Tuesday, July 26, 2011

[PROFEC] [Artikel] Perencanaan Keuangan Pribadi | Investasi Jelang Ramadhan 2011

Kurang dari sepuluh hari lagi umat Muslim didunia akan segera memasuki bulan yang dinanti-nanti, bulan Ramadhan.

Di Indonesia sendiri, hiruk pikuk persiapan sudah mulai terlihat dimana-mana. Stasiun televisi sudah mulai menayangkan cuplikan komersil tayangan-tayangan yang akan diputar sepanjang Ramadhan nanti, tentunya yang bernuansa Islami. Pusat perbelanjaan pun turut berganti rupa dengan nuansa yang sama dan menawarkan deretan barang-barang keperluan jelang Ramadhan.

Para penggiat usaha kuliner pun mulai mempersiapkan jualan mereka untuk berbuka puasa, karena biasanya saat berbuka puasa, khususnya di awal-awal Ramadhan, masyarakat akan melengkapi hidangan berbuka puasa dengan jenis panganan dan minuman yang lebih banyak dan menarik daripada hari-hari biasanya. Dibalik seluruh persiapan tersebut bisa dibayangkan berapa besar putaran dana di pasar jelang sampai dengan setelah Ramadhan.

Mungkin sebagian besar dari anda pun seperti tahun-tahun sebelumnya juga turut larut dalam kemeriahan serupa, berbelanja panganan dan minuman untuk berbuka, berbelanja busana Muslim pada saat jelang lebaran, persiapan membeli tiket transportasi ataupun mempersiapkan kondisi kendaraan pribadi untuk melaksanakan perjalan mudik, sampai dengan menyiapkan salam tempel [Angpao] bagi kerabat pada saat lebaran. Pertanyaan saya kali ini, apakah anda hanya mau menjadi penyumbang keuntungan dalam perputaran dana di pasar atau ingin turut menjadi penikmat keuntungan dalam perputaran dana tersebut?!
Tidak ada yang salah bila kita ikut larut memeriahkan aktifitas Ramadhan karena hal tersebut pun memang sudah menjadi rutinitas umum, tentunya akan lebih meriah jika kita juga mampu memanfaatkan momentum Ramadhan dengan tidak hanya menjadi pembeli atau konsumen namun turut menjadi pedagang atau minimal menjadi investor kecil-kecilan jika tidak ada waktu, itu pun jika ada dana tidak terpakai.

Untuk menjadi investor atau penyandang dana, walaupun kecil-kecilan tentunya butuh persiapan dan pengaturan keuangan untuk mengumpulkan
dana. Bila mungkin selama ini anda belum terbiasa mengatur keuangan pribadi silahkan berkunjung ke artikel saya sebelumnya.

Saya tidak perlu menuliskan panjang lebar untuk memberitahu apa saja yang anda perlu dan mau beli dalam momentum Ramadhan ini, anda tentu sudah terbiasa dan paham dengan baik. Pastikan saja apapun yang anda beli memang perlu untuk dikonsumsi atau digunakan serta tidak menggangu kinerja keuangan anda bulan berikutnya, sekalipun anda akan mendapatkan THR. Namun kita bisa bahas secara ringan, “Apa yang bisa kita manfaatkan dalam momentum Ramadhan kali ini?”.

Menjadi pedagang dadakan bisa anda jadikan opsi pertama, jika anda memiliki sedikit modal pengalaman misalkan dalam membuat panganan dan minuman yang disukai banyak orang. Lebih menyenangkan bila hobi anda sendiri yang dijadikan usaha.

Jika anda tidak memiliki hobi yang selaras, jika anda belum berpengalaman meracik panganan dan minuman yang menarik untuk dijual, jika anda belum berpengalaman berdagang pakaian Muslim untuk diperjualbelikan, jika anda bahkan tidak memiliki waktu yang cukup
untuk melakukan aktifitas jual beli tersebut, lalu apa opsi anda berikutnya?! Bisakah anda menjadi investor?

Beberapa barang yang diperjual-belikan dan dibeli oleh kita selama ini dalam kehidupan sehari-hari tentunya diproduksi oleh beberapa produsen besar dalam skala industri. Sabun yang kita pakai, mie cepat saji yang kita konsumsi, pasta gigi yang kita gunakan setidaknya berasal dari sebuah atau beberapa industri barang konsumsi. Ban yang dipergunakan kendaraan-kendaraan hingga pakaian yang kita gunakan pun
berasal dari industri-industri yang kemudian didistribusikan untuk
diperdagangkan.

Untuk berproduksi, sebuah industri besar harus memiliki tenaga kerja, modal usaha dan ketersediaan bahan mentah. Tentu butuh modal yang besar untuk menggerakan sebuah proses produksi, karena itu agar perusahaan bisa semakin mengembangkan usaha dan guna mendapatkan
dana atau modal segar, biasanya akan mendaftarkan diri di bursa efek untuk memperdagangkan sebagian saham perusahaan kepada masyarakat sehingga masyarakat yang membeli saham-saham tersebut bisa turut menjadi pemodal atau pemilik perusahaan, dalam skala terbatas tentunya.

Karena itu sebagian saham yang dilepas ke masyarakat bisa kita jadikan opsi untuk berpindah kuadran dari sekedar penyumbang keuntungan menjadi penikmat keuntungan di masa Ramadhan ini.
Mudahnya dari sekedar pembeli menjadi turut serta sebagai pemilik usaha tersebut dengan menyetorkan modal dan mengharapkan mendapat apresiasi [keuntungan] dari perputaran modal anda tersebut. Kini anda bisa saja bertanya, “Berapa besar modal yang saya perlu setorkan?”

Anda yang memiliki modal diatas lima sampai dengan sepuluh juta mungkin bisa mencoba membeli saham langsung sebuah perusahaan dari deretan perusahaan sekuritas yang ada. Disebut membeli langsung karena anda sendiri yang memilih dimana dana anda ditempatkan,
tentu juga bisa dibantu dengan rekomendasi dari pihak perusahaan sekuritas yang anda pilih.

Namun jika modal anda dibawah lima juta, bahkan jika anda baru berani mengalokasikan dana minimum sekitar satu juta rupiah, tenang saja karena anda bisa dengan mudah mendapatkan opsi serupa melalui reksadana.

Secara mudah untuk membedakannya, pembelian saham langsung biasanya membutuhkan dana yang lebih besar dan dialokasikan ke satu atau dua saham saja, sesuai dengan dana yang anda siapkan. Untuk pembelian reksadana biasanya bisa dengan dana yang lebih kecil namun bisa teralokasikan secara otomatis ke beberapa saham karena sudah
ada manajer investasi yang mengatur pilihan saham yang berpotensi mencetak keuntungan.

Beberapa bank besar saat ini sudah memiliki divisi yang menjual dan memasarkan rekening reksadana. Kepada mereka anda bisa turut menjadi pemodal kecil ditahap awal ini, minimal anda bisa belajar adaptasi kepada konsep investasi yang satu ini, karena seperti kita ketahui bahwa saat kita sekolah dulu tidak pernah diajarkan sama sekali mengenai konsep investasi di saham dan sejenisnya.

Kembali lagi kepada nuansa lebaran, dimana menjelang-saat-setelah Ramadhan akan terjadi proses perdagangan yang lebih besar daripada bulan sebelumnya. Ini adalah bulan dimana berbagai jenis panganan dan minuman dibeli secara masif tidak hanya untuk konsumsi pribadi, tapi juga untuk keperluan oleh-oleh ataupun untuk bingkisan lebaran.

Tidak lupa industri tekstil yang turut bergeliat disaat banyak orang membeli pakaian untuk Ramadhan, terlebih beberapa pusat perbelanjaan premium maupun lokal seperti Ramayana yang akan terus diserbu pengunjung jelang Lebaran. Dan perlu anda ketahui, Ramayana dan beberapa pusat perbelanjaan lokal telah melantai di bursa, yang artinya kita juga bisa ikut menikmati keuntungan dari sana.

Masih ada industri kendaraan bermotor, industri ban, industri oli dan komponen otomotif yang akan mendukung perhelatan akbar, mudik jelang lebaran. Belum lagi perusahaan maskapai kebangaan Indonesia, Garuda Indonesia, yang telah melantai di bursa dan semakin menunjukan pertumbuhan yang membaik, tentunya juga akan ikut menikmati perputaran ekonomi yang ada. Dan yang paling menarik adalah perputaran
yang terjadi dari industri barang konsumsi seperti yang mungkin anda kenal adalah Unilever ataupun Indofood.

Jika anda berminat menjadi pembeli saham langsung dengan modal dana besar yang anda miliki, maka anda bisa saja memilih salah satu atau beberapa saham pilihan yang berpotensi mencetak keuntungan. Unilver, Ramayana, Mayora, Indofood, bisa menjadi pilihan yang menarik jelang Ramadhan kali ini. Kenapa harus beli sekarang? Mudah saja jawabnya, karena anda membeli disaat harga masih rendah dibandingkan dengan pada saat momentum setelah Ramadhan berlalu, dengan harapan terjadinya kenaikan keuntungan disaat-saat tersebut.

Untuk yang masih memiliki dana terbatas, kita juga bisa memiliki Reksadana yang alokasi dana terbesarnya di industri barang konsumsi atau sejenisnya. Saya pribadi telah mengambil pilihan di dua jenis Reksadana yang bernama Danareksa Mawar Konsumer 10 dan Mandiri Investa Ekuitas Dinamis, keduanya saya beli dari Commonwealth Bank.
Saya tidak ada kepentingan khusus kepada bank tersebut dan memilih membeli disana karena faktor jarak yang dekat dari tempat aktifitas saya. Pun saya berencana mengambil dari tempat lainnya.

Tentunya saat ini anda sudah tahu dan mulai bisa manfaatkan momentum Ramadhan kali ini, betul?!Karena itu, ada bisa saja tetap memilih berdiam diri dan sekali lagi hanya melihat perputaran uang di masa Ramadhan kali ini, atau turut mengambil kesempatan yang sama seperti saya. Semua itu kembali lagi kepada “Bagaimana anda mengatur keuangan pribadi anda”.

JORGANIZER HAMDANI

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers