Tuesday, February 1, 2011

5 Jurus Jitu memperbaiki sikap anak-anak

Banyak rekan dan sahabat mengeluh bagaimana mengatasi perilaku anak mereka, seakan-akan anak merupakan bumerang bagi orang tuanya, loh..

kok bisa tanya saya? “Iya, saya bilang jangan lari-lari, eh.. malah lari” keluh bapak Kodir. Tentunya banyak teman atau saudara kita yang memiliki anak kecil yang mengalami hal serupa. Ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh orang tua, bagaimana seorang anak memproses informasi yang dia peroleh. Otak yang berada pada diri anak kecil sangatlah jauh berbeda dengan otak yang ada di kepala orang dewasa, loh.. apa bedanya?

Bedanya, seorang anak terutama usia 5 tahun ke bawah memiliki daya serap informasi yang sangat tinggi, mudah sekali mempelajari segala sesuatu.

Bahkan beberapa ahli mengatakan usia 0-3 tahun adalah Golden Age. Baiklah, ada beberapa cara ampuh untuk memodifikasi perlaku anak (dibawah 12 tahun), yang bisa saya bagikan.



A. Beritahu Langsung (Direct Suggestion)


Tehnik ini sungguh mudah dan gampang, Anda hanya perlu memegang kedua bahu atau ke dua tangan sambil mata melihat ke anak anda dengan tatapan datar, tidak bermaksud memarahi ataupun bercanda, dan mengatakan hal yang Anda inginkan misal “mulai besok dan seterusnya belajar adalah kegiatan yang menyenangkan”, katakan dengan nada yang tegas (bukan di bentak), sambil mata orang tua dan anak saling bertatapan. Ulang saja kata tersebut tiga kali setelah itu biarkan anak Anda melakukan aktivitasnya kembali, mudah bukan? Hanya tingal panggil anak Anda, pegang kedua bahu atau kedua tangannya(pertanda Anda mengajaknya berbicara secara serius) dan ucapkan kalimat saktinya “makin hari kamu makin…”. Satu hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan tehnik ini yaitu penggunaan kalimat negatif. Penjelasan penggunaan kalimat negatif akan saya jelaskan pada jurus ke 2, Bioskop Ajaib.



B. Bioskop ajaib


Nah ini jurus yang juga sangat mudah sekali, Bioskop Ajaib adalah jurus untuk memasukan sugesti dengan cara yang cepat dan akurat. Sebagai orang tua kita sebaiknya belajar memiliki kemampuan bercerita ala dongeng kesukaan anak kita, serta kita sesuaikan cerita yang kita buat tersebut dengan nilai-nilai atau aturan yang anak kita butuhkan. Sebaiknya dalam bercerita :

* Hindari penggunaan kalimat negatif (tidak, jangan) karena otak tidak mengenal kalimat negatif. Misalnya, jika saya minta Anda bayangkan jeruk, apa yang keluar dalam imajinasi Anda? Tulisan J-E-R-U-K atau gambar buah jeruk? Pasti seperti kebanyakan orang lainnya, gambar buah jeruk yang keluar. Kalo saya berkata “tidak” apa yang ada didalam imajinasi Anda? Seperti kebanyakan orang pula, sesaat mereka mencari-cari lalu jawabannya adalah kosong, tidak ada apa-apa.
* Ungkapkan keinginan Anda secara langsung, misalnya: jangan lari-lari, sebenarnya keinginan Anda duduk tenang. “Jangan nakal ya” sebenarnya maksud Anda anak yang baik. Sebaiknya pilih kata yang tepat saat kita ingin berkomunikasi dengan anak.
* Ceritakan secara konsisten dengan penuh variasi. Seandainya Anda ingin menenanamkan tentang bagaimana sikap mendengarkan yang baik, ulangi cerita tersebut pada waktu yang berbeda sampai perilaku ini benar-benar sudah menjadi kebiasaannya (biasanya 3-5 kali cerita), dengan tokoh yang berbeda (Pooh, Barney, Teletubies, dll) atau membuat cerita yang bersambung.

Instruksinya mudah, kita bisa minta kepada anak “nah, coba papa / mama akan ajak kamu nonton bioskop ajaib, ini hanya bisa dilihat jika kamu memejamkan mata. Kemudian tokoh kesayanganmu akan muncul disana, coba tutup mata kamu”. Nah setelah anak menutup mata maka kita tinggal mengarahkan saja, perilaku apa yang perlu di perbaiki dengan mengunakan tokoh utama film tersebut. misal: “coba dengarkan pooh berbisik kepadamu, kamu anak yang rajin belajar. Aku senang bersahabat denganmu” atau “lihat Barney mendatangimu, hendak memberikan buah-buahan segar karena kamu tadi menjadi pendengar yang baik saat dia bercerita”. Gunakan kesempatan ini untuk memasukan nilai –nilai positif pada anak (sopan santun, aturan dalam bersosialisasi, dll).


C. Dongeng

Ini adalah kegiatan yang sering dilakukan oleh orang tua kepada kita, ketika kita menjelang tidur. Banyak sekali manfaat dongeng jika kita mengetahui kondisi psikologis dan mekanisme pikiran seorang anak. Biasanya kita memberikan waktu untuk kegiatan ini adalah pada malam hari, menjelang anak kita tidur.

Nah, pada momen ini sebenarnya tingkat kesadaran seorang anak sudah jauh menurun, alias pintu menuju pikiran bawah sadarnya terbuka, dimana kita tahu bahwa pikiran bawah sadar merupakan tempat “program” kehidupan kita. Pada kesempatan memberikan dongeng pada anak, ceritakan dongeng yang penuh muatan “Program Positif”. Anda bisa menciptakan dongeng Anda sendiri sesuai kebutuhan anak, misal Peterpan yang senang sekali belajar dan mengerjakan tugas sekolah, Tarzan yang suka makan sayur dan buah-buahan, Cinderela yang disiplin, atau apapun. Gunakan kreativitas dalam bercerita untuk membuat anak memiliki hidup yang lebih baik.


Berikut adalah jurus yang anda perlu gunakan dalam menceritakan suatu dongeng:

* Jika Anda membacakan dongeng dengan menggunakan buku dongeng, usahakan Anda dekat, memeluk atau memangku anak saat menceritakan dongeng tersebut. Apa maksud dari semua ini? Dengan Anda memeluk, dekat atau memangku anak, maka anak merasa nyaman senang, merasa dicintai, ada perhatian khusus bagi anak. Hal ini berguna sebagai jangkar atau “anchor” bagi anak saat dia membaca buku sendiri, maka secara tidak langsung anak akan mengkaitkan buku dengan rasa nyaman. Sehingga anak akan mudah sekali belajar, membaca buku bukanlah sesuatu hal yang menjemukan bagi dirinya.
* Setelah membacakan dongeng, coba tanyakan kembali pada anak apa yang baru saja didengarnya. Minta anak menceritakan kembali sebisanya. Anda juga bisa meminta anak mendongengkan suatu cerita pada adiknya. Dengan menceritakan kembali, maka nilai yang ada di dongeng tersebut akan lebih kuat tertanan dalam program pikiran anak.
* Mencari bahan untuk dongeng? Setiap orangtua bisa mendongeng untuk anaknya, baik sekadar untuk hiburan atau maksud lainnya. Dengan bercerita orang tua menjadi kreatif, sedangkan pengalaman hidup anak bisa menjadi sumber ide. Dengan sedikit latihan, bisa diperoleh pengalaman untuk menyampaikan cinta, nilai-nilai dan keyakinan yang disampaikan melalui dongeng.
* Mendongeng tampaknya mudah, namun belum tentu setiap orangtua punya kesempatan untuk melakukannya.


Ada beberapa kiat kalau ingin menjadi pendongeng yang baik bagi anak-anak:

* Upayakan hanya mendongeng kalau Anda sedang dalam suasana hati yang cerah, jauh dari resah gelisah, sehingga bisa memusatkan pikiran dan perhatian dengan baik.
* Yakinkan diri sendiri sebelum mendongeng, bahwa Anda mengasihi dan mencintai makhluk-makhluk kecil dihadapan kita dan menginginkan mereka bahagia. Lakukan dengan penuh rasa pengabdian untuk membuat mereka tersenyum, tertawa, berjingkrak atau menangis berurai air mata.
* Cobalah menghayati dan meresapi dengan sungguh cerita yang Anda bawakan. Tangkap nilai-nilainya dan sampaikan pada mereka.
* Buat ringkasan cerita diatas secarik kertas untuk dihafalkan jalan ceritanya dengan cara membaca berulang-ulang. Tulis dan hafalkan nama-nama tokoh utama dan pernyataannya.
* Jika menggunakan alat peraga beri nomor urut sesuai jalan cerita dan susun gambar-gambar peraga sesuai urutan. Sebelum bercerita usahakan susunan ini sudah rapi.
* Pilih adegan yang menarik dan coba mendramatisirnya berulang-ulang, sehingga pada waktunya nanti akan lancar membacakannya.
* Ucapkanlah kata-kata dengan jelas, jangan menggumam.
* Ajukanlah pertanyaan kepada anak-anak dengan spontan atau cubit anak-anak dengan seolah-olah yang mencubit itu adalah pelaku cerita, misalnya. Dengan begitu, mereka dilibatkan dengan isi cerita.
* Usahakanlah selalu memelihara ketegangan atau merahasiakan jalan cerita sehingga anak-anak terikat, terpukau adegan demi adegan. Sekali-kali kejutkan mereka untuk merangsang pengungkapan emosi.


D. Hypnosleep & Rahasia Dibalik Hypnosleep

“Halo selamat pagi Pak, saya Ibu Ani”, suara diseberang sana yang cukup saya kenal. Saya kembali menanyakan kabarnya “Hai Bu Ani, bagaimana kabarnya?

Ada kabar apa nih Bu?” sapa saya ke Bu Ani. “Begini, saya mengucapkan terima kasih Pak, Cindy sudah tidak ngomong kasar lagi dan sekarang sudah tidak maen tangan lagi”, jawab Bu Ani. “Wah bagus Bu. Apa yang Ibu lakukan, sehingga Cindy berubah drastis?” tanya saya. “Hanya melakukan yang Bapak sarankan, berbicara pada Cindy pada saat dia tidur”.

Pembaca yang budiman, tehnik yang saya berikan kepada Bu Ani adalah Hypnosleep, ini adalah tehnik yang cukup mudah dan sangat ampuh. Saya akan bagikan caranya secara detil. Banyak kasus untuk anak usia 10 tahun kebawah, bahkan orang dewasapun (pasangan suami–istri), dapat menyelesaikan permasalahannyadengan Hypnosleep.

Saya bagikan beberapa cerita singkat menangani masalah dengan menggunakan Hynosleep. Rekan saya Bu Ani menelpon saya dan berkeluh kesah jika anaknya Cindy berusia 3,5 tahun memiliki perilaku agresif yang kurang menyenangkan. Ibu cindy adalah pemilik salon, karyawati yang bekerja disalon tersebut sering dipukul dan ditarik rambutnya oleh Cindy. Jika cindy kesal, maka Cindy akan memukul siapa saja yang berada didekatnya (terutama orang yang Cindy kenal).

Setelah melalui wawancara singkat melalui telepon, ternyata perilaku Cindy diperoleh dari Ibu Ani sendiri, Bu Ani jika memarahi Cindy maka dia memukul pahanya.

Dan pola seperti ini di pelajari oleh Cindy, jika dia sedang kesal maka dia akan memukul. Kemudian, saya mengajarkan tehnik Hypnosleep via telepon kepada Ibu Ani, serta meminta kepada Ibu Ani untuk merubah cara dia meluapkan emosi kepada Cindy, serta memberikan beberapa nasehat untuk mengubah cara pandang Bu Ani terhadap tumbuh kembang anak. Selesai pembicaraan ditelepon, 5 minggu kemudian Ibu Ani menghubungi saya lagi. Ternyata perilaku memukul anaknya sudah hilang total hanya menggunakan Hypnosleep dan mengubah cara pandangnya terhadap tumbuh kembang anak. Tetapi ada hal lain yang dikeluhkan, “sekarang cindy kalo ngomong kasar Pak”, ungkap Bu Ani pada saya. “Kasar seperti apa”, tanya saya. “Kalo orang tidak mengerti maksud Cindy, keinginan Cindy tidak terpenuhi maka dia berkata goblok, bodoh” jawab Bu Ani. Lalu saya mencoba mencari dari mana dia belajar perkataan itu, ternyata itu disebabkan karyawati Ibu Ani, yang sering bercanda dengan berkata kasar kepada sahabatnya dan Cindy seringkali bermain dengan karyawati Bu Ani. Kemudian hal yang sama saya minta kepada Bu Ani untuk mengubah lingkungannya, beri pengertian kepada karyawatinya dan melakukan Hypnosleep. Apa yang terjadi? 1 bulan kemudian, saya mendapat laporan

Cindy telah berubah drastis.

Rekan saya Ibu Mita, memiliki suami yang punya kebiasaan “ngelelet” kalo pagi sehabis bangun tidur, sehingga Ibu Mita sering terlambat jika sampai ditempat kerja.

Setelah menceritakan dengan saya, saya menyarankan menggunakan Hypnosleep. Esok harinya Ibu Mita merasa takjub keheranan. Karena suaminya berubah drastis, bangun tidur langsung mandi, ngga pake “ngelelet” lagi dan berangkat kerja bersama.

Apakah Hypnosleep? Pada dasarnya sama dengan Hypnosis, tentunya Anda mengerti proses Hypnosis. Yaitu orang yang sadar, kemudian dengan tehnik induksi diturunkan tingkat kesadarannya dengan berfokus pada satu hal (suara terapis), sehingga mengalami relaksasi yang dalam diseluruh tubuhnya kemudian sugesti diberikan.

Itulah proses yang terjadi pada Hypnosis. Nah, proses Hypnosleep adalah kebalikan Hypnosis. Dalam hypnosleep kita menaikan kesadaran seseorang dari kondisi anak tertidur pulas ke kondisi Hypnosis (Trance), kemudian sugesti diberikan pada saat kondisi Hypnosis (Trance), kita naikan kesadarannya, kemudian diberikan sugesti dan setelah itu anak ditidurkan lagi.


Nah, langkah – langkah dalam memberikan Hypnosleep adalah:

* Langkah awal adalah membuat sugesti yang akan Anda sampaikan secara tertulis, agar kita tidak berpikir menyusun kalimat saat melakukan Hypnosleep. Hendaknya pendek, singkat dan jelas. Perhatikan juga pemakaian kata yang tepat. Intinya adalah mengatakan apa yang kita inginkan dengan kalimat positif. Hindari kalimat negatif (tidak, jangan, dll)
* Amati jumlah tarikan napas subyek. Hendaknya 6-8 tarikan napas per menit. Ini untuk menjamin bahwa subyek tertidur pulas. Yang paling ideal adalah 6 – 7 tarikan napas per menit.
* Dekati subyek dengan lembut untuk melakukan Bypass terhadap pikiran kritisnya. Goyang tubuh subyek dengan memegang dagunya. Goyangkan sedikit ke kiri dan kanan sambil mengucapkan kalimat berikut dengan mantap disertai nada suara rendah dan datar “Ini ….. (nama Anda atau mama atau papa) yang bicara. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata! Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”
* Jika subyek tertidur sangat lelap kalimat di atas mungkin perlu diulangi beberapa kali sehingga bisa menembus level pikiran bawah sadarnya. Lanjutkan “Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk atau ibu jari yang saya sentuh. Jika kamu dengar gerakkan jari telunjuk yang saya sentuh. Kamu bisa dengar ….. (saya, mama, papa) namun tetap tutup mata!”
* Setelah itu bacakan sugesti yang telah anda susun tadi 3 atau 4 kali untuk memastikan sampai ke bawah sadarnya.
* Lalu tutup dengan kalimat berikut “Kalau saya berhenti bicara maka kamu akan kembali tidur nyenyak seperti tadi. Kamu tidak akan mengingat apa yang baru saya sampaikan tapi kamu merasakan suatu perubahan dalam dirimu ketika bangun esok pagi dengan sangat segar. Sekarang tidurlah kembali dengan sangat nyenyak!”
* Saat mengucapkan sugesti, hendaknya dengan suatu keyakinan bahwa apa yang kita ucapkan diterima dan dimengerti oleh anak. Keyakinan seperti apa yang saya maksud? Seyakin jika Anda makan krupuk, maka krupuk tersebut pasti hancur didalam mulut Anda.
* Keesokan hari dan seterusnya berlakulah seperti telah terjadi perubahan (kelanjutan dari point no 7). Jika belum melihat perubahan nyata secara janganlah gusar dan berpikiran negatif. Biarkan proses perubahan terjadi di dalam lebih dahulu. Bila perlu Anda ulangi Hypnosleep lagi pada malam harinya dengan kata-kata yang sama.
* Disamping sugesti yang diberikan lingkungan juga perlu dirubah untuk membantu perubahan anak serta memfasilitasi perubahan anak, lingkungan disini termasuk sikap ayah, ibu, pengasuh, serta misal anak suka berkata kasar (contoh: goblok) ciptakan lingkungan yang tidak ada lagi kata-kata kasar tersebut terucap.
* Ketika ia mulai menunjukkan perubahan hindari penggunaan kata-kata “Kok tumben ya sekarang ngomongnya baik?” atau kata-kata semacam itu. Sebaliknya dukung dengan kalimat “Bagus makin hari belajar itu makin dapat berbicara dengan sopan ya?”
* Untuk setiap kasus yang Anda sugestikan beri waktu sampai terjadi perubahan baru beralih ke kasus yang lain.


Contoh sugesti untuk hypnosleep:

* Semakin hari belajar adalah kegiatan yang sangat menyenangkan.
* Mulai besok dan seterusnya kamu akan mudah bangun jam 6 pagi.
* Semakin hari kamu makin sayang sama adik / kakak kamu.
* Mulai besok dan seterusnya mudah bagi kamu untuk belajar berhitung.
* Semakin hari membaca adalah kegiatan yang menyenangkan.


E. Gosip Positif

Maksud dari gosip positif adalah orang tua membicarakan kebaikan, prestasi, kemajuan anak, dengan suara yang agak keras sehingga anak tahu kalo dirinya sedang jadi bahan pembicaraan.

Misalnya:

Orang tua membicarakan kemajuan anaknya, didalam kamar dengan suara yang keras, sehingga anak yang sedang berada diluar kamar mendengarnya.

Contoh:

Papa : Papa mengamati, Anton sekarang makin sering mengerjakan tugas ya Ma?
Mama : Iya Pa, anak kita itu makin disiplin dengan tugas dan kewajiban sebagai pelajar.
Papa : Wah, kalo begitu nanti liburan akhir tahun kita ajak dia ke taman safari ya Ma. Dia pasti senang ya?
Mama: Usul yang bagus Pa, Mama rasa juga begitu.

Lakukan hal tersebut untuk memperkuat perilaku anak, dan membuat diri anak merasa berharga. Perlu diingat juga, jika kita melakukan hal ini dengan tepat dapat mengakibatkan perasaan positif dan perasaan berharga pada anak berkembang. Jika kita melakukan dengan salah (misal: membicarakan sifat jelek anak) maka mengakibatkan munculnya perasaan negatif yang dapat menghambat perkembangan emosinya yang berujung pada Mental Block.

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers