Thursday, April 15, 2010

Pribadi yg merdeka dan bahagia

Sahabat, pernahkah engkau mendengar ungkapan semacam ini?

"Saya tidak pernah membayangkan bisa melakukan ini semua, he...he...he. .. tapi ternyata bisa ya?"

Imajinasi kita nyaris tak berbatas. Tapi, kapasitas yang menampung imajinasi itu; selalu jauh lebih luas.

1. Kapasitas kita di dalam kebaikan adalah kemampuan untuk belajar, untuk mencintai, dan untuk bertindak, plus keberanian, kesabaran, dan antusiasme. Kita memilikinya sejak bayi dan semua itu tak akan hilang hingga kita mati.

2. Apa yang menjadi penghalang bagi kemajuan kita saat ini, adalah ibarat karat-karat yang menutupi.

Dan sahabat, bukankah itu berarti bahwa keberadaan semua karat itu justru menjadi sebab agar kita bisa........ ... MEMILIH?

Jika bajumu hanya satu, bagaimanakah rasanya?
Kemudian, apa yang sahabat AKAN lakukan?

Jika uangmu banyak, bagaimanakah rasanya?
Kemudian, apa yang BISA sahabat lakukan?

Jika perasaanmu sedang tak karuan, bagaimanakah rasanya?
Kemudian, apa yang sahabat INGINKAN?

Di Jakarta ada banyak PILIHAN jalan tikus. Jalanmu sedang macet, bagaimanakah rasanya?
Kemudian, apa yang MUNGKIN sahabat lakukan?

Sahabat,

"BISA MEMILIH" adalah akhir dari apapun pengejaran yang engkau lakukan.

Sebab, "BISA MEMILIH" adalah MERDEKA. Bukankah yang engkau kejar adalah apa-apa yang ada kata "freedom"-nya?

Financial... ,
Health...,
Time...

Manakah yang akan kita pilih sahabat; satu... atau dua?

Mari kita merdekakan diri kita, yang pastinya semata-mata DEMI kebebasan tertinggi di sisi-Nya kelak.

Menurut Anda dimana letak kebahagiaan itu???

Seorang petani dan istrinya
bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan.

Lewatlah sebuah motor di depan mereka. Berkatalah petani ini pada istrinya: "Lihatlah Bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan, tapi mereka bisa cepat sampai di rumah. Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah."

Sementara itu, pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan, melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka.

Pengendara motor itu berkata kepada istrinya: "Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu. Mereka tidak perlu kehujanan seperti kita."

Di dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri, terjadi perbincangan, ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat di hadapan mereka: "Lihatlah bu, betapa bahagia orang yang naik mobil bagus itu. Mobil itu pasti nyaman dikendarai, tidak seperti mobil kita yang sering mogok."

Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya, dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan, pria kaya itu berkata dalam hatinya: "Betapa bahagianya suami istri itu. Mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini. Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berdua karena kesibukan kami masing masing."

Kebahagiaan tak akan pernah kau miliki jika kau hanya melihat kebahagiaan milik orang lain, dan selalu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain.

Bersyukurlah atas hidupmu supaya kau tahu di mana kebahagiaan itu berada.

Artikel diambil dari sebuah milis dan disadur kembali oleh:
koko jorganizer, 024-7060.9694

No comments:

Post a Comment

Tak ada gading yang tak retak, saran dan kritik akan kami terima dengan senang hati. Anda sopan kami segan.

Followers