Saturday, August 13, 2011

Krisis Amerika dan Fundamental Ekonomi Indonesia

Amerika Serikat (AS) baru saja kehilangan peringkat utang AAA, merupakan peringkat utang paling top oleh lembaga pemeringkat Standard & Poor's, hanya beberapa jam setelah investor dikagetkan oleh krisis utang Eropa atas Italia yang berencana mempercepat penghematan.

Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (6/8/2011), para menteri keuangan di tujuh negara industrialis (G7) pun merespons hal ini dengan berniat untuk menggelar pertemuan dalam waktu dekat. Menurut Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi pertemuan dilakukan mencari penyelesaian terhadap masalah ini.

Kekhawatiran krisis utang Eropa sudah menyebar, dan AS bahkan sudah diambang resesi sehingga membuat pasar keuangan dunia terguncang. Data tenaga kerja AS yang melampaui perkiraan di bulan Juli berhasil menahan Wall Street di zona hijau.

Pemangkasan peringkat AS satu tingkat menjadi AA+ oleh S&P akibat defisit finansial serta beban utang yang meningkat sangat tidak terduga oleh para pelaku pasar. Langkah ini justru memicu tingginya beban utang pemerintah AS, perusahaan dan masyarakat.

Selain memangkas peringkat, S&P juga memberikan outlook negatif yang menandakan adanya peluang pemangkasan kembali atas rating AS dalam 12 sampai 18 bulan ke depan.

Seperti diketahui, Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's (S&P) menurunkan peringkat utang luar negeri AS menjadi AA+ dari sebelumnya AAA. S&P juga menegaskan A-1+ untuk rating jangka pendeknya.

Peringkat AS tersebut diturunkan karena situasi politik yang tak menentu, beban AS terhadap utang-utangnya yang meningkat serta outlook yang negatif.

S&P memberi prospek pada peringkat utang jangka panjang AS negatif. S&P juga bisa menurunkan peringkat jangka panjang untuk AA tadi dalam dua tahun ke depan jika ada pengeluaran yang lebih tinggi daripada yang disepakati sebelumnya.

*Mengapa Peringkat Utang AS Turun?*

Lembaga pemeringkat Standard & Poor's Jumat pekan lalu menurunkan peringkat utang AS yang telah digenggamnya hampir selama satu abad. Di bawah ini adalah tanya jawab untuk mengetahui seputar penurunan peringkat utang AS.

T: Apa yang telah dilakukan oleh S&P?

J: Lembaga pemeringkat itu telah menurunkan peringkat utang jangka panjang Pemerintah AS dari peringkat paling tinggi, AAA, menjadi satu peringkat di bawahnya, AA+. Utang jangka panjang adalah utang yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. Jangka waktu jatuh tempo utang AS bervariasi, mulai dari 2 tahun hingga 30 tahun. Utang jangka pendek juga bervariasi antara beberapa hari dan 52 pekan. Peringkat utang jangka pendek Pemerintah AS tetap, tidak diturunkan. Dari 9,4 miliar dollar AS obligasi pemerintah yang diperdagangkan, 72 persen di antaranya adalah jangka panjang.

Apa arti penurunan peringkat?

Penurunan itu merupakan peringatan kepada para pembeli obligasi dan utang jenis lain bahwa peluang mereka tidak mendapatkan kembali uangnya naik, setidaknya sedikit naik. Secara teori, penurunan peringkat akan membuat tingkat suku bunga yang harus dibayarkan oleh penerbit obligasi meningkat, dalam hal ini biaya yang harus dikeluarkan Pemerintah AS, karena para investor meminta tingkat suku bunga lebih tinggi jika menanggung risiko yang lebih besar.

Mengapa S&P menurunkan peringkat utang AS?

Pemeringkat kredit yakin total utang sebesar 14,3 triliun dollar AS dan memproyeksikan defisit dalam beberapa tahun ke depan di AS tidak dapat menjamin peringkat yang telah didapatkan AS. S&P juga menyatakan, keadaan politik tidak membangun kepercayaan bahwa AS dapat sepakat bagaimana menurunkan defisit secara signifikan.

Apakah artinya obligasi AS tidak aman?

Tidak. Pada peringkat AA+, AS masih digolongkan memiliki kemampuan kuat untuk memenuhi kewajibannya. Faktanya, hanya sedikit negara yang memiliki peringkat AAA.

Apakah investor akan memilih surat utang dari negara lain yang berperingkat lebih tinggi?

Mungkin saja. Beberapa investor besar, seperti  William Gross dari PIMCO, menyatakan bahwa pasar obligasi lain, seperti Kanada, menawarkan bunga lebih menarik. Hanya saja pasar obligasi AS masih merupakan yang terbesar karena nilainya lebih dari 35 triliun dollar AS. Tidak ada pasar obligasi lain yang besarannya mendekati angka ini.

Apakah tingkat suku bunga AS akan naik?

Tingkat suku bunga obligasi bertenor 10 tahun yang merupakan patokan dari tingkat suku bunga lainnya dapat melonjak. Kenaikan ini akan membuat tingkat suku bunga konsumen, seperti kredit mobil, juga naik. Kenaikan tingkat suku bunga akan menyebabkan pemerintah, perusahaan, dan konsumen membayar bunga lebih tinggi jika mengutang. Tetapi, belum dapat dipastikan apakah penurunan peringkat S&P ini akan memengaruhi tingkat suku bunga.

Penurunan peringkat dapat membuat pasar obligasi bergejolak serta kenaikan tingkat suku bunga dalam jangka pendek, demikian dikatakan Guy LeBas, Pemimpin Strategis Pendapatan Tetap pada Janney Montgomery Scott. Tetapi, investor sangat khawatir mengenai perekonomian dan perlu obligasi yang aman sehingga mereka akan kembali membeli obligasi Pemerintah AS lagi.

Bukankah peningkatan pagu utang yang disepakati Kongres dimaksudkan untuk menghindari penurunan peringkat ini?

Benar, tetapi S&P menyatakan bahwa kesepakatan itu tidak cukup untuk membenahi masalah keuangan AS. Pemangkasan yang disepakati Republik dan Demokrat terlalu sedikit. Pada masa yang akan datang akan diperlukan pemangkasan anggaran yang lebih rumit dan lebih sulit lagi.

S&P juga menyatakan kemungkinan penerimaan baru, yaitu kenaikan pajak, tampaknya akan dilakukan. "Pendapat kami, para politisi terpilih masih takut dalam mengambil keputusan secara lebih efektif soal isu-isu yang harus diatasi untuk memperbaiki beban utang AS," demikian S&P.

Siapa yang memegang obligasi AS?

Selain bank sentral Federal Reserve, pemegang obligasi terbesar adalah China, sebesar 1,16 triliun dollar AS. China telah berulang kali memperingatkan AS untuk memperbaiki defisitnya dan telah menyatakan melakukan diversifikasi asetnya ke jenis aset lain selain dollar AS.

Apa yang akan dilakukan dua pemeringkat lainnya?

Dua pemeringkat besar belum bertindak. Moody's Investor Service menyatakan mungkin akan menurunkan peringkat utang AS, tetapi ekonom kepalanya menyatakan bahwa obligasi AS masih memegang "standar emas". Fitch Ratings mengatakan, pemangkasan anggaran yang telah disepakati merupakan langkah penting, tetapi bukan akhir dari sebuah proses.

Berapa lama kira-kira AS akan dapat memperoleh peringkat AAA lagi?

Para analis mengatakan akan sangat besar bagi AS untuk mengambil kembali posisi peringkat AAA dengan cepat. Khususnya karena keadaan ekonomi yang saat ini dihadapi AS, S&P menyatakan diperlukan waktu beberapa tahun untuk melihat perubahan yang sangat berarti pada situasi fiskal AS dan kemampuan pemerintah untuk memangkas anggaran.

Negara mana saja yang mendapatkan peringkat AAA dari S&P?

Inggris, Jerman, Australia, Austria, Denmark, Belanda, Norwegia, dan Finlandia.


Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Kuat


Fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dalam menghadapi kondisi perekonomian dunia yang semakin memburuk. Kekuatan ekonomi Indonesia paling tidak berlaku selama empat tahun ke depan.

Ini dikemukakan oleh pengamat ekonomI Aviliani kepada Kompas.com, via telepon, di Jakarta, Jumat ( 5/8/2011 ).

"Biasanya aksi ambil untung hanya sementara. Seminggu lagi paling akan kembali bagus. Karena pemain (pasar) itu memanfaatkan isu-isu yang bisa diambil keuntungannya," ujar Aviliani.

Terhadap kondisi buruk yang terjadi sekarang ini di negara-negara Barat, ia mengatakan, bahwa ekonomi Indonesia masih cukup kuat menghadapinya. Namun, hal yang ia takutkan adalah pengaruh Rupiah yang menguat terhadap kecenderungan pasar domestik untuk melakukan impor. "Ini bisa kebanyakan impor, karena ekspor lebih murah," tambah dia.

Untuk itu, ia berharap pemerintah memperhatikan batasan impor sehingga tidak mengganggu perekonomian nasional. "Jangan sampai dalam empat atau lima tahun ke depan, kita ketergantungan impor," ucap dia.

Maka, basis industri nasional pun harus diperkuat. Selain itu, kembali ia mengingatkan agar pemerintah dalam jangka pendek ini, segera memanfaatkan investasi yang masuk untuk membangun infrastruktur. "Ini yang saya belum lihat. Pembangunan infrastruktur (harus) besar-besaran," ujarnya.

Memang seperti diberitakan, perdagangan saham di bursa Amerika Serikat anjlok. Ini terjadi karena kekuatiran akan pelemahan fiskal di Italia dan Spanyol. Juga kekuatiran atas kemampuan zona Euro dalam mengatasi krisis.

Bukan hanya Eropa, kekuatiran akan kondisi ekonomi Amerika Serikat juga turut menjadi penyebab. Kondisi ekonomi AS tidak juga membaik sekalipun telah terjadi kesepakatan untuk menaikkan pagu utang.

Bahkan, ada pengamat yang berpandangan bahwa krisis ekonomi dunia akan mengarah pada resesi ganda (double-dip recession).

Apa yang terjadi di bursa AS berimbas kepada bursa Asia, diantaranya Jepang, Australia, dan Korea Selatan. Bursa turut anjlok dengan penurunan sebesar 4 persen.

Bursa Efek Indonesia juga tidak terlepas dari kondisi buruk ini. Pada perdagangan hari ini, pelaku pasar melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan.

Dampak lain dari melemahnya perekonomian dunia ini, harga emas pun sempat melonjak menjadi 1800 ,72 per troy ounce (setara dengan 31,1 gram).

Jorganizer Hamdani
024-7060.9694 (flexy)
hope 4 the best n prepare 4 the worst
knowing is nothing without applying

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers