligus dapat hidup dan mencari nafkah dari jual-beli barang antik. Tipe sosialita seperti ini pun mampu menemukan tempatnya sekaligus bergaul dengan berbagai kalangan di seluruh dunia berdasarkan kesamaan pandangan hidup. Semakin panjang ia menjalaninya akan makin beragam wawasan dan pengetahuannya di bidang antik berkembang. Soal uang sudah rahasia umum barang antik bagi orang awam hanya akan berakhir di pasar loak, tetapi di tangan orang yang sudah mengenal historisnya ada banyak orang dengan latar high class dibelakangnya.

Collector mindset macam ini pula yang membuat dunia barang antik tetap menjadi klasik tetapi menarik dan asyik untuk selalu dikupas





Tuesday, April 14, 2015

Solid Trust of Business

Berbagi pengalaman saat sedang merenovasi rumah beberapa waktu lalu tampaknya kisah ini relevan dengan kasus bisnis yang gagal awal tahun ini. Begini ceritanya.. 

Followers