Wednesday, September 28, 2011

Indonesia-China Bekerjasama.



Belajarlah sampai ke Negeri China! Ungkapan tersebut memang benar adanya. Saat ini, China dengan jumlah penduduk terbesar di dunia telah memegang posisi kedua dalam kemajuan perekonomiannya. Banyak faktor yang menjadi pendorong kemajuan Negeri Tirai Bambu ini, salah satunya adalah kemauannya untuk membuka diri dan bekerja sama dengan Negara lain, tidak terkecuali dengan Negara-negara Arab.

Kerjasama dengan Negara-negara Arab di bidang ekonomi dan perdagangan telah diinisiasi sejak Tahun 2010, dengan menyelenggarakan China-Arab States on Economic and Trade Forum. Suatu ajang tahunan bergengsi yang memberikan ruang bagi semua pihak - Pemerintah, Akademisi dan Pengusaha untuk bertukar informasi dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Tidak hanya itu, Pemerintah China menyadari bahwa kemajuan ekonomi sangat ditunjang oleh tingkat kemajuan di bidang Iptek. Oleh karena itu, penyelenggaraan China-Arab States on Economic and Trade Forum pada tahun 2011 dilakukan secara bersama dengan China-Arab States on Science and Technology Forum pada 21-23 September 2011. Forum ini juga terbuka untuk Negara Muslim lainnya di luar kawasan Arab, seperti Indonesia. Kedua Forum kerjasama diselenggarakan di Yinchuan, ibukota Propinsi Ningxia Hui Autonomous Region. Dipilihnya Propinsi Ningxia karena wilayah ini memiliki jumlah Muslim yang besar, yaitu tidak kurang 35% dari (lebih dari) 6 juta penduduknya.

Melihat hubungan kerjasama bilateral yang baik antara China dan Indonesia yang terjalin sejak tahun 1994 serta Indonesia sebagai Negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar, Pemerintah China mengundang Indonesia untuk hadir dalam Forum kerjasama tersebut. Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Riset dan Teknologi diwakili oleh Deputi Menteri Bidang Jaringan Iptek, Syamsa Ardisasmita berkesempatan untuk memberikan sambutan kunci dalam forum tersebut. Dalam sambutannya, Syamsa menjelaskan tentang kebijakan percepatan pembangunan ekonomi Pemerintah Indonesia, bentuk-bentuk kerjasama yang telah terjalin antara China dan Indonesia serta potensi kerjasama lainnya.


Potensi Kerjasama
Peluang kerjasama terbuka tidak hanya antar Pemerintah, tetapi juga pihak swasta. Pada kesempatan yang sama, Deputi Menteri Bidang Jaringan Iptek menjadi saksi dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT INTI dengan Diantong Company. Diantong Company merupakan perusahaan swasta di bidang industri informasi, berdiri sejak tahun 1991. Ruang lingkup kerjasama diantaranya adalah riset pengembangan produk yang dilakukan bersama antara tenaga ahli dari kedua perusahaan.  

Propinsi Ningxia, yang dialiri oleh Sungai Kuning pada bagian utara menjadi lahan pertanian yang subur untuk padi, jagung dan gandum. Dengan teknologi pertanian yang dimiliki, seperti rekayasa genetik dan desertification, bagian selatan yang tandus bukan menjadi permasalahan dalam mengembangkan hasil pertanian. Salah satu produk unggulan dari Propinsi Ningxia adalah Wolfberry (Lycium) atau dalam bahasa Mandarin lebih dikenal dengan nama Goji merupakan buah berwarna merah yang secara saintifik telah dibuktikan dapat meningkatkan imunitas tubuh.

Dalam bidang energi, pengembangan energi baru dan terbarukan juga menjadi prioritas di Ningxia, seperti pembangkit listrik tenaga solar dan angin.

Dengan beberapa persamaan potensi yang dimiliki oleh China dan Indonesia, kedua negara berharap kerjasama yang telah terjalin dapat terus dikembangkan khususnya di Propinsi Ningxia Hui Autonomous Region.


 
Jorganizer Hamdani
024-7060.9694 (flexy)
hope 4 the best n prepare 4 the worst
knowing is nothing without applying

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers